Thursday, January 17, 2013

Serpihan Surga di Pulau Kayungan Part Three


Jumat, 14 September 2012

     Cerita sebelumnya : kami (aku & Firman), Duo Backpacker yang ditemani pasukan Bolang dari Biduk-biduk telah bertualang menembus hutan Teluk Sumbang. kami puas bermain di Air Terjun So'om, mampir ke Perkampungan Suku Dayak Basap, Air Terjun pantai dan bermain di pesisir pantai Teluk Sumbang yang biru tenang.
     Jam 3 Sore kapal kami berangkat dari Teluk Sumbang menuju Pulau Kayungan Besar. lama perjalanan hanya setengah jam berkapal ria. menurut info dari kakek rahul & mama rahul, ada waktu tertentu dimana perairan Teluk Sumbang dan Pulau Kayungan yang berseberangan dipenuhi oleh ratusan lumba-lumba, wedewwww mupenggg pengin ketemu lumba-lumba. jadilah kami penasaran, kami pun bertualang ke Pulau Kayungan Besar. kami diberitahu bapak supir kapal, bahwa kami hanya sempat mengunjungi pulau kayungan besar saja dan tidak sempat ke pulau kayungan kecil karena waktu kami banyak dihabiskan bertualang di Teluk Sumbang. dalam perjalanan, kami makan rame-rame bersama pasukan bolang. kami makan nasi dan mie yang dimasakkan oleh nenek Rahul. makan diatas kapal sambil menikmati pemandangan laut yang indah dijamin puas banget.
     45 menit kemudian, kami mulai mendekati pesisir pantai Pulau Kayungan yang bergradasi warna hijau dan biru. jernih banget lautnya. kami melihat terumbu karang dan rumput laut. kami melihat pantai berpasir putih yang cantik dan pohon kelapa yang menjulang tinggi. ga sabar deh pengin langsung nyebur ke lautnya. pak supir kapal mulai mencari jalur untuk merapatkan kapal ke pulau kayungan. sesampainya di tepi pantai, kami langsung rame-rame berenang. 
     Benar-benar jernih air lautnya pemirsaaaa! ini pulau yang keren untuk menikmati liburan bersama teman. aku dan firman mulai berjalan ditepi pantai pasir putih, kami memerintahkan tim Bolang untuk membeli ikan. ikan itu rencananya akan kami bakar rame-rame. Rahul cs rame-rame menuju rumah ibu Haji untuk membeli ikan. aku dan firman berjalan menuju kampung nelayan. kami berbincang dengan bapak nelayan setempat yang keheranan melihat rombongan kami. si bapak rupanya baru saja menetap di Pulau Kayungan. beliau berasal dari Sulawesi Tengah sodara-sodara! beliau datang dengan menumpang kapal nelayan setempat dengan membayar Rp.50.000,- dan perjalanannya selama 4-5jam saja. wewwwww ... pengeeenn ke Palu rasanya. Bapak nelayan itu juga bercerita bahwa seminggu lalu antara Teluk Sumbang dan Pulau Kayungan dipenuhi oleh ikan Lumba-lumba, wedewwwww Rugiiii... kami terlambat seminggu!!!makjlebbbwangetdah. ya sudahlah nyesal juga percuma, toh selama ini petualangan kami bener-bener seru abis. kami pun berusaha Move on dari kegalauan ga sempat liat lumba-lumba Teluk Sumbang.
     Rahul sudah membeli ikan yang harganya sangat "WAH" yaitu ikan Terkulu (Giant Travelly) seberat 2,3 Kg seharga Rp.60.000,- Glek!!! harganya sama kayak di Samarinda aja ya?!padahal disini desa nelayan. what ever lah! terlanjur beli dan mesti makan rame-rame ber 12 orang. pasukan bolang langsung mencari tempat teduh dan enak untuk membakar ikan. mereka memilih tempat yang bikin hati berdegup kencang sodara-sodara!!! bagaimana tidak mereka memilih tempat untuk membakar ikan dimana diatas pohon kelapanya terdapat sarang tawon! Rahul meyakinkan kalo Tawonnya gak akan mengganggu acara bakar ikan kami. aku dan Firman langsung menyerahkan tugas membakar ikan kepada Rahul dan si ketua kelas (lupa namanya), kami mau berenang dulu bersama sebagian pasukan bolang.
      Hajar bleh, langsung nyebur rame-rame.dengan aksi memakai alat snorkeling, aku dan firman langsung mencari terumbu karang. ternyata!!! kok gak ada ya? mana nih terumbu karang yang kami lihat pas pertama kali berlabuh disini??? usut punya usut, kami salah ambil spot!ngeeek!!!ternyata benar saja pak sopir kapal udah mendaratkan kami di dive spot yang ada terumbu karangnya, berhubung kami keasikan berjalan menikmati pantai dan menuju kampung nelayan, kami malah menjauhi divespotnya. Huh...ya sudahlah, lanjut berenang saja sambil berfoto bersama pasukan bolang sambil juga menunggu panggilan ikan bakar sudah siap disantap. hahahahasek,dilarang protes karena kami kan penyandang dana,jadi wajar saja kami mau terima beres ikan bakarnya. 
     akhirnya...aku dan firman memutuskan naik kepantai untuk menginspeksi ikan bakar yang dibuat oleh pasukan bolang. hasilnya lumayan! lumayan belom masak maksutnya!padahal perut udah minta diisi lagi hahaha. setelah berembug dan menilai bahwa ikan terkulunya sudah cukup matang. kami langsung berkumpul dan makan rame-rame. ikan terkulu 2,3 kg itu gede banget ternyata! kami sudah kekenyangan tapi ikannya masih bersisa. kami mulai membersihkan sisa-sisa kotoran saat membakar ikan. sudah sangat sore ketika kami selesai membakar ikan dan puas berenang di Pulau Kayungan. kami memutuskan ini saatnya untuk pulang. kami mulai mencari kapal yang kami naiki untuk pulang menuju desa Biduk-biduk tercinta.
    aku, Firman dan pasukan bolang sudah menaiki kapal. kami pun mulai menikmati perjalanan pulang. suasana sore yang menyajikan pemandangan laut dan terbenamnya matahari yang spektakuler. sungguh hari yang luar binasa deh hari ini!ga bakal bisa dilupakan. 1 hari dipakai untuk menuju tempat baru, dimana aku  dan Firman bisa menemukan pelajaran berharga yaitu mengenal kearifan lokal masyarakat Teluk Sumbang dan penduduk Suku Dayak Basap. diberi kesempatan untuk mengenal dan menikmati keindahan alam yang diciptakan Allah disini. itu semua sepadan dengan menempuh perjalanan 15 jam dari samarinda dan 21 jam dari Grogot.
     Bertepatan dengan menghilangnya matahari di garis cakrawala di ufuk barat, kami sampai di pesisir pantai desa Biduk-biduk. rupanya pasukan bolang langsung lanjut berenang lagi  setelah kapal kami berlabuh. sebenarnya aku pengin ikutan berenang, tapi udah senja dan mesti mengangkut barang bawaan  menuju rumah kami. tak lupa kami langsung membayar sewa kapal Rp.400.000,- dan mengucapkan terima kasih sebesar-besarnya kepada Bapak supir yang dengan setia mengantar kami bertualang. ternyata Beliau adalah tetangga depan rumah Kakek Rahul, makanya kami dikasih harga "damai" menginat kami sempat menanyakan sewa kapal menuju Teluk Sumbang dan Pulau kayungan di dermaga Labuan Cermin sebesar Rp.800.000,- hohohoho . transaksi pembayaran selesai, kami sampai dirumah, dan langsung membersihkan diri.
     Pokoknya perasaan bahagia yang susah diungkapkan setiap kami memasuki rumah keluarga Pak Anwar. rumah yang terasa seperti rumah kami sendiri dengan orang-orang yang seperti keluarga sendiri. itulah Rahmat yang diberikan Allah melalui keluarga mama dan Kakek rahul (Pak Anwar) kepada kami. padahal kami juga baru pertama kali bertemu saat perjalanan pertama menuju Biduk-biduk.
     Malam sabtu aku dan Firman memutuskan untuk keluar mencari makan malam sambil mencari-cari sovenir. rupanya lagi bukan musim liburan, makanya stok sovenir hanya sedikit dan tidak menggugah selera untuk membelinya, kami pun memutuskan pulang dan langsung tepar. capek bwo! seharian bener-bener dipake untuk bertualang. End*

This is it ... Pulau Kayungan
Asyik Berenang bersama pasukan Bolang

Firman dan Rahul
Beningnya air Laut Pulau Kayungan

malotong banget tapi teteppp eksis!


hohohoho Firman juga ikutan Gaya eksis

Pemandangan Biduk -Biduk yang indah


Beautifull Sunset on Biduk-Biduk, Never forget it

     

No comments:

Post a Comment

Bertualang Melihat Kerbau Kalang dan Indahnya Alam Kota Baru

  September 2022, kerbau kalang amuntai Mercu suar Pulau Tanjung Kunyit Pantai Teluk Tamiang Here I comes setelah 2 tahun tidak berlibur ke ...