Monday, August 15, 2016

Pulau Miang Sangkulirang, si Cantik dari Kutai Timur

Dari Samarinda menuju Sangatta, 29 Agustus 2016.


Jumat (29/8) tengah malam baru sampai di dermaga kenyamukan, Sangatta. udah naik kapal kloter kedua melewati gelombang dan badai petir yg cetar membahana.  tapi yang begitu mah biasa...dari jam setengah satu sampe jam setengah 5 subuh sampai  di homestay Pulau Miang.  langsung bersih-bersih badan yang basah kena air hujan dan air laut.

 
Sabtu subuh yang tenang, sehabis sholat Subuh, aku mengajak teman-teman cewek untuk menikmati subuh di pulau Miang yang asri.  Jalan jalan keliling kampung yang terdiri dari 3 RT.  Warga yang beragam suku, dari Banjar, Jawa, Bugis, Kutai tapi tidak ada Suku Bajo. Setelah segar mendapat udara subuh, langsung bikin air panas dan masak sarapan nasi, bihun dan ikan kering yang dibawa Emma.
 







  
Berhubung cuaca masih mendung menggelantung di langit, sambil menunggu cuaca cerah,  aku, Emma, Fildza, Sekar dan Ade berjalan menuju SD Pulau Miang dengan membawa 20 paket alat tulis yang akan dibagikan ke murid SD setempat. setelah menaiki bukit ada TK dengan bangunan yg lumayan bagus, kemudian ada 3 Kuburan megah disebelah kanan dan kuburan biasa di sebelah kiri saling berseberangan, hingga  sampailah di SD yang terdiri dari bangunan kayu.
 
  








 Setelah basa-basi sama para Bapak dan ibu guru serta kepala sekolahnya, kami minta izin untuk membagikan alat tulis kepada anak kelas 6 yang berjumlah 13 murid.  Karena buku yang saya bawa Cuma 20 paket, sedangkan seluruh murid SD setempat berjumlah 61 murid, oleh karena itu saya memutuskan untuk membagikannya kepada murid kelas 6 dan sisanya saya serahkan kepada Guru Wali kelas 6. setelah membagikan alat tulis, semua teman volunteer saya minta memberikan semangat kepada adik-adik kelas 6 agar semangat belajar. setelah wejangan diberikan kami berfoto ria bersama bapak wali kelas & seluruh murid kelas 6. acara voluntourism selesai, kami pun kembali ke homestay.
 
Mendekati jam 10 siang, cuaca mulai cerah sehingga kami pun bersiap hopping island. kapal yang kami naiki cukup besar dan sangat keren karena ada bangku khusus yang menghadap ke samping luar dan cocok bagi para diver yang mau terjun langsung ke laut. berhubung trip ini terdiri dari 3 bagian yaitu team spearfishing dan team freediver yang kami sebut TEAM PRO menduduki bagian depan kapal, sedangkan team yang hanya ingin snorkling cantik menduduki bagian belakang kapal. kami sebut tim kami adalah TEAM EAT PRO karena setiap abis naik dari snorkling langsung menjalankan ritual makan dengan lahap. 
 
We Are Team Eat Pro
We Dive, we eat dan we Sleep.

Spot pertama yang kami datangi masih di pesisir pulau miang besar. permukaan laut cukup bergelombang sehingga kegiatan snorkling cukup melelahkan karena harus melawan arus yang kuat, sebagian tetap bertahan melawan arus kuat demi melihat terumbu karang yang bagus sekali. beruntungnya aku pake wetsuit yang tebal sehingga bisa santai walau diterjang ombak dan arus kuat. lumayan lah keliling sambil narik siapa ya?lupa saya pokoke kebiasaan jadi ojeg snorkling ga tega liat ada yang ga mau turun ngeliat terumbu karang dengan alasan ga bisa berenang, pokoke tariiiik mangggg... rugi kalo ga liat terumbu karang beserta biota lautnya. cukup satu orang aja ditarik, nda kuat meeen, arusnya kuat. langsung naik ke kapal lagi, dan kapal pun pindah spot. 




 
 


 



 

 Spot selanjutnya sangat keruh kemudian diputuskan pindah spot lagi. sekeliling Pulau Miang Besar dan Pulau Miang kecil memang dikelilingi terumbu karang. beberapa tempat memiliki arus yang kuat tetapi ada juga yang berarus tenang. mungkin terpengaruh sehabis hujan terus menerus, hampir semua spot visibilitasnya kurang baik. tapi itu tidak memghalangi kami untuk mengeksplore terumbu karang. teman-teman Borneo Freediving pun melakukan Latihan Immersion di spot terakhir. sebenarnya sih pingin ikut, sekalian ingin melihat batas kemampuan diri cuma... karena banyak pertimbangan yaitu belum tahu cara melakukan equalize yg benar, alat saya bukan klasifikasi untuk freediving dan saya masih ingin menjelajah hamparan terumbu karang pulau Miang, jadilah saya bersnorkling bersama teman-teman EatPRO.


Hari pun mulai mendekati sore, hingga akhirnya kami semua bersiap pulang dan menjemput para Spearo yang lagi berburu ikan di tempat yang berbeda. perjalanan di kapal tidak memakan waktu yg lama, dan kebanyakan waktu untuk snorkling, freediving & spearfishing. hari ini sangat puas lah menikmati keindahan bawah laut Pulau Miang Besar & Miang Kecil. sampai dirumah sekitar pukul 4 sore. langsung mengantri untuk mandi dan membersihkan peralatan snorkling & freediving. 


 
Setelah mandi, badan segar dan capek pun tidak terasa, oleh karena itu saya, Hera, Maya & Dyah memutuskan untuk jalan-jalan cantik keliling kampung sambil nyari pentol bakso. disini jangan mengharap ada pentol bakso daging ya, yang jelas bahannya dari ikan yang melimpah disini. 1 tusuk harganya Rp.2.000,- ditambah sambal kacang. jalan-jalan disini sangat menyenangkan karena banyak bunga Bougenville yg menghiasi rumah warga sehingga bagus untuk dijadikan background Foto. sambil nyemil pentol & kacang goreng, kami berfoto di jalanan kampung yg instagramable banget deh. udah puas jalan-jalan dan berfoto Ria, kami pulang kerumah dan bersiap membantu Bu Dijah menyiapkan makan malam denan tema ikan goreng & Pallumara Ikan hasil perburuan para Master Spearo.
 

 


 
Biasalah para wanita, kalo masak besar, yang ngerumunin banyak, yang masak Cuma 1-2 orang, yang ngajak ceritaan mah banyak. Yah yang penting, nasi sudah masak dan dalam jumlah yang mencukupi. Ikan pallumara sudah dimasak 1 panci besar, ikan goreng  1 baskom besar dan 1 cobek kecil sambal lezat yang sangat tidak seimbang dengan jumlah ikan. Jelas ajalah, sambalnya habis duluan, bahkan ada yang ga kebagian ikan goreng dan mesti menggoreng ikan pallumara lagi. Ikannya enak banget, segar dan manis. Aku aja makannya 4 potong ikan kerapu tanpa nasi dan GT, satu piring berdua sama Dyah biar menghemat piring judulnya. Ini adalah makan malam terkolosal dan terenak yang pernah ku alami.

Sudah kekenyangan setelah makan malam dengan judul pesta ikan besar, semua siap-siap beristirahat. Sekitar jam 8 malam, kami dikejutkan dengan hembusan angina kencang yang menerjang atap rumah homestay kami. Semua yang berbaring langsung bangkit dan mulai menyelamatkan jemuran pakaian yang di luar rumah. Beruntungnya aku menjemur pakaian di teras samping yang terlindung atap sehingga aman dari terjangan angin. Yang jemuran di teras belakang dapur, wassalam deh, ada yang terbang terbawa angin. Semua peralatan snorkelling & freediving yang dijemur di teras samping langsung di masukkan ke dalam rumah sebelum basah terkena hujan deras serta angin kencang.

Keesokan harinya, cuaca mendung masih menggelayut di langit. Sebagian Spearo & freediver sudah turun ke laut untuk berburu ikan.  Sebagian lainnya mulai packing untuk perjalanan pulang. Opsi perjalanan pulang dari Pulau Miang yaitu yang ingin pulang cepat tanpa singgah untuk snorkling satu spot ikut kapal kecil bermesin 2 yang kami tumpangi pada waktu malam keberangkatan. Sambil menunggu cuaca membaik dan para spearo kembali dari berburu ikan untuk dibawa pulang ke rumah, kami mulai menyusun barang-barang di depan rumah agar mudah dipindahkan ke kapal. Ada waktu luang langsung dimanfaatkan untuk foto-foto lagi, khususnya para cewek-cewek yang jumlahnya 9 orang dalam trip ini.

  
 

Jam 10.00 kami sudah memindahkan semua barang ke kapal. Opsi mampir  untuk snorkling 1 spot lagi dibatalkan karena cuaca tidak memungkinkan. 2 kapal diputuskan akan langsung pulang ke dermaga kenyamukan. Kapal kecil akan duluan berangkat khusus bagi yang ingin cepat sampai ke dermaga kenyamukan. Mengingat perjalanan berangkat yang kurang mengenakkan dengan kapal yang kecil, aku, Dyah,Emma dan Fitri ingin merasakan naik kapal besar. Kami sudah duduk di kursi kapal yang nyaman, namun semua itu berubah setelah Bu Dijah (istri Pak Fadli) memanggil kami untuk pindah kapal agar duluan sampai di Sangatta. Mas Eri yang mobilnya kami tumpangi  juga berada di kapal kecil.

  Akhirya, kami bertiga pindah ke kapal kecil yang sudah ada Nyot Rizal, mike, Kitting, Harmin, Dyah, Fitri, Bu Dijah, Pak Fadli, mas Eri, Ade. Nasib kapal kami pun lebih parah daripada malam keberangkatan. Padahal kapal kami lebih dulu berangkat meninggalkan rombongan kapal besar, namun mengalami macet sehingga terombang-ambing dilaut bahkan berputar-putar ditempat dan diterjang ombak besar. Yang mabok laut, wassalam. Kepalaku sempat pusing gara-gara menghirup asap mesin kapal. Akhirnya ku coba tidur dilantai kapal, setelah minum obat sakit kepala. Sukses tidur nyenyak 1 jam, kemudian terbangun dadakan karena badan basah terkena air yang naik ke lantai kapal. Rupanya karena macet, kapal kami disusul kapal besar. Diputuskan kapal kecil akan ditarik kapal besar meskipun ombak saat itu tidak bersahabat dan perjalanan semakin lambat.

Berangkat sekitar jam 10.00 sampai di dermaga kenyamukan jam 14.30 sore. Saat itu dermaga sangat ramai sekali. Ada acara music dangdut, ada yang berenang di tepi pantai, dan banyak penjual makanan. Setelah memindahkan barang dari kapal ke mobil masing-masing, kami pun saling berpamitan. Acara trip Pulau Miang sudah berjalan dengan baik. Senang rasanya bertemu teman baru dan menjelajah pulau yang indah. Acara dilanjutkan makan siang merangkap makan sore di warung Bakso. Hampir semua teman trip Miang ikut makan bersama, kecuali rombongan mobil Pak Fadli yang langsung menuju bontang.

Begitulah trip 4 in1 (Snorkeling+Freediving+spearfishing+diving) di Pulau Miang. Pulau indah yang memanjakan mata, baik suasana kampungnya maupun keindahan spot terumbu karangnya ditambah lagi di Pulau Miang ada jaringan Telkomsel 3G yang mendukung kalian untuk mengupload foto perjalanan trip. Kalian sangat direkomendasikan untuk berkunjung ke Pulau Miang. Jika ingin ke Pulau Miang ada dua titik keberangkatan. Dari dermaga kenyamukan Sangatta atau dari Kaliorang. Bagi traveller yang dari samarinda, memerlukan waktu 4 jam untuk sampai ke sangatta. Kemudian disambung naik kapal selama 3-4 jam untuk sampai ke Pulau Miang. Jika ingin mempersingkat waktu naik kapalnya, silahkan berangkat melalui Kaliorang.

Jangan khawatir bagi yang phobia laut. Perjalanan menuju pulau Miang hanya menyusuri pesisir Kalimantan, jadi kalian masih bisa melihat daratan pulau Kalimantan. Dari pulau miang pun, kalian masih bisa melihat daratan Kalimantan dengan jelas. Perairan di sekitar Pulau miang sangat ramai dilalui kapal tanker minyak, tug boat dan ponton batu bara.

Pulau miang besar berdekatan dengan pulau miang kecil. Diantara dua pulau tersebut dikelilingi hamparan terumbu karang. Jangan berharap ada pantai berpasir putih disini. Seluruh pesisir pulau dikelilingi hutan bakau. Namun dengan keberadaan hutan bakau yang alami, menjadikan perairan disekitar pulau memiliki ikan yang melimpah. Terumbu karang  Pulau Miang banyak didominasi oleh Soft Coral. Sebagian kecil ada yang rusak karena bom ikan dan sebagian kecil hard coral mengalami coral bleaching.

Jangan ragu untuk datang ke Pulau Miang. Jika bingung dan tak tahu arah untuk menuju kesana, silahkan bertanya di Grup FB Borneo Freediving yang pasti dengan senang hati akan memberitahu pentunjuk arah dan alternative transportasi kesana.

Pulau Miang yang indah dan instaGenic


















 Pulau Miang memanjakan para Snorkeler, Spearo, Freediver & Diver dengan Hamparan terumbu karang & jumlah ikan yang melimpah

 

 

 

 


 

Voluntourism Sebarkan Kebaikan dengan cara yang mudah bagi Traveller

 


 

 Ada pertemuan, ada perpisahan. ada perkenalan, ada pertemanan, ada rasa kebersamaan & Kekeluargaan yang susah dilupakan
  • Terima Kasih banyak kepada Pak Fadli FD dan Bu KhaDIJAH yang telah membawa 19 Anak Muda untuk bertualang bersama ke Pulau Miang.
  • Terima Kasih banyak kepada Mas Eriansyah yang mau membawa kami dari samarinda -Sangatta PP.
  • Terima Kasih kepada Teman-teman yang telah satu mobil, satu kapal, satu homestay dari perjalanan pergi hingga pulang.
  • Terima Kasih kepada para Spearo yang telah berburu ikan sehingga kami semua bisa pesta makan ikan.
  • Terima Kasih Kepada Mas Ayub Sihotang, Emma, Fitri, Dyah, Sekar dan Ade atas tukaran Foto nya, dan sebagian fotonya ada yang saya pajang disini.
  • Terima Kasih Kepada Pembaca Blog Saya, saya doakan kalian juga diberi waktu & kesempatan untuk berwisata ke Pulau Miang, Sangkulirang, Kutai Timur.
 
 

1 comment:

  1. maaf, mba sy bisa minta kontak mbanya sy mau tanya2 ttg rute ke pulau miang. makasih mba.

    ReplyDelete

Bertualang Melihat Kerbau Kalang dan Indahnya Alam Kota Baru

  September 2022, kerbau kalang amuntai Mercu suar Pulau Tanjung Kunyit Pantai Teluk Tamiang Here I comes setelah 2 tahun tidak berlibur ke ...