Thursday, September 2, 2021

Trip Aman Selama Pandemi, is Back to 90's

 Desember 2019 - agustus 2021, Vakum ngetrip gegara pandemi.

trip mengenang masa kecil 90-an 

    

    Bayangin dong betapa perihnya jiwa ini ga bisa ngetrip kemana-mana. persayaratan penerbangan lebih mahal dari harga tiketnya, bandara jadi pusat penularan covid, status daerah darurat covid, perpanjangan PPKM berjilid jilid, rebutan antrian vaksinasi covid dan terutama pendapatan menurun drastis. you named it! setres numpuk kayak isi gudang Bulog.

Bersyukur dah punya teman-teman baik sesama traveller. karena memiliki nasib yg sama terkungkung pandemi, akhirnya nekat ngetrip bareng ke kebun teman. eitssss… jangan salah! serunya parah banget dah. berasa kembali ke tahun 90-an, menikmati masa kecil yang sangat indah dan menyenangkan.

Minggu pagi jam 06.00 aku, rahma, kasdi ati, ivan, dan faisal menuju rumah mas Mono di Pasar minggu Makroman. kami berencana eksplor makroman yang belakangan ini hits di kalangan pemburu foto instagram. usut punya usut ada danau tambang yang dijadikan lokasi kemping oleh komunitas penyuka kemping, tempat istirahat para bikers dan tempat berenang bagi anak-anak kampung. selain ada juga kali kecil yang berair jernih dan menjadi lokasi berenang terfavorite anak-anak kampung.


Inspeksi ke danau tambang makroman

So… gas dari rumah mas mono, kami bermotor rame-rame melewati persawahan warga menuju lokasi danau tambang yang hits itu. kami menginspeksi danau tambang tersebut. saya pribadi Menolak dengan Keras Danau Tambang dijadikan destinasi wisata. danau tambang seharusnya direklamasi dan direhabilitasi ke keadaan semula seperti sebelum ditambang. jika tidak, maka danau tambang menjadi Bom waktu yang siap menelan korban tenggelam selama masih terbuka. ingatkan bahwa sudah ada 40 nyawa melayang di lubang tambang. korban ke 38 & 39 adalah remaja yang berwisata ke danau tambang di Penajam, yang digadang sebagai tempat wisata dengan tiket masuk Rp 5.000,-. mereka datang untuk mengantar nyawa. kalo sudah kasus tenggelam, apakah ada Tim SAR yang mau menyelam untuk mengubek-ubek isi danau tambang beracun demi menemukan korban tenggelam?paling-paling nunggu mayatnya mengapung baru bisa dievakuasi. dasar danau tambang tidak bisa diketahui, yang jelas dalam sekali. belum lagi kumpulan logam berat dan bahan kimia yang terlarut didalam air danau tambang. kalian memang tidak langsung mati, saat terminum airnya, tapi efeknya bertahun-tahun kemudian, saat organ hati dan empedu kalian rusak akibat polutan beracun dari danau tambang. 

Tambang memang bisa menggerakkan perekonomian tapi ada cara khusus agar tambang tidak merusak alam. hanya saja perusahaan tambang suka mengambil jalan pintas yang mudah untuk mengeruk dan menghasilkan uang cepat dibanding memikirkan kelestarian alam. bahkan ada pendapat yang menyatakan bahwa biaya memperbaiki kerusakan alam akibat tambang lebih besar dibanding hasil pendapatan dari tambang tersebut. jadi jangan ditanya, kenapa banyak danau tambang di Kaltim.

merenungkan nasib danau tambang

Jadi saya ikut bersama teman-teman ngobrol disamping danau tambang yang airnya biru jernih. pagi itu suasana masih sunyi. ada bekas-bekas api unggun dan sampah sisa dari kegiatan berkemah yang sepertinya masih baru. sayang sekali kenapa ada sampah plastik dibiarkan menumpuk tanpa dibawa pulang oleh Campers. kalian pikir sampah plastik ada petugas yang membawanya ke tempat sampah? emangnya danau tambang ada pengelola wisatanya? kalau tidak mau membawa pulang kembali sampah plastik kalian, maka bakarlah sampai tuntas hingga berbentuk arang. jika tiap minggu ada sampah yang ditinggalkan para pelaku kemping, gimana hasilnya kalo sudah sebulan-dua bulan hingga setahun. jadi Tempat Pembuangan Sampah dan tidak menyisakan tempat bagi Campers. lengkap sudah.

Makin siang ternyata banyak yang menjadikan danau tambang tersebut lokasi berfoto ria. ada rombongan bikers dan ada juga rombongan anak-anak usia sekolah dasar yang bersepeda rame-rame. mereka berenang di danau tersebut. aku jadinya makin miris. semoga kalian panjang umur ya adik-adik. semoga semua pandai berenang dan tidak meminum air tambang tersebut saat berenang.


kali yang Nyebur-able

Kami melanjutkan perjalanan ke kali yang menjadi spot berenang favorite anak-anak kampung dan para bikers. kalinya lurus, sepertinya aliran irigasi, airnya jernih dan masih dipengaruhi pasang surut air sungai. kami duduk mengobrol diatas jembatan kali kemudian sambil berenang rame-rame. kali nya cukup berarus jadi yang belum bisa berenang harap hati-hati ya. wohooo, jadi ingat masa kecil berani berenang sampe ke tengah sungai mahakam. lama kami berenang di kali yang airnya dingin menyegarkan. kalo mau ke kali ini emang enaknya pas pasang naik seperti saat kami datang. ikuti aja jam pasang surut air sungai semisal jam 9 pagi atau jam 4 sore, dijamin berenang sangat menyenangkan saat pasang naik. alhamdulillah sih, abis berenang ga auto gatal atau ruam kulit bearti air kali cukup bersih. biasanya kulit saya termasuk sensitif terhadap air kotor atau air tercemar. terakhir ngetrip susur sungai pampang, kulit saya gatalan sampe sebulan akibat air dari hulu sungai pampang tercemar limbah tambang, limbah sawit dan pengerukan air terjun oleh pihak tak bertanggung jawab.


tim anak sungai

Puas berenang, kami diajak ke kali yang airnya lebih dangkal namun sangat jernih dan banyak ikan haruan yang besar. saking jernihnya, faisal batal berenang di sungai tersebut. sayang kalo jadi keruh katanya. lanjutlah kami ke kebun singkong. kami ingin menggoreng singkong rencananya dirumah mas mono. jadi kami meminta izin ke pak lek yang mengelola kebun singkong dan tanaman sayur mayur serta kebun karet.

kebun karet yang simetris banget

Sambil menunggu mas mono mencari lokasi mencabut singkong, aku, rahma, kasdiati dan faisal menengok kebun karet. ada petani karet yang sedang mengumpulkan getah karet. setelah mengambil beberapa foto, kami mewawancarai Bapak Petani Karet tersebut. ternyata pendapatan dari menyadap karet sangat menggiurkan loh. 1 mangkuk plastik dalam 1 pohon karet bisa terpenuhi dalam 5 hari yang beratnya 0,5 kg getah karet mentah. dalam sebulan 1 pohon bisa menghasilkan 3 kg getah karet. bayangkan si bapak petani punya 700 pohon karet. 1 kg getah karet mentah jika diantar ke perusahaan rubber crumb di palaran diharga Rp 15.000/kg, namun jika petani karet menjual dengan pengepul yang menjemput di kebun karet, maka dihargai Rp 10.000/kg. jika kualitas getah karet yang kering dan bagus maka harganya lebih tinggi lagi sekitar Rp 20.000/kg. beuh, ngerik lah angka hitungannya. sana jadi petani karet milenial. tapi asal kalian tahan sama lalat ya. kami takjub melihat begitu banyaknya lalat yang mengerumuni tumpukan getah karet mentah. herannya lagi getah karet tidak berbau busuk parah tapi mengundang serbuan lalat. saya jadi heran, bau busuk karet itu berasal dari mana dong? padahal waktu dipanen sama sekali tidak berbau.


mencabut singkong sekuat tenaga

Puas nambah ilmu dari wawancara singkat dengan petani karet, kami lanjut ke acara yang memerlukan tenaga besar yaitu mencabut singkong. kami mencabut hampir 10 batang pohon singkong yang isinya jadi sekarung besar umbi singkong. rahma dan kasdiati memetik lombok dan tomat dari kebun untuk dijadikan sambal singkong goreng.

Jam 12.30 kami kembali ke rumah mas Mono. singkong dikupas dan dibersihkan lanjut di goreng. sambal diolah dengan tingkat kepedasan yang mengakibatkan aliran air mata dan ingus dadakan. es sirup yang diminum hanya mampu meredakan pedasnya sambal hasil ulekan kasdiati sebentar saja. tetiba turun hujan deras beserta petir yang menggelegar keras. wilayah samarinda di guyur hujan deras. suasana dingin, perut kenyang membuat kami semua tertidur di ruang tamu Mas Mono. jam 4 sore, hujan sisa gerimis rintik-rintik. kami pun minta izin pulang setelah merepotkan tuan rumah seharian. dari minta diantarin jalan jalan, dikasih singkong gratis sekarung beserta lombok dan tomatnya, dapat ilmu berkebun karet, puas berenangan rame-rame. what a day!

Saat pandemi, kita semua punya ketakutan jika bepergian takut terkena covid atau tanpa sadar ikut menularkan covid. namun bukan berarti kita harus berdiam saja dirumah. ada pilihan untuk refreshing selama pandemi yang low risk dalam penularan covid. selama kalian mematuhi prokes, covid tidak timbul secara ghoib didalam tubuh kalian. ada destinasi wisata yang memiliki sertifikat CHSE yang bisa kalian kunjungi. apalagi jika kalian sudah vaksinasi lengkap, maka saat terkena covid, kalian tidak memiliki resiko tinggi untuk meninggal saat terkena covid. syarat penerbangan pun sangat mudah dan murah jika kalian sudah vaksinasi lengkap. jika kalian belum vaksinasi atau baru dosis 1, maka pilihlah traveling style seperti saya, yaitu back to 90’s. ngetrip mengenang masa kecil bahagia. main ke kebun, berenang di kali, trekking ke hutan, main perosotan kardus di bukit yang dipenuhi ilalang, dll. pikiran bahagia memperkuat imun untuk menangkal covid.

Yuk ngetrip!


belajar jadi petani karet millenial

tim anak kampung hobi berenang di kali

tim super women yang bisa tembus kemanapun

trip back to 90's is awesome


No comments:

Post a Comment

Bertualang Melihat Kerbau Kalang dan Indahnya Alam Kota Baru

  September 2022, kerbau kalang amuntai Mercu suar Pulau Tanjung Kunyit Pantai Teluk Tamiang Here I comes setelah 2 tahun tidak berlibur ke ...