Monday, November 16, 2020

Sebuah Catatan untuk Menjadi Tour Leader

        30-31 Oktober 2020 lalu saya mengikuti workshop dan sertifikasi Tour leader, Tour Guide, Tour Planer dan travel Consultant yang diadakan ASITA 71 bekerja sama dengan LSP Odifa Sidoarjo di Hotel Amaris Kota samarinda.

    Sungguh pengalaman luar biasa bagi saya. cukup banyak ilmu yang saya peroleh dan sangat membuka wawasan saya tentang profesi-profesi di industri pariwisata. Asesor dari LSP Odifa cukup banyak memberi teori dan praktif di dunia kerja profesi industri pariwisata meski dalam waktu singkat.

        Garis besar yang bisa saya simpulkan dari pekerjaan tour leader dan tour guide adalah, dua profesi ini adalah saling mendukung. Dua profesi tersebut hampir mirip namun tidak bisa saling menggantikan, kecuali kita memiliki 2 lisensi sertifikasi dari 2 profesi tersebut. itu pun tidak bisa sistem kerja borongan karena pastinya akan kewalahan menjalankan secara berbarenganapalagi membawa grup trip yang pesertanya cukup banyak. Dengan adanya kerjasama dari tour leader dan tour guide akan menjamin kelancaran perjalanan trip wisata.

     Manfaat memiliki sertifikasi, membuktikan diri kita memiliki standar kompetensi di tingkat nasional. kompetensi kita di akui secara nasional, mendapat service fee cukup menjanjikan sesuai standar profesi dan pastinya sebagai pemikat agar perusahaan travel atau biro perjalanan wisata mau memperkerjakan profesional yang memiliki sertifikasi. 

        Tapi, memiliki sertifikasi bukan berarti kerjaan anda menakut-nakuti orang lain yang bekerja dalam profesi yang sama namun belum memiliki sertifikasi. karena kebanyakan info atau link informasi untuk mendapatkan informasi workshop dan sertifikasi cukup sulit didapatkan jika tidak berada di lingkaran pertemanan dengan pelaku industri pariwisata di daerah yang bersangkutan.

        Banyak Interpretasi yang salah selama ini saya dapatkan dari mulut ke mulut. seperti tour guide tidak boleh membawa tamu lebih dari 4 wisatawan sekaligus, hanya tour leader yang boleh membawa wisatawan diatas 10 wisatawan sekaligus. its HOAX. setelah diklarifikasi dari Asesor, ternyata tour guide dan tour leader memiliki 2 wilayah kerja yang berbeda. Tour Guide memiliki wilayah Kerja 2 macam yaitu tour guide muda mencakup wilayah 1 kota sedangkan tour guide praja mencakup wilayah 1 provinsi. jadi tour guide tidak bisa lintas provinsi. tour leader memiliki wilayah kerja lebih besar yaitu mencakup dalam dan luar negeri tanpa batasan. tour leader bisa lintas provinsi dan lintas negara.

me & Irene

        Dalam artikel kali ini, saya akan menjabarkan teori tentang tugas, wewenang dan tanggung jawab seorang tour leader yang saya kumpulkan dari hasil workshop dan browsing di website perusahaan travel serta skripsi yang berkaitan dengan pariwisata. semoga berkenan dibaca dan menjadi ilmu yang membuka wawasan kita semua. ASITA 71 yang memfasilitasi workshop dan Sertifikasi tour guide, tour leader,tour planner & travel consultant di Hotel Amaris. 

LSP ODIFA dan ASITA 71

    Saya ucapkan terima kasih kepada Bapak & Ibu Asesor dari LSP Odifa Surabaya yang telah memberikan teori dan praktik tentang profesi di industri pariwisata serta sesi wawancara lisan yang cukup menyenangkan tanpa rasa tegang. haseeekkk... saya sarankan kepada teman teman di kaltim, yang bekerja di bidang pariwisata terutama yang membawa open trip segeralah kalian ikut sertifikasi sebagai tour guide atau tour leader. sekian, terima gajih. langsung ke teori yak,,,

STANDAR KOMPETENSI KERJA NASIONAL INDONESIA

WORKSHOP DAN SERTIFIKASI TOUR LEADER

OLEH ODIFA TOURISM CONSULTANT SURABAYA

  1. BEKERJASAMA DENGAN MITRA KERJA DAN WISATAWAN.
  2. BEKERJA DALAM LINGKUNGAN SOSIAL YANG BERBEDA.
  3. MENGIKUTI PROSEDUR KESEHATAN, KESELAMATAN DAN KEAMANAN DI TEMPAT KERJA.
  4. MENANGANI SITUASI KONFLIK.
  5. MENGEMBANGKAN DAN MEMUTAKHIRKAN PENGETAHUAN PARIWISATA.
  6. MELAKUKAN PERSIAPAN TUR.
  7. MENGKOORDINASIKAN JADWAL PERSIAPAN.
  8. MENGEMBANGKAN PENGETAHUAN DESTINASI.
  9. MENGATUR KEBERANGKATAN.
  10. MENGATUR SAAT TRANSIT.
  11. MENGATUR SAAT TIBA.
  12. MENGATUR SAAT DI KENDARAAN.
  13. MENGATUR SAAT CHECK IN DAN CHECK OUT DI HOTEL.
  14. MENGATUR PESERTA SAAT TUR.
  15. MENGELOLA TUR TAMBAHAN.
  16. MENGATUR PERPINDAHAN MODA TRANSPORTASI.
  17. MENGELOLA PERMASALAHAN YANG TIDAK TERDUGA.
  18. MENANGANI KELUHAN PESERTA SELAMA TUR.
  19. MENGELOLA LAPORAN TUR.
  20. MELAKUKAN KOMUNIKASI SECARA LISAN DALAM BAHASA INGGRIS PADA TINGKAT OPERASIONAL DASAR.
  21. MEMBACA DALAM BAHASA INGGRIS PADA TINGKAT OPERASIONAL DASAR.
  22. MENULIS DALAM BAHASA INGGRIS PADA TINGKAT OPERASIONAL DASAR.

Tour leader adalah seseorang yang bertugas untuk memandu, mendampingi, memimpin, mengayomi perjalanan wisata sebuah grup/sekelompok orang yang melakukan perjalanan wisata.

Tugas pokok seorang tour leader adalah : 

  • untuk memimpin atau memandu sebuah perjalanan wisata yang dilakukan oleh sekelompok orang.

  • memperkenalkan profil perusahaan;

  • berterima kasih kepada peserta tour karena sudah memakai jasa perusahaan tempat di mana dia bekerja;

  • memimpin doa sebelum tour dimulai; 

  • menghafal atau setidaknya mengingat nama-nama peserta yang ikut dalam tournya;

  • membagikan dan menjelaskan jadwal perjalanan kepada peserta tour; 

  • menghibur peserta tour, 

  • menghubungi hotel atau rumah makan yang nantinya akan dipakai oleh peserta tour; 

  • menampung saran atau kritik dari peserta tour

  • membuat estimasi biaya perjalanan

    Hal apa saja yang harus dikuasai oleh seorang TL?

  1. penguasaan bahasa, baik bahasanya sendiri (native laguage), bahasa asing (Bahasa Inggris itu wajib hukumnya), maupun sedikit bahasa daerah di daerah yang akan ia kunjungi.
  2. berpengalaman berinteraksi. Utamanya dengan orang-orang pada usia tertentu, misalnya, orang tua, anak remaja atau bahkan anak kecil, baik laki-laki maupun perempuan.
  3. seorang TL tidak saja memposisikan diri sebagai pendengar yang baik, namun juga mampu bersikap tegas pada waktu bersamaan.


Perbedaan antara Tour Leader dan Tour Guide dapat dibagi menjadi 3, yaitu:

1. Jadwal dan Durasi Perjalanan

Tour Leader memiliki jadwal dan durasi perjalanan yang sama dengan para wisatawan yang dipimpinnya. Artinya seorang Tour Leader harus menemani wisatawan dan mengikuti seluruh rangkaian tur dari awal hingga akhir. 
Tour Guide hanya bertugas menjelaskan destinasi yang merupakan tanggung jawabnya saja. Misalnya seorang Tour Guide untuk Kota Yogyakarta hanya menjelaskan kepariwisataan di Kota Yogyakarta saja. Jika wisatawan melanjutkan perjalanan ke destinasi lain di luar wilayah tanggung jawab dari Tour Guide, maka tugas dari Tour Guide sudah selesai.

2. Tanggung Jawab

Seorang Tour Leader tidak hanya bertanggung jawab untuk menemani wisatawan selama melakukan perjalanan wisata saja. Tour Leader juga memiliki tanggung jawab untuk mengatur agar perjalanan wisata dapat berlangsung dengan lancar seperti melakukan morning call serta ontime scedhule dengan menyesuaikan antara kondisi saat itu dan itinerary yang telah disusun sebelumnya. Tour Leader juga bertanggung jawab dalam memastikan keadaan dari wisatawan yang dipimpinnya dan harus selalu memeriksa apakah rombongannya lengkap atau ada yang tertinggal. 
namun, jika ada wisatawan yang memisahkan diri dari kelompok ketika sedang melakukan kegiatan wisata tanpa meminta izin dari Tour Leader, maka Tour Leader juga tidak memiliki bertanggung jawab terhadap wisatawan tersebut.

Untuk Tour Guide, tanggung jawab yang diemban hanyalah menjelaskan secara rinci (dan menyenangkan) mengenai seluk beluk kepariwisataan di destinasi yang menjadi tanggung jawabnya. Karena penjelasan dari Tour Guide ini sangat berpengaruh terhadap persepsi wisatawan akan destinasi yang sedang dikunjungi, maka seorang Tour Guide harus memiliki lisensi resmi dari dinas pariwisata setempat. 
Ini juga menjadi batasan terhadap Tour Leader, bahkan tidak dianjurkan bagi Tour Leader untuk memberikan penjelasan secara rinci mengenai destinasi yang sedang dikunjungi kecuali Tour Leader memiliki lisensi sebagai Tour Guide di destinasi tersebut.

3. Pengetahuan Sejarah dan Budaya

Tour Leader memiliki cakupan kerja yang luas yaitu semua destinasi yang dikunjungi oleh rombongannya. Oleh karena itu, Tour Leader tidak dibebankan untuk mengetahui secara rinci mengenai sejarah dan budaya di masing-masing destinasi yang dikunjungi. Selain itu, tugas utama seorang Tour Leader bukanlah menjelaskan suatu destinasi melainkan memimpin rombongannya. 
Namun, Tour Leader sebaiknya memiliki pengetahuan secara umum mengenai destinasi yang sedang dikunjungi, serta sedikit memahami bahasa daerah dari destinasi tersebut (jika terdapat perbedaan bahasa) sehingga komunikasi antara masyarakat lokal dengan rombongan dapat terjalin dengan baik. 
Karena telah memiliki lisensi untuk memandu wisatawan di destinasi yang menjadi tanggung jawabnya, maka Tour Guide wajib untuk mengetahui secara detail mengenai sejarah dan budaya di destinasi tersebut. Oleh karenanya, biasanya Tour Guide adalah penduduk lokal. Tour Guide juga harus menyampaikan penjelasannya secara menyenangkan agar rombongan wisatawan tidak bosan.
Dokumen Penting Selama membawa Peserta Rombongan Paket Wisata atau Tour Oleh Tour Leader.

- Surat tugas pemandu atau T/L dan driver bila diperlukan

- Susunan Program Tour atau biasa disebut Itinerary (1 Lembar untuk driver)

- Daftar peserta rombongan paket wisata atau tour lengkap per bus dengan no telpnya

- Bukti-bukti pembayaran (obyek wisata/Hotel / Tempat wisata / dll)

- Perhitungan alokasi dana selama acara tour 

- Peta Lokasi obyek wisata yang akan dikunjungi

- Nomor-nomor telephone penting yang perlu diperhatikan

- Nomor untuk di tempel di kaca depan bus

- P3K (Termasuk kantong plastik untuk mabuk kendaraan)

Etika saat memandu

Berpakaian : 

- bersih, rapi, wangi dan sopan. 

- Bersepatu/sendal trekking dan atributlengkap. 

- Memakai atribut HPI (slayer, pin, topi).

Etika Memandu 

- Pada saat penjemputan tamu wajib memperkenalkan diri dan team work dengan baik.

- Menguasai salah satu bahasa asing. 

- Menguasai/mampu menjelaskan objek yang dikunjungi.

- Mengetahui objek-objek wisata Indonesia. 

- Antusiasme dan optimisme dalam menjalankan tugas. 

- Manjaga nama baik semua pihak. 

- Mengikuti aturan Taman Nasional dan adat istiadat. 

- Tidak mengkonsumsi alkohol, merokok dan narkoba pada saat memandu Pelayanan Tour

Hari pertama workshop


Penanganan masalah
          Itinerary yang telah disusun sebelum tur dilaksanakan adalah sebuah rencana yang diharapkan dapat dilaksanakan sesuai dengan apa yang disebutkan didalamnya, namun tidak menutup kemungkinan terjadinya penyimpangan atas program tersebut.
            Penyimpanan dapat terjadi karena kondisi yang berada di luar jangkauan manusia seperti banjir, kerusuhan massa. Kondisi tersebut mengakibatkan kegiatan tur tidak dapat dilaksanakan sebagaimana direncanakan. Penyimpangan dapat pula terjadi karena unsur kesengajaan baik oleh wisatawan sendiri maupun oleh pramuwisata.
Adapun cara menangani masalah tersebut adalah sebagai berikut:
  1. Apabila penyimpangan terjadi karena kondisi di luar jangkauan manusia maka pramuwisata harus merundingkan kondisi yang terjadi dengan wisatawan atau tour leader serta kemungkinan-kemungkinan yang dapat dilakukan.
  2. Apabila penyimpangan terjadi karena unsur kesengajaan maka harus dijelaskan alasannya serta kompensasi atas penyimpangan. Jika hal tersebut atas permintaan wisatawan maka tidak merupakan keharusan bagi pramuwisata untuk memberikan kompensasi atas penyimpangan yang dilakukan.
            Hal penting yang perlu diingat oleh pramuwisata bahwa untuk setiap keputusan alternatif yang diambil dalam menyelesaikan penyimpangan pelayanan harus didukung dengan bukti tertulis yang disetujui oleh bersama antara pramuwisata dan wisatawan
Kehilangan:
      Kehilangan dapat berupa kehilangan barang maupun kehilangan peserta wisatawan. Kehilangan barang dapat berupa barang bawaan, paspor, uang, tiket perjalanan. Kehilangan dapat terjadi di airport, terminal atau pelabuhan, hotel, atau di tempat-tempat lain.
     Bentuk bantuan yang diberikan oleh pramuwisata tergantung dari tempat kejadian kehilangan. Kehilangan yang terjadi di airport menuntut pramuwisata lebih aktif memberikan bantuan pencarian dibandingkan dengan kehilangandi hotel karena hotel telah memiliki prosedur sendiri atas kasus kehilangan.
Kecelakaan:
        Apabila dalam perjalanan terjadi kecelakaan maka hal-hal yang perlu dilakukan oleh pramuwisata, antara lain:
  1. Memberikan pertolongan pertama kepada wisatawan yang mengalami luka ringan.
  2. Mengantarkan wisatawan ke puskesmas atau ke rumah sakit terdekat untuk mendapat penanganan.
  3. Memberikan keterangan yang diperlukan oleh pihak kepolisian atas kejadian kecalakaan tersebut.
  4. Dalam hal ini sudah barang tentu diperlukan biaya untuk penyelesaikan pengobatan di puskesmas atau ke rumah sakit, sehingga pramuwisata harus mengkomunikasikannya kepada perusahaan yang mempekerjakannya untuk penyelesaian lebih lanjut.
Sakit atau Meninggal
          Bagi wisatawan yang menderita penyakit tertentu maka sebelum tour berlangsung diinformasikan untuk membawa obat pribadi yang diperlukan selama tour. Akan tetapi pramuwisata harus menyiapkan obat-obat tertentu untuk memberikan pertolongan sementara jika wisatawan mengalami sakit di perjalanan. Obat-obatan yang dapat dibawa antara lain: paracetamol, aspirin, anti alergi dan lain-lain.
Seandainya wisatawan sakit di perjalanan maka:
  1. Tanyakan apakah yang bersangkutan membawa atau harus minim obat tertentu untuk meredakan sakitnya.
  2. Berikan pertolongan pertama semampunya.
  3. Jika perlu berikan obat-obatan yang dapat dikonsumsi secara umum untuk sakit tertentu misalnya influensa, panas, alergi.
  4. Apabila sakitnya tidak dapat ditangani maka rujuk ke puskesmas atau rumah sakit terdekat.
  5. Laporkan ke perusahaan.
Apabila sakitnya terjadi di hotel, maka pihak hotel akan menanganinya dengan memberikan pertolongan pertama, memanggil dokter atau apabila parah maka hotel akan merujuknya ke rumah sakit.
Jika wisatawan meninggal maka:
  1. Buat peserta lain agar tidak panik.
  2. Panggil ambulance dan kirim ke rumah sakit. Jika memanggil ambulance tidak mungkin maka gunakan kendaraan tur.
  3. Rundingkan dengan wisatawan atau tur leader untuk kegiatan berikutnya, dilanjutkan atau tidak.
  4. Laporkan ke perusahaan.
Keluhan Wisatawan
            Keluhan wisatawan tidak terbatas pada pelaksanaan panduan seorang pramuwisata, aka tetapi menyangkut kesuluruhan fasilitas dan pelayanan yang didapat selama melakukan tur dan pramuwisata harus dapat menanganinya secara profesional.
        Untuk dapat menangani keluhan secara profesional, maka harus diketahui terlebih dahulu jenis keluhan tersebut. Pada dasarnya keluhan dapat dibedakan menjadi dua macam, yaitu:
  1. Keluhan Sejati: Adalah keluhan yang timbul karena kondisi fasilitas dan pelayanan berdasarkan standar umum tidak memuaskan arau tidak sesuai dengan perjanjian sebelumnya.
  2. Keluhan biasa: Adalah keluhan yang timbul karena pengaruh cara pandang wisatawan terhadap fasilitas atau pelayanan yang diterima. Dalam hal ini antara wisatawan yang satu dengan yang lain mungkin saja berbeda penilaiannya terhadap fasilitas atau pelayanan yang sama.
            Apapun jenis keluhannya, pramuwisata harus dapat menangani secara arif dan bijaksana dengan menggunakan prinsip-prinsip 4 M: (mendengarkan, memahami, meneliti, menangani, minta maaf). Setiap keluhan yang terjadi seharusnya dilaporkan secara tertulis kepada perusahaan yang akan bermanfaat bagi perbaikan pelayanan dan mengantisipasi munculnya keluhan yang sama di masa yang akan datang
Pelayanan Transfer
            Transfer adalah kegiatan perpindahan wisatawan dari satu tempat ke tempat lain. Tempat-tempat yang dimaksud dapat berupa airport, pelabuhan, terminal maupun hotel. Dilihat dari asal dan tujuan perpindahan tersebut maka transfer dapat dibedakan menjadi:
  1. Transfer in atau Arrival Transfer: Adalah kegiatan penjemputan tamu dari tempat kedatangan (airport, pelabuhan atau terminal) untuk dibawa dan melakukan check in di suatu hotel.
  2. Transfer out atau Departure Transfer: Adalah kegiatan pengantaran tamu dari hotel ke tempat keberangkatan (airport, pelabuhan atau terminal) untuk kembali ke tempat asal atau melanjutkan perjalanan ketempat lain.
  3. Transfer Hotel: Adalah kegiatan pengantaran kepindahan tamu dari hotel yang satu ke hotel yang lain karena sebab-sebab tertentu baik atas permintaan tamu sendiri atau keinginan pihak hotel.
  4. Intercity Transfer: Adalah kegiatan pengantaran tamu dari satu kota ke kota lain. Adakalanya dalam perjalanan selama transfer tersebut diselingi dengan kegiatan tur.
Tour atau wisata adalah kegiatan perjalanan atau sebagian dari kegiatant ersebut yang dilakukan secara sukarela serta bersifat sementara untuk menikmati objek dan daya tarik wisata. (Undang-undang Nomor 9 thn 1990, tentang Kepariwisataan).
            Tur yang dilakukan dalam waktu kurang dari 24 jam disebut ekskursi, sedangkan yang lebih dari 24 jam diistilahkan dengan wisata paket. Wisata paket pada dasarnya adalah rangkaian dari beberapa eksekursi.
Rincian tugas yang harus dilakukan pramuwisata sebelum tur dilaksanakan adalah sebagai berikut:
  1. Teliti guide order, terutama tentang nama wisatawan atau rombongan, jumlah, nama hotel dan nomor kamar, pesawat dan nomer penerbangan, perkiraan waktu keberangkatan.
  2. Hubungi pengemudi dan cek kesiapan kendaraan.
  3. Siapkan uang yang diperlukan untuk keperluan tour.
  4. Pastikan segala perlengkapan telah siap sebelum berangkat.
  5. Perkirakan waktu berangkat yang sesuai dengan EDT sehingga tidak terjadi keterlambatan.
TUGAS TOUR LEADER (TL) KETIKA DI DALAM BUS (JIKA OVERLAND)
  1. MEMIMPIN DOA DAN MEMBERIKAN SALAM PEMBUKA SEKALIGUS MEMPERKENALKAN BIRO PERJALANAN WISATA (BPW) YANG DI PERCAYA MENGHANTARKAN ACARA WISATA TERSEBUT.
  2. MEMPERKENALKAN NAMA TOUR LEADER (TL) DAN CREW BUS ( DRIVER DAN CO DRIVER ) SEBAGAI SEBUAH TEAM YANG SELALU DENGAN SETIA MENEMANI PERJALANAN WISATA TERSEBUT.
  3. MENYAMPAIKAN FASILITAS-FASILITAS YANG ADA DALAM BIS DAN FASILITAS YANG DISEDIAKAN OLEH BPW DI BUS TERSEBUT, CONTOH : P3K, SOFTDRINK, AUDIO VISUAL, RECLEANING SEAT, AIR CONDITIONER DLL.
  4. MENYAMPAIKAN DAN MEMBERITAHUKAN TENTANG JADWAL PERJALANAN DAN WAKTU TEMPUH DI TIAP-TIAP LOKASI ATAU TEMPAT TRANSIT YANG AKAN DIKUNJUNGI SECARA JELAS DAN DAPAT DI PAHAMI OLEH SELURUH ROMBONGAN.
  5. MEMBANTU PESERTA ROMBONGAN BILA DALAM PERJALANAN MENGALAMI GANGGUAN KESEHATAN SEPERTI MABUK DARAT, MASUK ANGIN, SAKIT KEPALA DLL.
  6. MENGINGATKAN KEPADA PARA ROMBONGAN UNTUK SELALU MENJAGA BARANG-BARANG BAWAANNYA DAN MEMBANTU MENEMPATKAN DIBAGASI DENGAN RAPI.
  7. MEMBAGIKAN SNACK ATAU SOUVENIR KEPADA SEMUA ROMBONGAN.
  8. MEMIMPIN PERMAINAN GAMES DI DALAM BUS.
TUGAS TOUR LEADER (TL) KETIKA DI RUMAH MAKAN ATAU TEMPAT MAKAN
  1. MENGECEK PERSIAPAN DAN MENU YANG DI SAJIKAN PADA ACARA MAKAN TERSEBUT.
  2. MENGINFORMASIKAN KEPADA CATHERING BILAMANA ADA MENU YANG KURANG ATAU HABIS DALAM ACARA MAKAN TERSEBUT.
  3. MEMPERSILAHKAN MAKAN KEPADA PESERTA TOUR YANG BELUM MENIKMATI MAKAN ATAU KARENA YANG BERSANGKUTAN MEMPUNYAI KESIBUKAN LAIN SEBELUM BELIAU MENIKMATI MAKAN.
  4. BILA MAKAN DISAJIKAN DENGAN BOX SEORANG TOUR LEADER (TL) BERTUGAS MEMBAGIKAN BOX BESERTA MINUM KEPADA MASING-MASING PESERTA.
  5. KALAU ACARA MAKAN SUDAH SELESAI TOUR LEADER (TL) BERKEWAJIBAN UNTUK MENGINFORMASIKAN KEPADA ROMBONGAN UNTUK KEMBALI KE BUS GUNA MELANJUTKAN PERJALANAN KEMBALI.
  6. TOUR LEADER BELUM DIPERKENANKAN MAKAN APABILA SEMUA ROMBONGAN BELUM MAKAN KESELURUHAN.
TUGAS TOUR LEADER (TL) KETIKA DI HOTEL
  1. MEMBERI INFORMASI KEPADA PESERTA MENGENAI NAMA HOTEL DAN FASILITAS YANG DI SEDIAKAN.
  2. MENGECEK KEMBALI JUMLAH KAMAR YANG DI PESAN.
  3. SEBELUM SAMPAI DI HOTEL TOUR LEADER MEMBACAKAN NAMA KELOMPOK DALAM SATU KAMAR SEPERTI YANG TELAH DISUSUN OLEH PANITIA.
  4. MEMBUKAKAN PINTU KAMAR.
  5. PENGECEKAN TIAP-TIAP KAMAR APAKAH SUDAH SESUAI DENGAN KAPASITAS DAN PEMBAGIAN DENGAN DAFTAR NAMA.
  6. MENGECEK KONDISI KAMAR BAIK KEBERSIHAN, PERLENGKAPAN TIDUR, KAMAR MANDI, LAMPU PENERANGAN PADA TIAP RUANGAN MENGECEK CATERING UNTUK BREAKFAST ATAU DINNER DI HOTEL.
  7. MENYEDIAKAN FASILITAS TAMBAHAN SESUAI DENGAN PERMINTAAN PESERTA (MENGACU PADA KONTRAK YANG DI SEPAKATI)/ KONDISIONAL.

No comments:

Post a Comment

Bertualang Melihat Kerbau Kalang dan Indahnya Alam Kota Baru

  September 2022, kerbau kalang amuntai Mercu suar Pulau Tanjung Kunyit Pantai Teluk Tamiang Here I comes setelah 2 tahun tidak berlibur ke ...