Sunday, March 26, 2017

Berwisata Sambil Menyelamatkan Terumbu Karang

Dear readers,
Ketemu lagi dalam curhatan terbaru saya, hohoho... kali ini curhat saya terinspirasi dari foto para wisatawan yang merusak terumbu karang. belakangan ini isu pengrusakan terumbu karang sangat marak di Indonesia. dari kasus seorang diver yang berfoto didalam sebuah Barel Sponge berukuran besar di Pulau Derawan, Kasus Vandalism oleh Turis dari China di Tulamben, Bali dan Vandalism di karang Raja Ampat, Papua, juga kasus Kapal Pesiar berbendera Inggris yang merusak 1,8 kilometer hamparan terumbu karang di Papua Barat, hingga wisatawan yang duduk diatas hamparan terumbu karang di berbagai daerah.



Whats the matter with all of them?

Menurut saya mereka adalah orang-orang yang belum mengetahui atau minim pengetahuan dan kesadaran tentang pelestarian alam. mereka hanya berpikir karang adalah batu yang berbentuk indah. batu karang itu keras dan bisa diinjak. mereka hanya ingin menikmati keindahan dan mengabadikannya dalam foto keren. thats'it.

But, its Totally wrong!
 
Itu bukan batu biasa yang bisa diinjak seenaknya.
 

Disini saya akan menuliskan pengertian terumbu karang menurut Wikipedia : 

“Terumbu karang adalah sekumpulan hewan karang yang bersimbiosis dengan sejenis tumbuhan alga yang disebut zooxanthellae. Koloni karang dibentuk oleh ribuan hewan kecil yang disebut Polip.[3] Dalam bentuk sederhananya, karang terdiri dari satu polip saja yang mempunyai bentuk tubuh seperti tabung dengan mulut yang terletak di bagian atas dan dikelilingi oleh Tentakel.[3] Namun pada kebanyakan Spesies, satu individu polip karang akan berkembang menjadi banyak individu yang disebut koloni.[4] Hewan ini memiliki bentuk unik dan warna beraneka rupa serta dapat menghasilkan CaCO3.[1] Terumbu karang merupakan habitat bagi berbagai spesies tumbuhan laut, hewan laut, dan mikroorganisme laut lainnya yang belum diketahui.[1]"
 
Jadi, jika kau melihat sebuah bongkahan batu besar di antara terumbu karang, jangan pikir itu hanya sebuah batu biasa yang boleh diinjak untuk istirahat ketika snorkling. seperti yang dituturkan Nesha Ichida, Co-Founder & Director of Sustainability and Development Divers Clean Action, kepada KompasTravel (13/6/2016), Tak sedikit diver yang bumping into corals, itu kesalahan pertama. Padahal, butuh waktu satu tahun untuk menumbuhkan satu sentimeter koral," papar Nesha. Sama halnya dengan snorkeler, yang seringkali menginjak karang untuk pijakan kaki. Apalagi jika snorkeler tersebut menggunakan kaki katak (fin). "Biasanya snorkeler menyangka karang yang bulat besar itu mati, bisa diinjak. Padahal enggak, karang itu hidup," tambahnya.

Apa sih manfaat Terumbu karang?

Berikut saya kutip dari (Firmansyah Webblog) : "Manfaat dari terumbu karang adalah :
  1. Tempat tinggal, berkembang biak dan mencari makan ribuan jenis ikan, hewan dan tumbuhan yang menjadi tumpuan kita.
  2. Pelindung ekosistem pantai. Terumbu karang akan menahan dan memecah energi gelombang sehingga mencegah terjadinya abrasi dan kerusakan di sekitarnya.
  3. Sumberdaya laut yang mempunyai nilai potensi ekonomi yang sangat tinggi.
  4. Sebagai laboratorium alam untuk penunjang pendidikan dan penelitian. Penelitian akan menghasilkan informasi penting dan akurat sebagai dasar pengelolaan yang lebih baik. Selain itu, masih banyak jenis ikan dan organisme laut serta zat-zat yang terdapat di kawasan terumbu karang yang belum pernah diketahui manusia sehingga perlu penelitian yang lebih intensif untuk mengetahui ‘misteri’ laut tersebut.
  5. Rumah bagi banyak jenis mahluk hidup di laut. Terumbu karang bagaikan oase di padang pasir untuk lautan. Karenanya banyak hewan dan tanaman yang berkumpul di sini untuk mencari makan, memijah, membesarkan anaknya, dan berlindung. Bagi manusia, ini artinya terumbu karang mempunyai potensial perikanan yang sangat besar, baik untuk sumber makanan maupun mata pencaharian mereka. Diperkirakan, terumbu karang yang sehat dapat menghasilkan 25 ton ikan per tahunnya. Sekitar 300 juta orang di dunia menggantungkan nafkahnya pada terumbu karang.
  6. Terumbu karang merupakan habitat bagi sejumlah spesies yang terancam punah seperti kima raksasa dan penyu laut.
  7. Sumber obat-obatan. Pada terumbu karang banyak terdapat bahan-bahan kimia yang diperkirakan bisa menjadi obat bagi manusia. Saat ini banyak penelitian mengenai bahan-bahan kimia tersebut untuk dipergunakan untuk mengobati berbagai manusia.
  8. Dari segi fisik terumbu karang berfungsi sebagai pelindung pantai dari erosi dan abrasi, struktur karang yang keras dapat menahan gelombang dan arus sehingga mengurangi abrasi pantai dan mencegah rusaknya ekosistim pantai lain seperti padang lamun dan mangrove.
  9. Terumbu karang merupakan sumber perikanan yang tinggi. Dari 132 jenis ikan yang bernilai ekonomi di Indonesia, 32 jenis diantaranya hidup di terumbu karang, berbagai jenis ikan karang menjadi komoditi ekspor. Terumbu karang yang sehat menghasilkan 3 – 10 ton ikan per kilometer persegi pertahun.
  10. Keindahan terumbu karang sangat potensial untuk wisata bahari. Masyarakat disekitar terumbu karang dapat memanfaatkan hal ini dengan mendirikan pusat-pusat penyelaman, restoran, penginapan sehingga pendapatan mereka bertambah. Selain itu objek wisata terumbu karang yang bagus akan menarik minat wisatawan sehingga meyediakan alternatif pendapatan bagi masyarakat sekitar. Diperkirakan sekitar 20 juta penyelam , menyelam dan menikmati terumbu karang per tahun.
  11. Mempunyai nilai spiritual. Bagi banyak masyarakat, laut adalah daerah spiritual yang sangat penting, Laut yang terjaga karena terumbu karang yang baik tentunya mendukung kekayaan spiritual ini.
  12. Terumbu karang potensi masa depan untuk sumber lapangan kerja bagi rakyat Indonesia.

Kegiatan apa saja yang bisa merusak terumbu karang?

Banyak! sangat Banyak! kegiatan illegal fishing yang menggunakan Bom Ikan dan racun, Kegiatan masyarakat pulau atau wisatawan yang membuang sampah anorganik ke pantai atau laut, kegiatan spearfishing yang melepaskan panah speargun nya hingga menancap dan merusak terumbu karang, kegiatan diving yaitu diver yang bumping into the Coral, aktivitas pembangunan resort diatas hamparan terumbu karang, aktivitas Kapal yang membuang jangkar sembarangan dan kandas akibat tidak memperhitungkan kedalaman laut dan yang paling sering adalah kegiatan snorkeling oleh pemula.
 


Aspek Hukum bagi perusak Terumbu karang.

Berikut saya kutip dari Boyyendratamin.blogspot.com : "Pengrusakan terumbu karang tersebut khususnya yang disebabkan oleh aktivitas manusia, merupakan tindakan inkonstitusional alias melanggar hukum.
 
Dalam UU 1945 pasal 33 ayat 3 dinyatakan, “Bumi dan air dan kekayaan alam yang terkandung didalamnya dikuasai oleh negara dan dipergunakan untuk sebesar-besarnya kemakmuran rakyat. Pasal 33 ayat 3 ini merupakan landasarn yuridis dan sekaligus merupakan arah bagi pengaturan terhadap hal yang berkaitan dengan sumberdaya terumbu karang. Selain itu salah satu tujuan dari Strategi Konservasi Dunia 1980 adalah menetapkan terumbu karang sebagai sistem ekologi dan penyangga kehidupan yang penting untuk kelangsungan hidup manusia dan pembangunan berkelanjutan.

Perusakkan Terumbu Sebagai Kejahatan Luar Biasa.

Ada sejumah ketentuan dalam Peraturan Pemerintah No. 60 Tahun 2007 yang mensyaratkan sejumlah izin berkaitan dengan pemanfaatan sumber daya perikanan di wilayah konservasi seperti melakukan penangkapan ikan. Atas pelanggaran-pelanggaran atas ketentuan yang sudah ditetapkan dikenakan sanksi administratif dari pencabutan peringatan tertulis, pencabutan izin sampai denda. Disisi lain ada lagi sanksi terhadap beberapa hal yang sudah ditetapkan dikenakan sesuai peraturan perundang-undangan.
 
Dalam UU No.27 Tahun 2007 terhadap orang yang sengaja melakukan kegiatan menambang terumbu karang, mengambil terumbu karang di Kawasan konservasi, menggunakan bahan peledak dan bahan beracun, dan/atau cara lain yang mengakibatkan rusaknya ekosistem terumbu karang berupa perbuatan:
  • menambang terumbu karang yang menimbulkan kerusakan Ekosistem terumbu karang;
  • mengambil terumbu karang di Kawasan konservasi;
  • menggunakan bahan peledak, bahan beracun, dan/atau bahan lain yang merusak Ekosistem terumbu karang;
  • menggunakan peralatan, cara, dan metode lain yang merusak Ekosistem terumbu karang;
Ancaman hukuman paling singkat 2 tahun dan denda paling sedikit 2 milyar."

Jangan Macam-macam deh sama terumbu karang!

Sekarang ini, kesadaran pelestarian terumbu karang mulai marak disuarakan dan digalakkan oleh lembaga-lembaga pelestarian alam dan lingkungan seperti Mongabay, WWF Indonesia, Komunitas TERANGI, Beach Clean Action, dan masih banyak lainnya. semakin banyak orang tahu tentang arti pentingnya terumbu karang bagi ekosistem laut serta etika ketika berwisata menikmati terumbu karang. namun, sayangnya yang belum tahu masih lebih banyak lagi. makanya banyak foto-foto wisata yang merusak terumbu karang bertebaran di internet.
 
Kesalahan yang paling banyak berasal dari operator wisata bahari untuk kegiatan diving atau snorkeling. menurut saya tanggung jawab terbesar adalah dari mereka. mereka yang memanfaatkan keindahan terumbu karang untuk mendapatkan keuntungan ekonomis oleh karena itu tanggung jawab harus mereka pegang dengan memperhatikan dan melaksanakan prosedur diving atau snorkeling yang baik. sayangnya, sebagian besar dari mereka cenderung mementingkan keuntungan bagi mereka sendiri tanpa melihat kelestarian alam kedepannya. para operator membawa orang-orang sembarangan tanpa memberikan pengarahan kepada mereka, sehingga mereka pegang sembarangan, memfoto sembarangan, buang sampah sembarang, merusak semua dengan anggapan yang penting mereka bayar dan tidak perlu ambil pusing.
 
Yep, mereka tidak berpikir panjang, bagaimana kalo foto wisata mereka yang merusak terumbu karang itu dipajang di sosial media pastinya akan mendatangkan kritik tajam, sanksi sosial bahkan ajang bully oleh netizen. sudah banyak contohnya, para operator tur dan wisatawan yang memiliki foto vandalism terumbu karang menerima sanksi sosial yang sangat tidak menyenangkan dari netizen yang memiliki kesadaran tinggi untuk melestarikan terumbu karang. bahkan operator tur kehilangan pendapatan potensial karena jasanya tidak dipakai oleh para wisatawan yang tidak suka dengan operator tur perusak terumbu karang.
 
Sudah ada contohnya, kejadian pembunuhan burung Enggang, Bekantan, Orang Utan, Cendrawasih hingga interaksi yang salah terhadap Hiu Paus, para Pelakunya langsung didatangi oleh Petugas BKSDA setempat, atau petugas BPSPL setempat bahkan Kepolisian. sanksi ringan bagi para pelaku hanya diberi arahan dan bimbingan oleh pihak yang berwenang, sedangkan sanksi berat yaitu menjalani proses pengadilan dan dipenjara serta membayar denda.
Maksud saya disini adalah, yuk jangan lakukan hal-hal yang dapat merusak karang. dimulai dari diri sendiri dulu. ketika kita berwisata, sebaiknya patuhi cara berinteraksi yang baik dengan lingkungan. jika kita snorkeling atau diving maka patuhi arahan operator wisata agar kita dapat mengutamakan keselamatan diri dan juga dapat sekaligus menjaga kelestarian tempat wisata. jika operator wisata tidak memberikan pengarahan apapun, maka kita dapat menjaga diri sendiri dari perilaku merusak terumbu karang.
 
Berikut beberapa etika menyelam, baik diving maupun snorkeling yang wajib diketahui dan diaplikasikan saat berwisata:

1. Jangan membuang sampah ke laut.


2. Hindari menggunakan sampo dan sabun sachet 
3. Gunakan sunscreen yang tidak mengandung Oxybenzone
4. Gunakan skin cream dan insect repellent yang aman bagi lingkungan sehingga tidak merusak koral
5. Bawa botol minum sendiri
6. Bawa tas yang bisa digunakan berkali-kali
7. Gunakan barang-barang yang bisa dipakai beberapa kali
8. Hindari menggunakan produk kecantikan yang mengandung microbeads (butiran-butiran kecil misal pada sabun dan sampo)

 

9. Jangan menginjak koral.


10. Pastikan seluruh peralatan selam aman dan tidak berada terlalu dekat dengan koral
11. Jangan memberi makan, mengejar, menyentuh, atau menangkap biota laut
12. Hindari mengoleksi suvenir berbahan biota laut, karena bisa jadi barang tersebut adalah ilegal.

13. Laporkan aktivitas ilegal dan sejenisnya kepada pemerintah setempat
14. Dukung eco-tourism
15. Jangan mengambil sampah yang telah ditumbuhi koral.

(Sri Anindiati Nursastri/Kompas.com)

source : Rental Speedboat Jakarta - WordPress.com







Perbedaan Terumbu Karang Rusak dengan terumbu karang yang sehat




Do and Dont



Begitulah kira-kira pemikiran saya. kita adalah tamu yang datang ke terumbu karang yang merupakan rumah bagi biota laut. sekiranya sebagai tamu yang baik, janganlah kita bertindak sewenang-wenang terhadap penghuninya. manusia bisa apa? kalau terumbu karang sudah rusak, wisatawan tidak mau datang berkunjung, nelayan tidak mendapat ikan, pemilik kapal wisata, operator tur dan Guide tidak memiliki pendapatan karena tidak ada yang menggunakan jasanya lagi, kegiatan ekonomi disekitar objek wisata mengalami penurunan drastis.
 
Jika kita melihat industri pertambangan yang jika sumber daya alamnya habis, semua kegiatan ekonomi pun terhenti, maka industri pariwisata yang memanfaatkan sumber daya alam berupa keindahan alam yang sangat bergantung terhadap manusia. jika manusia hanya bisa merusak tanpa bisa merawat maka sumber daya alam tersebut akan habis masanya dan akan mendatangkan bencana, sebaliknya jika manusia memanfaatkan secara bijak dan menjaga kelestariannya, maka keindahan alam yg menjadi modal utama industri pariwisata akan menjadi roda perekonomian manusia yang terus berputar tanpa henti.

No comments:

Post a Comment

Bertualang Melihat Kerbau Kalang dan Indahnya Alam Kota Baru

  September 2022, kerbau kalang amuntai Mercu suar Pulau Tanjung Kunyit Pantai Teluk Tamiang Here I comes setelah 2 tahun tidak berlibur ke ...