Sunday, June 24, 2012

UnderCovered kisah Tim Perintis di Beras Basah Season two

Jumat 23 Maret 2012
Me on Tugu Khatulistiwa
    Jam 2 teng ... Pasukan Perintis yang terdiri dari Aku, Mami, Therry, Dwi, mpo Necha & Yudhi memulai perjalanan menuju Bontang.  Kami akan memimpin Persiapan kemping Kolosal Samarinda Backpackers di Beras Basah dari tanggal 24-25 Maret 2012.  Tim perintis berangkat dengan membawa perlengkapan yang akan dipakai untuk kemping di Beras Basah.  saat itu suasana kota samarinda sedang hujan gerimis sodara2, jadilah kami berhati2 dalam perjalanan.  kami mengendarai motor secara beriringan karena takut terpisah, awalnya begitu.  tapi ternyata semuanya pada kompakan memacu motor secepat kilat.  sesaat sampai di lembah karet, mami berucap bahwa ini kali pertama beliau menjoki motor ke Bontang, ngiikkk.  dalam hatiku mulai mengucap doa dan kata2 terakhir (lebay dah...tapi takut beneran ni).  ketika sampai di Pom Bensin prengat, mami mengajak berhenti untuk ke toilet.  setelah selesai, mami minta aku yang joki motor (alhamdulillah...bisa bernapas lega).
Tim Perintis on Equator Line
    Perjalanan di lanjutkan hingga tiba di Tugu Khatulistiwa.  Kalo ke Bontang tanpa Singgah disini sepertinya belum bisa dianggap pernah ke Bontang.  kami masuk menuju lapangan parkir Tugu Khatulistiwa dan menaruh motor serta barang2 kami.  kami mulai menapaki tangga2 menuju Tugu Khatulistiwa. bener2 deh suasana tugu saat sore hari indah banget.  sesi foto2 berpasang2an bagi yang punya pasangan, ngeekkkk... puas berfoto2 ria, kami memutuskan melanjutkan perjalanan. kami turun ke lapangan parkir dibawah.  sore itu ada motor balap yang diparkir dekat motor kami.  dasar si Yudhi, gak bisa lihat motor keren dikit langsung minta difoto. Yudhi pun bergegas pasang aksi diatas motor balap tersebut dan minta difotokan ma mpo Necha.  ternyata.....tak disangka alarm motor tersebut berbunyi sodara2.... apes bangetttt. tinggal tunggu yang punya motor datang membawa parang deh.  kami pun tertawa terbahak-bahak menertawakan kekonyolan Yudhi, hingga akhirnya sang pemilik mengambil motor dan memindahkannya ke lapangan atas.  alhamdulillah gak dibawakan parang gara2 kasus sabotase motor orang.  perjalanan berlanjut hingga senja datang kami pun memasuki kota Bontang.
makan malam Tim Perintis
     kami langsung menuju rumah mas Ganteng ekh mas Gun (maksutnya) di Hop 3 Perumahan PT. Badak.  kami melewati pos pengamanan dengan dipimpin mami yang wajah cantiknya langsung dikenali satpam disana dan kami pun diperbolehkan lewat tanpa harus meninggalkan KTP & memakai kartu Visitor.  sesampainya di rumah mas ganteng, kami langsung mandi, bersih2 dan menyiapkan makan malam.  saat itu mas ganteng tidak ada di rumah karena lagi berkemah di Sangkulirang. jadilah kami merasa seperti dirumah sendiri hahahasieekkk.  makan malam yang dimasak Chef Therry dibantu Chef Dwi bener2 mantabbb cyinttt...
Action depan kaca
     selesai makan malam, kami berangkat menuju Kafe Singapur.  kami ingin kesana karena trip beras basah season one cuma mampir di Bontang kuala aja.  sebelum ke kafe singapur kami singgah ke warung makan Ponorogo milik keluarga mas Andy (beliau salah satu anggota dari Samarinda Backpackers yg berdomisili di Bontang).  rencananya kami akan memesan Catering untuk konsumsi peserta kemping di beras basah nanti. dengan suguhan teh es gratis dari tuan rumah kami pun mulai membahas Catering dan mencocokkan harga.  ternyata sekali lagi sang tuan rumah menunjukkan kemurah hatiannya, setelah memberi potongan harga, mereka juga akan mengantarkan catering dan galon air minum ke pelabuhan tanjung laut ditempat keberangkatan kapal kami.  setelah transaksi catering selesai,  kami langsung menuju kafe Singapur.
gaya dulu ya kan :D
    Dikafe singapur kami janjian ketemu dengan mas ipoel & Bang Faisal.  saat itu, suasana kafe singapur ramai banget maklum lah bertepatan dengan hari libur.  kesempatan berfoto dengan replika patung merlion di Singapura tak ku sia2kan.  mulailah kamera beraksi, jepret sana-sini.  bang faisal datang dan langsung bergabung dengan kami.  tak lama mas Andy juga datang menyusul kami.  mas Ipoel yang malam itu sibuk banget juga hadir dan ber say-hello sebentar dengan kami.  ku pikir, owh segitu aja kah kawalan???... (entah mengapa ingin mengucapkan kata2 ini) yakkkk...dilatar belakangi lagu karokean dari lounge kafe singapur yang bikin telinga sakit, perasaan gak enak tiba2 datang.
      Jam setengah sepuluh mami memutuskan kami pulang cepat agar tidak dicegat satpam dipintu masuk Hop PT Badak.  Therry yang ngeliat wajah imutku menyadari ada yang salah dengan diriku.  ya eyalah sesaat kemudian aku mual2 berat ngikkkkk...pokoknya aku pengin cepat pulangggg >,<.  sambil menahan isi perut yang bergolak, aku berjalan dengan digandeng therry.  kami berjalan menuju lapangan parkir tempat motor kami berada.
    Sesampainya dirumah mas ganteng, aku langsung bubu cantik disamping mpo Necha dikamar.  sudah gak tau lagi deh, kepala pusing, hati galau & perut yang kayaknya masuk angin.  gara2 salah kostum deh! kafe singapur kan dipinggir laut, mana angin malam bertiup kencang, aku malah pake T-shirt item doang, hehe (sang penulis udah biasa salah kostum *alibi padahal edisi galau berat). gak papa deh badmood malam ni, mudah2an esok menjadi hari yang indah, ucapku dalam hati. aku pun terlelap tanpa terbangun hingga menjelang subuh.  pagi harinya aku terbangun mendengar kehebohan therry, dwi dan yudhi yang berebut ingin memakai sepeda mas ganteng.
     Pagi yang indah kan...doaku terkabul.  okehhh....semangat yokkkk, pagi ini kita mesti belanja ke pasar untuk persiapan kemping & konsumsi tim perintis.  yang bertugas belanja ke pasar adalah aku, mami, yudhi & mpo Necha.  ternyata dimana-mana pasar, tetep ya cyinttt...sumpek!apalagi pake acara keliling 7 kali mencari barang yang ga ketemu2 karena gak sesuai selera pembelinya, hedeghhh...selesai juga belanja dipasarnya.  kami langsung pulang ke rumah mas ganteng, karena harus secepatnya memasak makan siang dan berangkat menuju Beras Basah melalui pelabuhan Marina PT.Badak.
Muka Bahagia yang menuju Marina
     selesai makan siang, aku dan mami mulai mencari arah menuju marina.  mami lupa jalan menuju ke marina karena baru sekali kesana.  setelah berputar-putar dan bertanya dengan mas fotographer yang kebetulan lewat, akhirnya kami menemukan juga jalan menuju marina.  langsung deh kami kembali kerumah mas ganteng.



foto dulu didepan dikilang minyak
     kami mulai packing semua perlengkapan kemping dan bersiap memacu motor menuju arah marina.  arah jalan meuju marina bener2 keren banget.  kami harus melalui Kilang2 minyak dan pipa pembuangan gas. tak lupa kami berfoto2 narsiz dihadapan Kilang minyak tersebut.



Wajah bahagia di Marina
     Sesampainya di Marina, kami langsung mencari kantor administrasi marina untuk melapor.  sebelumnya mami sempat bercakap-cakap sebentar dengan petugas Polisi yang duduk diruang tunggu marina dan mengutarakan tujuan kami untuk menyeberang ke Beras Basah. pak Polisi tersebut menyarankan kami agar secepatnya ke kantor administrasi marina, karena speed yang tersedia terbatas hingga pukul 2 siang.  aku dan mami langsung masuk dan melapor kepada petugas administrasi Marina.  mami mencatat identitas di Buku tamu marina dan menulis izin keperluan kami yang ingin mengadakan kemping di Beras Basah selama 1 malam.  petugas tersebut mulai mencari speed yang akan mengantarkan kami menyeberang.  sebelumnya kami telah diberi contact person petugas marina jika kami ingin dijemput di Beras basah.
      dengan hati bahagia & wajah gembira, tim perintis pun mulai memasuki dermaga marina untuk naik Speed yang tersedia.  naik speed itu bener2 seruuuuuu.... (maklum, sang penulis baru pertama kali naik Speed). mami meminta kami semua memakai life jacket karena sudah menjadi prosedur keamanannya.  saat speed melaju diatas ombak, saat itulah adrenalin terpacu. gerakan liar speed naik turun oleng ke kiri dan kekanan membuat Mpo Necha ketakutan yang teramat sangat (mengingat mpo satu ini gak bisa berenang).  Yudhi hanya bisa memberi pelukan menenangkan kepada Mpo Necha.  hohoho so sweet yooo...
Tim Perintis first step on Island
     taraaaa....akhirnya touch down kedua kalinya di Beras Basah.  teteppp...selalu jatuh cinta dengan segala keindahannya.  suasana beras basah saat itu bener2 sunyi karena pengunjungnya hanya kami.  kami langsung menaruh barang2 dan mulai mendirikan tenda terbang. selesai mendirikan tenda, kami mulai berenang dan mengelilingi pulau sampai kaki terasa gempor.  kami bermain sepuasnya dipantai, bermain pasir, menangkap kepiting, tidur2an dipasir, berendam di air laut yang hangat, terjun bebas dari dermaga, bener2 deh!!!puasssssss banget, beras basah saat itu, seperti Pulau Pribadi milik kami. Cuaca mulai berubah menjadi mendung kelabu.  tak lama kemudian hujan gerimis turun diiringi kilatan petir dan guntur yang bergemuruh. karena mulai kedinginan kami memutuskan kembali ke tenda.
Gaya dulu sebelum dirikan Tenda
    Ternyata, tenda kami bocor sehingga kami harus menggulung sebagian alas tenda.  kami ingin membilas badan setelah mandi air laut, kami mandi dengan cara yang kreatif sekali sodara2.  kami memanfaatkan tenda yang menampung air hujan dan memiliki lubang ditengah2nya. caranya : kami duduk sambil menyiapkan sampo&sabun dibawah lubang terpal tersebut.  setelah air hujan terkumpul maka terpal ditarik agar air hujan mengalir melalui lubang tersebut dan kami pun mandi dengan senang. ya eyalah senang,  coba kalo gak hujan, dipastikan kami mesti mandi dengan tarif berbayar Rp.5.000/jerigen 5 liter yang disediakan pengelola beras basah.
     Setelah kami semua mandi & ganti baju, Mpo Necha & Yudhi mulai mencari makanan.  mereka berdua membeli mie rebus (Rp.5.000/porsi) dari warung terdekat.  ternyata biar body mereka kecil tapi seleranya besar loh, mereka sampe 2 kali nambah!!! (penulis bener2 takjub).  hujan telah berhenti meskipun cuaca dingin dan awan mendung menggelayut langit sore.  saat itu aku masih menjalin kontak dengan mas ipoel melalui sms.  beliau curhat katanya kena ceramah abah haji (pemilik kapal) karena keterlambatan pasukan SB.  yah mau gimana lagi, kan hujan terpaksa pasukan SB berteduh dijalan (alibi mereka loh).
Rambut berdiri
     Sambil menunggu pasukan SB datang, tim perintis bermain di dermaga.  saat itu, mungkin pengaruh awan badai diatas langit, membuat rambut kami sebagian berdiri tegak karena terpicu aliran listrik statis.  kami berfoto sepuasnya didermaga untuk mengabadikan moment langka tersebut.  selanjutnya sesi foto prewedding bagi Mpo Necha & Yudhi.  aku & therry juga (huhu, tapi yang jelas hubungan kami tidak seperti yang anda pikirkan sodara2).

gaya dulu kan diatas kapal
     Didermaga, ada kapal nelayan setempat yang nganggur.  kami meminta izin kepada pemilik kapal untuk meminjam kapal tersebut.  setelah diizinkan, aku, therry & yudhi langsung menaiki kapal dan mengayuh agak ke tengah laut (tenang sodara2, kapalnya aman karena masih terikat di tiang dermaga).  Mpo Necha mengabadikan aksi kami dikapal, dari foto narsiz hingga video menyanyi seriosa.  akhirnya...pasukan Samarinda Backpackers sampai juga ke Beras Basah.  padahal sempat terbersit pikiran bahwa hanya tim perintis yang akan kemping berenam di beras basah(buru2 dihapus pikiran jeleknya, pokoknya jangan sampai kejadian deh).  setelah menyambut mereka dengan Pink Karpet (maklom gak nemu red carpet, jadi apa za bolee) kami beramai-ramai menuju tenda yang gelap karena hari sudah menjelang malam.  setelah tenda tambahan didirikan dan lampu penerangan dinyalakan, kami mulai mempersiapkan makan malam.  selesai makan malam, anak2 mulai bermain kartu.
serasa di Las Vegas banget ni
     Hedeghhhh...selalu aja main kartu (penulis sebel karena sama sekali gak bisa main kartu remi) lebih baik jalan-jalan akh...ayoookk mari langkahkan kaki menuju dermaga.  cuaca malam itu kurang bersahabat sehingga bintang belum mau menampakkan dirinya dilangit.  didermaga ternyata banyak anak2 berkumpul, mancing mania, membidik kamera, main gitar & menyanyi bersama.  huhu, yang asooy banget duduk didermaga saat itu adalah si Sonny & Devy.  mereka duduk merapat sambil berbagi cerita (hoooyy tangannya woooyyy) serasa dunia milik mereka berdua aje (aduh emak asiknye).
     Sungguh malam yang panjang & galau, karena tiba2 ku merasa sepi ditengah keramaian (ceileee).  satu persatu anak2 mulai meninggalkan dermaga dan kami kembali ke tenda.  ternyata ga da yang bisa dikerjakan.  aku mulai bosan, sehingga aku membujuk nene & masdav untuk kembali ke dermaga.
    Kami bertiga kembali menuju dermaga yang sepi.  berbaring dilantai dermaga yang basah itu sepadan dengan pemandangan langit malam itu.  bintang2 berkelap-kelip seperti permata dilangit biru kelam.  pemandangan air laut juga gak kalah cantiknya.  ikan2 yang berenang mencari makan memantulkan cahaya keperakan didalam air laut yang biru.  langit dan laut malam itu benar2 menghipnotis mata untuk gak berkedip menikmati indahnya ciptaan Allah SWT.
     Malam semakin larut, kami bertiga hanya terdiam berbaring dilantai dermaga sambil menatap langit malam.  tiba2 masdav memecah kesunyian dengan berkata pada nene yang berbaring disebelahnya " nene, itu galaksi bima sakti" (sambil menunjuk ribuan bintang dilangit).  nene pun bertanya :" yang mana masdav?" .  masdav menjawab :"gak tau ne, cuma mau bilang aja" spontan deh, aku ma nene tertawa ngakak. pelishhh deh masdav, kalo gak tau mending gak usah ngomong, wwkkkk (bener2 suasana syahdu jadi rusak seketika, sodara2...gara2 masdav).
    Kami pun terdiam lagi sambil mengambil ancang2 untuk tidur (meskipun dalam hati,penulis takut nyemplung ke laut gara2 keasikan tidur).  malam yang dingin membuat nene terbatuk-batuk. aku merasakan tubuh nene mulai menggigil.  hedegghhh...masa harus pulang ke tenda sih padahal belum merasakan bobo cantik didermaga,pikirku.  tapi daripada nene sakit trus ntar kalo ada apa2, rumah sakit jauh loh! aku pun mengalah dengan mengajak mereka kembali ke tenda.  urusan bobo cantik didermaga bisa ku lanjutkan setelah memastikan nene bobo ditenda dengan aman tanpa resiko hypothermia.  setelah nene tidur didalam tenda, aku bergabung dengan anak2 yang sedang membakar ayam ramai2.  ayam tersebut dibawa oleh mas Ipoel beserta bumbu bakarnya (salut deh buat om satu ini, perfeksionis untuk urusan bekal perjalanan).
     Kami duduk sambil mengelilingi tempat pembakaran.  kami mulai membakar ayam, jagung, sosis bahkan nuget!(maklom, kami ga boleh bikin api unggun di Beras basah).  ternyata, makan nuget bakar itu enakkkk bangettt sodara2!!!kalian mesti coba deh.  bener2 deh suasana makan yang seru yang didominasi anak2 SB. anak2 balikpapan Backpackers sebagian besar udah terdampar ditenda bersama mami, Dwi, Yudhi & mpo Necha.  aku dan Therry duduk manis didepan pembakaran, bersama mas ipoel, ame, denny, adhiet, teteh dhyan dll.
     Tiba-tiba...mimpi buruk datang...jam 1 malam pasukan tentara bersenjata lengkap (bawa pistol & senjata laras panjang!!!) menanyakan tentang 6 orang yang berangkat dari marina jam 2 siang tadi kepada kami yang sedang asyik membakar ayam.  aku pun mengangkat tangan, karena tahu kamilah(tim perintis) yang mereka cari.  salah seorang dari petugas marina menjelaskan status kami berenam sangat dicari-cari oleh seluruh satuan kemanan dari PT. Badak. malam itu juga kami diminta untuk segera meninggalkan Beras Basah.  duhhh...bener2 harga mati yang gak bisa ditawar.
     Aku bergegas membangunkan mami di tenda.  duhhh...mati belanda yang kedua kalinya...posisi bobo mami, Dwi, Yudhi & Mpo Necha malah memberi kesan negatif para satuan keamanan yang menjemput kami.  mami yang kubangunkan secara tiba2 langsung diinterogasi oleh bapak2 tersebut.  akhirnya kami disuruh mengumpulkan semua barang kami & segera menuju dermaga untuk diantar pulang ke Marina.
      Bener2 rasanya pengin menghilang ke mana za boleh deh, mo kehutan amazone yg banyak lintahnya, atau mendaki everest meski beresiko kena frosbite, atau ke savanah yellowstone dengan resiko diseruduk Bison asal bisa menghilang saat itu juga dari kawalan pasukan pengaman PT.Badak.  kami berenam pergi diiringi mas ipoel, masdav, dan denny.  bener2 gak ada yang bisa memberi pertolongan dari mimpi buruk yang dialami tim perintis.
mami masih sempat tertawa
   Kami beserta pasukan pengaman pulang dengan menggunakan 2 Speed dari PT. badak.  salah seorang tentara bersenjata laras panjang membesarkan hati kami dengan berkata bahwa itu semua hanya prosedur safety agar kami yang dianggap keluarga karyawan PT. Badak tidak mengalami hal-hal yang tidak diinginkan.  kami udah pasang muka lecek dan merasa ini hanya mimpi buruk sementara (kecuali mpo necha).  tolong deh siapapun bangunkan kami dari mimpi buruk ini, kalo ini beneran cuma mimpi. tapi, sayangnya bukan mimpi. aku menghipnotis diri bahwa kejadian ini cuma mimpi tetep gak berhasil. ya eyalah gagal, karena aku gak memiliki kemampuan hipnotis kayak romy rafael atau Uya Kuya.
Sempat bobo di Speed
     Sementara aku, mami, Dwi, yudhi mulai mengantuk malah Mpo Necha mulai tertawa-tawa heppy. ngiikkk... ini anak aneh banget, sumpah!!! dia excited banget dengan cara kepergian kami yang heboh.  necha berkata ini pengalaman yang tak terlupakan seumur hidupnya deh. palagi kalo sampe orang tuanya tau anaknya ditangkap ma pasukan bersenjata lengkap tengah malam.  selama perjalanan di speed, hapeku yang lowbat terus menerima pesan masuk dari mas ipoel.  beliau sangat khawatir dengan keadaan kami.  berhubung pulsa abis jadi aku gak bisa bales smsnya. sesampainya di Marina, kami ditanya tentang prosedur keberangkatan kami.  mami pun menjelaskan bahwa kami sudah mengisi buku tamu Marina dan menjelaskan bahwa kami akan bermalam di Beras basah.
      Saat itu, kami dituduh tidak melapor bahwa akan bermalam di Beras basah.  padahal itu sebenarnya misskomunikasi antar petugas karena adanya pergantian shif petugas marina.  kami digiring ke kantor pusat keamanan PT. Badak untuk melapor lagi.  therry, dwi dan Yudi disuruh mengendarai motor dengan dikawal 2 mobil petugas.  aku, mami dan Necha disuruh naik mobil Ranger bersama 1 petugas keamanan dan supir. aseli supirnya memuakkan banget.  bapak itu mengeluhkan betapa berat pekerjaannya karena harus dibangunkan tengah malam untuk mengantar kami sang penumpang gelap marina. si supir berniat hendak menurunkan kami ditengah jalan yang sunyi senyap untuk menakut-nakuti kami.  ngiikkk...dalam hati, silahkan deh pak!lebih baik jalan kaki sampe gempor daripada 1 mobil dengan monyet howler nyebelin.
     Sampai dikantor keamanan, kami dikumpulkan disebuah ruangan.  kami diminta menyerahkan KTP dan SIM untuk dicatat dalam buku tamu.  bener2 deh diinterogasi sampe mau pingsan rasanya karena mesti menjawab pertanyaan yang sama berulang-ulang.  kami ditanya dari cara kami melewati pos keamanan di Hop 3 hingga surat sponsor yang ternyata harus ada jika ingin memanfaatkan fasilitas Speed Marina.
        Bener2 urusan birokrasi yang sebenarnya mudah tapi sengaja dibikin pelik oleh para penegak hukumnya.  therry yang masih sempat BBm-an, menyampaikan pesan mas ipoel agar aku mengaktifkan hape sesampainya dirumah mas Ganteng dan juga jangan melawan perkataan petugas keamanan, pokoknya ikuti aja kemauan mereka.
     Kami bertemu dengan kepala satuan jaga PT Badak yang bener2 horor!!!kami diceramahi bahwa kemungkinan kami yang bisa menerobos keamanan PT Badak bisa dianggap sebagai tindakan teroris?!!!!!(bener2 jidatku sampe bekerut seribu, mendengar perkataan bapak2 itu).  beliau mengeluhkan kurangnya perhatian pemerintah Kota Bontang terhadap keamanan PT Badak ketika membuka pulau beras basah menjadi objek wisata.  beliau berpikir bahwa tindakan teroris sangat mudah dilakukan dari Beras basah terhadap Kapal tanker PT Badak yang melintasinya.  beliau berkata bahwa pulau Beras basah termasuk kawasan kekuasaan PT Badak sehingga setiap pengunjung Beras Basah wajib lapor dengan satuan keamanan Perusahaan.  aku yang udah kesel sampai di ubun2, mengeluarkan suara, "loh jadi, sebenarnya Pulau Beras Basah itu hak milik siapa pak?PT Badak atau Pemerintah Kota Bontang?kalo emang milik PT Badak terus kenapa dibuka menjadi objek wisata?!".  bapak itu pun berkilah, bahwa terjadi tarik ulur  tentang status kepemilikan pulau tersebut yaitu antara kepentingan keamanan PT Badak dengan kepentingan pariwisata Pemkot Bontang.  ngiikkkk... ngapain repot kalo gitu pak, PT Badak tentunya sanggup membeli Pulau Beras Basah dari Pemkot Bontang agar teroris gak bisa melakukan aksi sabotasenya, dasar Bodoh!!! maap sodara2...itu cuma sanggup ku ucapkan dalam hati mengingat pesan mas Ipoel agar kami tidak melawan petugas keamanan.
     Selanjutnya tragedi lainnya, mami dituduh berbohong oleh petugas karena mami berkata bahwa mas ganteng tidak ada dirumah karena sedang ke sangkulirang.  ternyata saat didatangi petugas keamanan, mas ganteng ada dirumah.  beliau sudah pulang ke rumah sejak jam 9 malam.
      Akhirnya mas ganteng diminta untuk menjemput kami.  kami bener2 tersiksa dengan rasa bersalah kami terhadap mas ganteng. sungguh mas...kami gak ada niatan menyusahkan mas ganteng.  kami pun sepakat akan memeluk mas ganteng beramai-ramai dan kompakan meminta maaf atas kejadian buruk ini (sebenarnya ini cuma action ajah, kan yang kenal mas ganteng cuma mami).
    Jam 3 menjelang subuh, mas ganteng memasuki ruangan kami. beliau masuk dan menepuk bahu therry untuk menenangkannya.  aku udah telungkup aja diatas meja karena kepalaku pusing berat akibat sesi interogasi yang menguras kesabaran sampe habis.
     Akhirnya kami pulang dengan naik motor masing2 kerumah mas ganteng.  aku langsung mencharge hape dan tak lama kemudian mas Ipoel menelpon.  setelah curhat ma mas ipoel atas peristiwa penangkapan kami, ternyata terjadi tragedi lagi sodara2... unit keamanan PT Badak menelpon mas Ganteng dan meminta agar aku, mami & mpo Necha tidak boleh menginap di rumah mas Ganteng.
     Hikzzzzzzzz...gak brenti2 nih penderitaan tim perintis.  Mas Ganteng pun menelpon salah seorang tetangganya, yaitu mba..... hehehe lupa namanya (maklom dampak traumatis).  akhirnya jam 4 subuh kami bertiga berjalan kaki sejauh satu blok untuk bermalam dirumah tetangga mas ganteng.  apesnya lagi mami bener2 lupa rumahnya si mba yang mana, jadilah 15 menit kami berjalan bolak-balik mencari pintu rumah yang benar.  aku mengusulkan gimana kalo gak usah nginap dirumah si mba, kita sekalian joging aja keliling komplek PT Badak, trus balik ke rumah mas ganteng. trus mami berkata, jangan ntar kita diangkut lagi ma mobil patroli keamanan.  akhirnya niat joging diurungkan karena rumah si mba udah ketemu.
      Selesai berbasa-basi dengan tuan rumah, mami dan mpo necha langsung tekapar ditilam yang satu2nya disediakan, sedangkan aku tidur dilantai dekat steker listrik karena mesti mencharger hape.  pagi jam 6 aku membangunkan mami & mpo necha (aku gak bisa tidur sama sekali) untuk pulang dan tak lupa langsung berpamitan dengan tuan rumah yang baik hati banget.  kami harus kembali ke pelabuhan tanjung laut jam 8 untuk menumpang kapal abah haji supaya bisa ke Beras Basah lagi.  gara2 begadang semalaman, semua pada terkapar. mas gun, yudhi, therry & dwi tidur pulas hingga tak mendengar ketukan kami dipintu depan rumah selama hampir setengah jam.  kami langsung bergantian mandi dan mengepak barang.  gara2 kebiasaan cowo2 susah bangun dipagi hari, kami terlambat dan ditinggal oleh abah haji. mas ipoel ceramah lagi ke aku lewat telpon, haha whatever.  orang lagi galau gitu gara2 mengalami kejadian luar biasa semalam.
muka bete kelamaan nunggu kapal
     Kami mulai mencari kapal yang bisa ditumpangi ke beras basah, ternyata dapat.  pemilik kapal meminta kami membayar Rp.200.000,- untuk mengantar kami ke beras basah.  kami setuju dan disuruh menunggu sampai jam 9 karena pemilik kapal sedang menunggu penumpang lainnya datang.  jam 9 lewat, kapal belum menunjukkan tanda2 akan berangkat.  kami mulai bertanya2, jadi berangkat gak sih.  kata pemilik kapal jam 10 baru bisa berangkat karena penumpang lainnya masih dalam perjalanan. akhirnya kami harus menunggu dan menunggu sampe kering kayak ikan asin di depan perusahaan es batu.  akhirnya penumpang kapal yang ditunggu datang juga.
mulai semangat menuju Beras Basah
     Kami mulai menaiki kapal dan duduk diburitan kapal.  kami langsung berfoto2 ria diatas kapal.  kami mulai ceria lagi karena akan kembali ke beras basah.  rasa gembira campur khawatir karena memikirkan reaksi pertama kali bertemu dengan anak2 pasca penjemputan paksa tim perintis oleh pasukan pengaman bersenjata lengkap.  biar 10 tahun lagi bakal gak ada yang lupa dengan kehebohan ini pastinya.  tapi kami saling menguatkan satu sama lain.  kami yakin itu semua sepadan dengan keberhasilan acara SB yang dirintis dari awal oleh tim perintis.
     Jedenkkkk.... touch down ke tiga di dermaga beras basah. gak ada yang menyambut kami, ternyata semua pada asyik snorkeling.  gapapa deh, kami pun menuju ke tenda seolah-olah tidak terjadi apa.  ternyata di tenda ada mba ina dan teteh yang langsung memberi pelukan selamat datang kepada kami.  tim perintis mulai berganti baju untuk bersnorkeling bersama.  saat itu, akhirnya mpo necha mau ikut menyeburkan diri ke laut bersama kami.
      Kami berenam bergantian snorkeling dengan memakai 2 kaca mata secara bergantian.  dasar si yudhi emang mau cari masalah, kalo snorkeling suka nabrak orang.  dia juga melupakan mpo necha yang saat itu sebenarnya mau snorkeling tapi gak bisa berenang.  akhirnya demi mpo necha, aku brenti snorkeling dan menyuruh dia memakai kaca mata snorkeling.  sebelumnya aku menyuruh di latihan tahan napas sebentar.  aku membawa mpo necha ke pinggiran terumbu karang.  aku menyuruh mpo necha berpegangan dan mulai menyelam untuk melihat terumbu karang yang dihadapannya.  bener2 deh...pengalaman menyelam yang bikin mpo necha takjub.  dia kegirangan melihat terumbu karang dan banyaknya ikan2 yang berenang disekitarnya.  setelah mpo necha puas melihat terumbu karang, kami mulai naik kepantai.  karena air laut mulai surut, kegiatan snorkling gak asyik lagi sehingga banyak yang berjalan2 mengitari pulau sambil berfoto2.
sweet memory
      Mas ipoel mencari aku untuk berbicara empat mata tentang mau dibawa kemana hubungan kita... (nyanyi ala armada band) upssss...salah,maksutnya tentang kejadian tadi malam (bener2 deh gak brenti2nya dibahas). beliau menyatakan penyesalannya karena gak bisa berbuat banyak untuk menolong tim perintis.  mas ipoel juga berharap agar ada struktur organisasi yang jelas di SB supaya kalo bikin acara lagi, lebih terkoordinir dan jelas siapa penanggung jawabnya.  oke deh mas...pesan & kesannya udah ku catat dalam agenda bersampul motif cheetah.
    Selanjutnya anak2 diminta berkumpul untuk acara saling memperkenalkan diri dan kesan pertama kali mengikuti trip Samarinda Backpackers bagi para newbie.  bener2 deh peserta kali ini banyak banget, lebih banyak dari trip sebelum2nya.  Acara kemping dinilai sangat sukses minus tragedi penjemputan paksa tim perintis oleh pasukan bersenjata lengkap.  tapi bener loh, selama aku menjadi tim perintis dari seluruh acara trip SB, yang ini yang paling menderita banget.  acara perkenalan selesai, tenda sudah dibongkar dan kapal abah haji sudah menunggu diDermaga.
     Pasukan SB mulai menaiki kapal untuk menuju pelabuhan tanjung laut dan memulai perjalanan pulang ke kota masing2.  di kapal bener2 penuh sesak, tapi gapapa karena akhirnya aku mendapat tempat duduk dihaluan kapal, aseekkkk.  bener2 deh biar panasnya minta ampun, si therry, mas ipoel, mami, dwi & masdav tetep berfoto2 ria diatas haluan kapal.  akhirnya sampai juga ke pelabuhan tanjung laut, anak2 langsung mengambil kendaraan masing2.  khusus tim perintis harus kembali ke rumah mas ganteng untuk mengembalikan barang pinjaman.  masuk ke Hop 3 jadi lebih rempong akibat insiden tadi malam.  sesampainya di rumah mas ganteng, anak2 langsung mandi & bersiap packing barang2 untuk dibawa pulang.  jam 5 teng kami meninggalkan rumah mas ganteng tanpa pamit pada empunya rumah karena beliau tidak ada ditempat.      

mari makan...
     Kami memutuskan menuju Bontang Kuala karena Mpo Necha ingin membeli oleh2.  Yudhi langsung mengajak kami membeli makanan di warung yang banyak terdapat di BeKa.  kami mulai makan sambil menikmati sore hari di sebuah Dermaga BeKa.  suasanya ramai, banyak keluarga, komunitas reptil, komunitas underground dan para muda-mudi yang ingin menikmati senja itu.   Suasana yang benar2 membuat kami melupakan beban pikiran yang kami rasakan.  kejadian gak enak dari tengah malam hingga minggu siang diberas basah sepertinya sirna sudah.

Tim Perintis di Dermaga BeKa
     inilah titik nol didermaga BeKa, pikirku.  titik nol dimana kami bisa tertawa bersama tanpa ingat sedikitpun kesedihan kami.  tim perintis yang benar2 solid karena sudah melewati hal terburuk dalam hidup kami bersama-sama.  kami bercerita sambil membayangkan jadi apa kami 5 tahun yang akan datang.  mudah2an 5 tahun yang akan datang kami bisa kembali disini di titik Nol dermaga BeKa, tempat yang sangat berarti bagi kami. saat itu, semua membayangkan mami & dwi akan tetap bersama meskipun dalan jalinan cinta yang rumit, Yudhi dan Mpo Necha akan bersama saling setia meski selisih paham sering terjadi, therry yang akan datang bersama kekasih hatinya, dan aku... (#Jlebbb)...mereka berlima mendoakan agar bisa bersama dengan my special man (makasih doanya teman2, tapi terlalu indah untuk dibayangkan jika semudah itu).
     Tepat jam 7 malam, kami mulai meninggalkan Dermaga BeKa dengan hati riang gembira. ternyata turun hujan deras sodara2...padahal kami belum keluar dari kota Bontang.  kami berteduh disebuah Bengkel yang berseberangan dengan Masjid Al Fatihah (kalo gak Salah).  sambil menunggu hujan reda, kami bercanda satu sama lain.  dasar Yudhi, dia kentut sembarangan bahkan kami semua dapat jatah.  Yudhi dengan tampang tak berdosa berucap:"lebih baik dikeluarkan daripada ditahan kan ya". wuasseemm, mami sebel setengah mati, masalahnya dikentuti berkali-kali. adegan mami yang sebel mengejar yudhi , membuat kami tertawa terbahak-bahak.  bener2 nih tim perintis udah gila semua kali, gak berhentinya ketawa2 mulu.
     Jam 8 malam akhirnya hujan berhenti, kami langsung melanjutkan perjalanan.  saat itu, aku yang menjoki motor dan mami duduk manis dibelakang.  Dwi membonceng Therry dan Yudhi membonceng Mpo Necha.  hujan yang turun membuat jalanan licin, sehingga memaksaku untuk super hati-hati.  kami jalan perlahan dan saling beriringan agar tidak berpisah.
     Sungguh perjalanan yang lama, padahal kami sudah mulai kelelahan dan mengantuk.  aku mulai merasa pegangan mami sudah hampir lepas berkali-kali.  2 kali aku menangkap tangan mami yang sudah terlepas dan akan terjatuh terpental kebelakang.  Hingga akhirnya aku nekat menjoki motor dengan tangan kanan, karena tangan kiriku harus memegang kedua tangan mami yang melingkar dipinggangku.  karena mami udah gak sanggup menahan kantuk, kami memutuskan untuk beristirahat di warung kopi.  setelah menghabiskan satu cangkir kopi, kami melanjutkan perjalanan.  ternyata efek kopi gak berpengaruh banyak terhadap mami, beliau tetep tidur pulas dibelakangku.  
Sitirohat di Mesjid
     Setelah durasi satu jam berkendara, kami singgah disebuah masjid.  kami beristirahat dan mencuci muka.  kami melanjutkan perjalanan lagi, perjalanan yang benar2 syeram banget karena udah larut malam.  akhirnya kami memutuskan berhenti untuk makan dan minum kopi lagi disebuah warung kecil.  sesudah kenyang dan rasa kantuk berkurang, kami melanjutkan perjalanan.  perjalanan malam itu bagiku bener2 menakutkan.  bukan suasana seram sepanjang kiri-kanan jalan,  melainkan saat aku kelelahan dan gak sanggup menahan tangan mami hingga jatuh ke jalanan.
     Beberapa kali aku mencubit tanganku agar tetap tersadar namun kelelahan memaksaku minta time out pada teman2.  ketika dari kejauhan aku melihat obor PLTGU dari muara badak, aku minta mami dioper ke Dwi.  aku senang karena jarak kota samarinda sudah tidak jauh lagi.  aku dibonceng therry sambil memegang galon.
    Pergantian penumpang dan penjoki membuat dwi, therry & Yudhi memacu motor mereka seperti lagi balap Racing F1. ngiikkk...bener2 deh...berbagai macam doa kupanjatkan dalam hati agar hal terburuk tidak terjadi.  akhirnya kami melewati lempake.  rupanya suasana seluruh kota Samarinda habis diguyur Hujan deras.  ketika melewati jalan M.Yamin aku sudah setengah tertidur, hingga therry menyuruh aku berpegangan.  "gak bisa ther, ni aku pegang galon.  gapapa bentar lagi kan sampe Beskem", ujarku.  akhirnya...sampai juga di Beskem tercinta tepat jam setengah duabelas malam.  setelah menaruh semua barang bawaan kami, kami langsung tertidur pulas di Beskem.
gaya ala Charlie's Angel dulu ya..
foto Prewedding ala Yudhi ma Mpo Necha

susah loh dapat moment lampu suarnya menyala
me on kafe singapur
me on dermaga BeKa
Menatap Sunset di Beras Basah






gaya dulu diatas kapal
pokoknya gaya dulu ya kan :D
menatap langit sore itu asyik banget
me & Mpo Necha
foto perselingkuhan mami dan Dwi :D
ini Ceritanya lagi diKapal ala Venesia gitu
Tim Perintis di PT Badak
foto seru didermaga
foto perselingkuhan Yudhi ma Therry ni ceritanya



We Are Survival Tim
Mpo Necha, Therry & Aku di dermaga Beras Basah
Sayang mereka semua deh
Dwi, Aku, Mami & Therry di Kafe Singapur
Muka Bahagia di Speed PT Badak

Muka Bahagia di Dermaga BeKa
Muka Musafir banget dah
     The End... Cerita Tim Perintis adalah Satu-satunya cerita yang hanya dimiliki oleh Aku, Mami Yovha, Dwi, Therry, Yudhi & Mpo Necha.  cerita kami sangat istimewa karena kami telah bersama-sama melewati kejadian terburuk dan terbahagia yang cuma kami berenam alami.  sebutkan berjuta cerita tentang petualangan Backpacker manapun, namun tidak ada ada yang bisa menyamai petualangan seru yang kami alami bersama.  ingatlah, masalah seberat apapun yang sedang kita alami sekarang, jangan membuat kita kalah.  kita sudah pernah lewati hal terburuk and Here We Are!kita tetap berdiri menghadapi Dunia. untuk Tim Perintis, kalian semua adalah Saudara yang terikat dalam sebuah cerita duka dan bahagia bersama dalam petualangan ke Beras Basah. ingat titik Nol di Dermaga BeKa. ingat janji yang telah kita ucapkan disana.  suatu saat nanti kita pasti akan kembali kesana.(24/Jun).

No comments:

Post a Comment

Bertualang Melihat Kerbau Kalang dan Indahnya Alam Kota Baru

  September 2022, kerbau kalang amuntai Mercu suar Pulau Tanjung Kunyit Pantai Teluk Tamiang Here I comes setelah 2 tahun tidak berlibur ke ...