Minggu tanggal ??? Bulan Maret 2012 (Before Camping On Beras Basah
Island)
Hari Minggu yang cerah...seperti yangsudah
direncanakan sebelumnya, anak2 Samarinda Backpackers mau ngoboy ke Desa Wisata
Pampang. lohh???...kok ke Pampang lagi?! tenang sodara2...itu semua da
penjelasannya. Duo Cewe Manis yaitu mpo Frisca & Nene belom pernah
ke Desa Pampang. jadi kami mau merencanakan menari cantik disana bersama
anak2 penari Dayak. Kebetulan Mpo Frisca punya Kenalan yang mempunyai
sebuah Vila & Lamin didekat Pampang. Kami diijinkan untuk memakainya
sambil melakukan Trekking menyusuri Sungai kecil di dekat Laminnya. Oke
banget kan rencananya...tapi...semua itu berubah ketika negara api
menyerang...ekhhh....
we are Samarinda Backpackers |
terjadi perubahan tujuan trip yang disebabkan
oleh hasutannya masdav. beliau bilang ke Pampang udah Bosen, mending
jalan2 ke Kutai Lama ajah. Disana kita bisa ke pelabuhan Naga, Rumah
Sakit berhantu, dan melihat Bekas2 reruntuhan Kerajaan Kutai. Perlu
diketahui sodara2 sekalian...Kutai Lama adalah sebuah Desa tempat Kerajaan
Kutai bermula. jadi penuh dengan cerita klenik dan Mitos yang bikin bulu
kuduk merinding. palagi diperkuat cerita mami yang saat itu Camer-nya
penduduk asli Kutai Lama. di Bekas reruntuhan kerajaan Kutai yaitu
Gunung Gong, terkadang sering terdengar alunan musik gamelan khas kutai dan
juga kalo benar2 apes, bisa berpapasan dengan pasukan Gaib Kerajaan Kutai
Zaman dulu. huhuhu...gak mikir sampe 3 kali, anak2 langsung semangat
menuju Kutai Lama.
adu tenaga dalam dipelabuhan Naga |
Perjalanan ke kutai lama dimulai dengan konvoi
motor pasukan Samarinda Backpackers yang terdiri dari : aku, mami, Abim,
Denny, Mpo Riesta, Frisca, Nene, Bang Dhyan, Yudhi, Ame, Masdav & Mas
Dony. kami melewati daerah Sungai Mariam yang di kiri-kanan jalannya
terdapat hamparan sawah yang luas. kami langsung berhenti dan berfoto2
ria di tengah2 sawah. perjalanan dilanjutkan hingga melewati Jembatan
Anggana. di Jembatan ini, kami berhenti lagi sodara2...biasa, Take Many
Pictures dulu ya kan :D. maklom, kami gak bermaksud Narsiz, tapi setiap
perjalanan kan wajib didokumentasikan dalam bukti otentik. Nah terlepas
dari gaya2 Narsiz Pasukan Samarinda Backpackers, foto2 kami bisa dijadikan
bukti dan alat promosi daerah wisata yang kami kunjungi, mantabbb kan?! :D
(*alibi penulis).
Perjalanan dilanjutkan melewati lahan perusahaan
tambang batubara. akses jalannya jangan ditanya cyiiintttt... kerikil
batu berbonus debu. motor kami mesti jalan perlahan dan jelas kalah
saingan ma mobil Ford Ranger milik Perusahaan Batu bara yang banyak beroperasi
disana. syukur deh, memasuki Desa Kutai Lama, akses jalannya semua udah
Beton cor. berhubung mami sang petunjuk jalan lupa arah menuju pelabuhan
Naga, kami nyasar sampe ke deretan perbukitan yang unik banget. kami
berbalik arah, karena mami kurang yakin dengan arah yang kami ambil.
sesuai pepatah "malu bertanya sesat dijalan" maka mami memberanikan diri untuk
bertanya dengan penduduk sekitar. akhirnya setelah mendapat petunjuk ke
arah yang benar dari penduduk setempat, kami memacu kendaraan kami menuju
Pelabuhan Naga.
ilmu meringankan diri ala pasukan SB |
Akhirnya...sampai juga di Pelabuhan naga daerah
Tepian Batu Kutai lama. biasanya Festival Erau diakhiri didaerah
ini. Pelabuhan Naga adalah tempat melabuh Naga yang dibawa dari
Tenggarong. seluruh bagian dari replika patung Naga akan diperebutkan
oleh penonton dan pastinya ada acara siram-siraman juga oleh seluruh
masyarakat disini. okeh...cukup sekian penjelasan mengenai Pelabuhan
Naga. Pasukan Samarinda Backpackers langsung menuju ke Pelabuhan Naga
yang berada di pinggir Sungai Mahakam. berdasarkan kepercayaan setempat,
bagi pendatang wajib mencuci muka, tangan dan kaki di Pelabuhan Naga sebagai
ungkapan "Permisi". Nah, waktu itu mami, yang memimpin acara "Tempungas"
aku, frisca dan Nene. setelah itu, kami langsung berfoto2 ria di
pelabuhan tersebut. berhubung Abim tiba2 sakit mendadak, dia kami suruh
beristirahat di mesjid terdekat sementara aku, frisca, riesta & nene
bergantian ke Toilet Mesjid yang cukup gelap dan syeraammm.. melihat
Abim yang sakit tergolek lemah tak berdaya dilantai masjid (cieekkkhh, sekedar
dramatisasi penulis aja kok), akhirnya aku berinisiatif mencari
obat&air minum diwarung terdekat.
Bang Dhyan & Mpo Frisca eksis dilembah |
Setelah itu perjalanan dilanjutkan ke deretan bukit
yang kami lihat sebelumnya. ternyata...bukit itu memiliki kontur yang
unik banget sodara2...mirip2 Rock Ayers di Australia atau Grand Canyon
California (beneran ni, bukan Bo'ongan). rupanya saat itu ada klub
Fotography yang sedang mengadakan pemotretan dilembah bukit. kami
langsung berfoto disemua sudut lembah yang terdiri dari retakan curam tanah
merah dan pasir. aku dan mami mengambil foto dengan berlatar bukit pasir
yang menjulang tinggi. ternyata, bukit pasir itu bisa dinaiki wahai
pemirsa... Mas dony dan masdav yang membuka jalur pendakian. aku dan
Mami kemudian menyusul. bener2 deh...tanjakan pasir bikin bengek
setengah mati. baru melangkahkan satu kaki naik ke atas, hamparan pasir
malah membuat kaki terseret ke bawah takluk terhadap hukum gravitasi
bumi. akhirnya aku melepas sendal gunung kebanggaanku yang memiliki
kualifikasi cocok disegala medan pegunungan, pantai, hutan dan rawa2.
aku nekat bertelanjang kaki demi mencapai puncak bukit pasir. tantangan
selanjutnya adalah bagaimana melewati celah sempit ditanjakan bukit.
bener2 rempong cyiiintttt....pantatku yang bohayy gak lulus seleksi melewati
celahnya. terpaksa pake gaya spiderman merayapi dinding celah
berpasir. Hingga aku pun bertanya-tanya dalam hati, bagaimana bisa Mas
Dony sanggup melewati celah sempit bukit ini.
di Puncak Bukit Jahitan Layar |
Akhirnya aku sampe ke puncak...huahiiikkkkkkzzzzz...
berusaha menahan air mata haru yang hendak jatuh (cieeekhhhh...serasa mendaki
lapangan pasir arcopodo gunung semeru niy). okeh...atur nafas dulu
sambil memandang seluruh pemandangan Desa Kutai Lama yang terlihat Indah dari
puncak bukit ini. aku, mami dan masdav langsung memanggil teman2 yang
lain yang masih dibawah lembah bukit. mereka langsung menyusul kami
menuju puncak. huhu...mereka semua pada kelelahan juga menaiki tanjakan
bukit yang akhirnya belakangan kami ketahui namanya adalah bukit jahitan
layar. Puncak Bukit ini berbentuk meja dengan retakan-retakan curam
tanah merah dan pasir. pemandangannya jangan ditanya!!!bener2 mantabbb
cyiiintt....seluruh desa Kutai Lama beserta sungai Mahakam kelihatan
semua. diseberang bukit jahitan layar ini terdapat deretan perbukitan
yang bener2 mirip dengan bukit dikartun teletubbies. bukit yang
diselimuti rumput hijau dan sedikit pohon yang tumbuh. anak2 semua
pengin mendaki ke bukit "teletubbies" tersebut dilain kesempatan.
setelah puas berfoto2 ria dan menikmati pemandangan dari puncak bukit jahitan
layar, kami memutuskan untuk pulang. bener2 deh perjalanan yang luar
biasa. kami pulang dengan wajah senang dan belepotan pasir dari kepala
sampe ujung kaki. yah maklum, untuk bisa menikmati pemandangan indah di
Bukit Jahitan Layar harus rela merayap di celah tanjakannya. berhubung
kami pulang dengan pasukan bermotor, semua orang pada heran. mereka
mengira kami baru dari pantai padahal baru turun gunung loh cerita
aselinya. okeh cukup sekian cerita trip Samarinda Backpackers kali ini.
(Jun/25)
izin share
ReplyDelete