Dari Samarinda menuju Sangatta, 29 Agustus 2016.
Jumat (29/8) tengah malam baru sampai di dermaga kenyamukan, Sangatta.
udah naik kapal kloter kedua melewati gelombang dan badai petir yg cetar
membahana. tapi yang begitu mah biasa...dari jam setengah satu sampe
jam setengah 5 subuh sampai di homestay Pulau Miang. langsung
bersih-bersih badan yang basah kena air hujan dan air laut.
Sabtu subuh yang tenang, sehabis sholat Subuh, aku mengajak teman-teman
cewek untuk menikmati subuh di pulau Miang yang asri. Jalan jalan
keliling kampung yang terdiri dari 3 RT. Warga yang beragam suku,
dari Banjar, Jawa, Bugis, Kutai tapi tidak ada Suku Bajo. Setelah segar
mendapat udara subuh, langsung bikin air panas dan masak sarapan nasi,
bihun dan ikan kering yang dibawa Emma.
Berhubung cuaca masih mendung menggelantung di langit, sambil menunggu
cuaca cerah, aku, Emma, Fildza, Sekar dan Ade berjalan menuju SD
Pulau Miang dengan membawa 20 paket alat tulis yang akan dibagikan ke
murid SD setempat. setelah menaiki bukit ada TK dengan bangunan yg lumayan
bagus, kemudian ada 3 Kuburan megah disebelah kanan dan kuburan biasa di
sebelah kiri saling berseberangan, hingga sampailah di SD yang
terdiri dari bangunan kayu.
Setelah basa-basi sama para Bapak dan ibu guru serta kepala
sekolahnya, kami minta izin untuk membagikan alat tulis kepada anak kelas
6 yang berjumlah 13 murid. Karena buku yang saya bawa Cuma 20 paket,
sedangkan seluruh murid SD setempat berjumlah 61 murid, oleh karena itu
saya memutuskan untuk membagikannya kepada murid kelas 6 dan sisanya saya
serahkan kepada Guru Wali kelas 6. setelah membagikan alat tulis, semua
teman volunteer saya minta memberikan semangat kepada adik-adik kelas 6
agar semangat belajar. setelah wejangan diberikan kami berfoto ria bersama
bapak wali kelas & seluruh murid kelas 6. acara voluntourism selesai,
kami pun kembali ke homestay.
Mendekati jam 10 siang, cuaca mulai cerah sehingga kami pun bersiap
hopping island. kapal yang kami naiki cukup besar dan sangat keren karena
ada bangku khusus yang menghadap ke samping luar dan cocok bagi para diver
yang mau terjun langsung ke laut. berhubung trip ini terdiri dari 3 bagian
yaitu team spearfishing dan team freediver yang kami sebut TEAM PRO
menduduki bagian depan kapal, sedangkan team yang hanya ingin snorkling
cantik menduduki bagian belakang kapal. kami sebut tim kami adalah TEAM
EAT PRO karena setiap abis naik dari snorkling langsung menjalankan ritual
makan dengan lahap.
|
We Are Team Eat Pro
|
|
We Dive, we eat dan we Sleep.
|
Spot pertama yang kami datangi masih di pesisir pulau miang besar.
permukaan laut cukup bergelombang sehingga kegiatan snorkling cukup
melelahkan karena harus melawan arus yang kuat, sebagian tetap bertahan
melawan arus kuat demi melihat terumbu karang yang bagus sekali.
beruntungnya aku pake wetsuit yang tebal sehingga bisa santai walau
diterjang ombak dan arus kuat. lumayan lah keliling sambil narik siapa
ya?lupa saya pokoke kebiasaan jadi ojeg snorkling ga tega liat ada yang ga
mau turun ngeliat terumbu karang dengan alasan ga bisa berenang, pokoke
tariiiik mangggg... rugi kalo ga liat terumbu karang beserta biota
lautnya. cukup satu orang aja ditarik, nda kuat meeen, arusnya kuat.
langsung naik ke kapal lagi, dan kapal pun pindah spot.
Setelah mandi, badan segar dan capek pun tidak terasa, oleh karena itu
saya, Hera, Maya & Dyah memutuskan untuk jalan-jalan cantik keliling
kampung sambil nyari pentol bakso. disini jangan mengharap ada pentol
bakso daging ya, yang jelas bahannya dari ikan yang melimpah disini. 1
tusuk harganya Rp.2.000,- ditambah sambal kacang. jalan-jalan disini
sangat menyenangkan karena banyak bunga Bougenville yg menghiasi rumah
warga sehingga bagus untuk dijadikan background Foto. sambil nyemil pentol
& kacang goreng, kami berfoto di jalanan kampung yg instagramable
banget deh. udah puas jalan-jalan dan berfoto Ria, kami pulang kerumah dan
bersiap membantu Bu Dijah menyiapkan makan malam denan tema ikan goreng
& Pallumara Ikan hasil perburuan para Master Spearo.
Biasalah para wanita, kalo masak besar, yang ngerumunin banyak, yang
masak Cuma 1-2 orang, yang ngajak ceritaan mah banyak. Yah yang penting,
nasi sudah masak dan dalam jumlah yang mencukupi. Ikan pallumara sudah
dimasak 1 panci besar, ikan goreng 1 baskom besar dan 1 cobek kecil
sambal lezat yang sangat tidak seimbang dengan jumlah ikan. Jelas ajalah,
sambalnya habis duluan, bahkan ada yang ga kebagian ikan goreng dan mesti
menggoreng ikan pallumara lagi. Ikannya enak banget, segar dan manis. Aku
aja makannya 4 potong ikan kerapu tanpa nasi dan GT, satu piring berdua
sama Dyah biar menghemat piring judulnya. Ini adalah makan malam
terkolosal dan terenak yang pernah ku alami.
Sudah kekenyangan setelah makan malam dengan judul pesta ikan besar,
semua siap-siap beristirahat. Sekitar jam 8 malam, kami dikejutkan dengan
hembusan angina kencang yang menerjang atap rumah homestay kami. Semua
yang berbaring langsung bangkit dan mulai menyelamatkan jemuran pakaian
yang di luar rumah. Beruntungnya aku menjemur pakaian di teras samping
yang terlindung atap sehingga aman dari terjangan angin. Yang jemuran di
teras belakang dapur, wassalam deh, ada yang terbang terbawa angin. Semua
peralatan snorkelling & freediving yang dijemur di teras samping
langsung di masukkan ke dalam rumah sebelum basah terkena hujan deras
serta angin kencang.
Keesokan harinya, cuaca mendung masih menggelayut di langit. Sebagian
Spearo & freediver sudah turun ke laut untuk berburu ikan.
Sebagian lainnya mulai packing untuk perjalanan pulang. Opsi perjalanan
pulang dari Pulau Miang yaitu yang ingin pulang cepat tanpa singgah untuk
snorkling satu spot ikut kapal kecil bermesin 2 yang kami tumpangi pada
waktu malam keberangkatan. Sambil menunggu cuaca membaik dan para spearo
kembali dari berburu ikan untuk dibawa pulang ke rumah, kami mulai
menyusun barang-barang di depan rumah agar mudah dipindahkan ke kapal. Ada
waktu luang langsung dimanfaatkan untuk foto-foto lagi, khususnya para
cewek-cewek yang jumlahnya 9 orang dalam trip ini.
Jam 10.00 kami sudah memindahkan semua barang ke kapal. Opsi mampir
untuk snorkling 1 spot lagi dibatalkan karena cuaca tidak memungkinkan. 2
kapal diputuskan akan langsung pulang ke dermaga kenyamukan. Kapal kecil
akan duluan berangkat khusus bagi yang ingin cepat sampai ke dermaga
kenyamukan. Mengingat perjalanan berangkat yang kurang mengenakkan dengan
kapal yang kecil, aku, Dyah,Emma dan Fitri ingin merasakan naik kapal
besar. Kami sudah duduk di kursi kapal yang nyaman, namun semua itu
berubah setelah Bu Dijah (istri Pak Fadli) memanggil kami untuk pindah
kapal agar duluan sampai di Sangatta. Mas Eri yang mobilnya kami tumpangi
juga berada di kapal kecil.
Akhirya, kami bertiga pindah ke kapal kecil yang sudah ada Nyot
Rizal, mike, Kitting, Harmin, Dyah, Fitri, Bu Dijah, Pak Fadli, mas Eri,
Ade. Nasib kapal kami pun lebih parah daripada malam keberangkatan.
Padahal kapal kami lebih dulu berangkat meninggalkan rombongan kapal
besar, namun mengalami macet sehingga terombang-ambing dilaut bahkan
berputar-putar ditempat dan diterjang ombak besar. Yang mabok laut,
wassalam. Kepalaku sempat pusing gara-gara menghirup asap mesin kapal.
Akhirnya ku coba tidur dilantai kapal, setelah minum obat sakit kepala.
Sukses tidur nyenyak 1 jam, kemudian terbangun dadakan karena badan basah
terkena air yang naik ke lantai kapal. Rupanya karena macet, kapal kami
disusul kapal besar. Diputuskan kapal kecil akan ditarik kapal besar
meskipun ombak saat itu tidak bersahabat dan perjalanan semakin lambat.
Berangkat sekitar jam 10.00 sampai di dermaga kenyamukan jam 14.30 sore.
Saat itu dermaga sangat ramai sekali. Ada acara music dangdut, ada yang
berenang di tepi pantai, dan banyak penjual makanan. Setelah memindahkan
barang dari kapal ke mobil masing-masing, kami pun saling berpamitan.
Acara trip Pulau Miang sudah berjalan dengan baik. Senang rasanya bertemu
teman baru dan menjelajah pulau yang indah. Acara dilanjutkan makan siang
merangkap makan sore di warung Bakso. Hampir semua teman trip Miang ikut
makan bersama, kecuali rombongan mobil Pak Fadli yang langsung menuju
bontang.
Begitulah trip 4 in1 (Snorkeling+Freediving+spearfishing+diving) di Pulau
Miang. Pulau indah yang memanjakan mata, baik suasana kampungnya maupun
keindahan spot terumbu karangnya ditambah lagi di Pulau Miang ada jaringan
Telkomsel 3G yang mendukung kalian untuk mengupload foto perjalanan trip.
Kalian sangat direkomendasikan untuk berkunjung ke Pulau Miang. Jika ingin
ke Pulau Miang ada dua titik keberangkatan. Dari dermaga kenyamukan
Sangatta atau dari Kaliorang. Bagi traveller yang dari samarinda,
memerlukan waktu 4 jam untuk sampai ke sangatta. Kemudian disambung naik
kapal selama 3-4 jam untuk sampai ke Pulau Miang. Jika ingin mempersingkat
waktu naik kapalnya, silahkan berangkat melalui Kaliorang.
Jangan khawatir bagi yang phobia laut. Perjalanan menuju pulau Miang
hanya menyusuri pesisir Kalimantan, jadi kalian masih bisa melihat daratan
pulau Kalimantan. Dari pulau miang pun, kalian masih bisa melihat daratan
Kalimantan dengan jelas. Perairan di sekitar Pulau miang sangat ramai
dilalui kapal tanker minyak, tug boat dan ponton batu bara.
Pulau miang besar berdekatan dengan pulau miang kecil. Diantara dua pulau
tersebut dikelilingi hamparan terumbu karang. Jangan berharap ada pantai
berpasir putih disini. Seluruh pesisir pulau dikelilingi hutan bakau.
Namun dengan keberadaan hutan bakau yang alami, menjadikan perairan
disekitar pulau memiliki ikan yang melimpah. Terumbu karang Pulau
Miang banyak didominasi oleh Soft Coral. Sebagian kecil ada yang rusak
karena bom ikan dan sebagian kecil hard coral mengalami coral bleaching.
Jangan ragu untuk datang ke Pulau Miang. Jika bingung dan tak tahu arah
untuk menuju kesana, silahkan bertanya di Grup FB
Borneo Freediving
yang pasti dengan senang hati akan memberitahu pentunjuk arah dan
alternative transportasi kesana.
Pulau Miang yang indah dan instaGenic
Pulau Miang memanjakan para Snorkeler, Spearo, Freediver &
Diver dengan Hamparan terumbu karang & jumlah ikan yang
melimpah
Voluntourism Sebarkan Kebaikan dengan cara yang mudah bagi
Traveller
Ada pertemuan, ada perpisahan. ada perkenalan, ada pertemanan, ada rasa
kebersamaan & Kekeluargaan yang susah dilupakan
|
-
Terima Kasih banyak kepada Pak Fadli FD dan Bu KhaDIJAH yang
telah membawa 19 Anak Muda untuk bertualang bersama ke Pulau
Miang.
-
Terima Kasih banyak kepada Mas Eriansyah yang mau membawa kami
dari samarinda -Sangatta PP.
-
Terima Kasih kepada Teman-teman yang telah satu mobil, satu
kapal, satu homestay dari perjalanan pergi hingga pulang.
-
Terima Kasih kepada para Spearo yang telah berburu ikan sehingga
kami semua bisa pesta makan ikan.
-
Terima Kasih Kepada Mas Ayub Sihotang, Emma, Fitri, Dyah, Sekar
dan Ade atas tukaran Foto nya, dan sebagian fotonya ada yang saya
pajang disini.
-
Terima Kasih Kepada Pembaca Blog Saya, saya doakan kalian juga
diberi waktu & kesempatan untuk berwisata ke Pulau Miang,
Sangkulirang, Kutai Timur.
|
maaf, mba sy bisa minta kontak mbanya sy mau tanya2 ttg rute ke pulau miang. makasih mba.
ReplyDelete