Drama glamp camp dimulai pada tanggal 8 desember 2018.
Sesuai janji, kami berkumpul di depan eramart jalan
P.Suryanata jam 10.00. but you know ya! indonesian have rubber clock
hahahahahah, kumpul jam 10.00, baru jalan jam 11.00. setelah 1 jam berkendara,
kami berhenti di sebuah musholla kecil di daerah Jahab untuk ishoma. tanpa
diduga tanpa disangka, disini bertemu dengan warga samarinda yang dulunya
sering aku samperin buat ngobrol bareng di komunitas samarinda backpackers.
dia adalah Dikaaaaaaa....di samarinda jarang ketemu malah ketemunya di Jahab,
Kukar. mainnya jauh amat dika. sempat pangling pertama kali liat dika duduk di
musholla diantara meja-meja tempat anak-anak belajar mengaji. setelah dilihat
dari dekat dengan menyebut nama dika, elaha beneran dika. ternyata dunia
sangat sempit cuy!
Trip ini unik sekali, bertemu dengan orang-orang yang berputar dalam satu lingkaran pertemanan. aku dan hefny sama-sama mengenal dika. aku mengajak mba Sari ikut trip ini dan dia mengajak mba Pepi ikutan juga, ternyata mba Pepi mengenal Hefny di komunitas penyelamat kucing. aku baru kenal dengan Mumu, ternyata Mumu bersahabat karib dengan mba Rahma yang aku kenal dan sering ngetrip bareng juga. Mumu berkenalan dengan mba Sari, ternyata mereka sama-sama dari klaten cuma beda kampung. hoalaaah...dunia hanya sebesar daun kelor, pemirsa!
Touring dari samarinda ke kota bangun dari jam 11.00, kami mampir di desa jahab untuk ishoma sambil menuggu hujan gerimis mereda, selanjutnya kami bertemu dengan Bang Carlen yang sudah menanti kami di simpangan Senoni. jam setengah 3 kami sampai di kota bangun. Dilanjutkan ikut kapal dari pokdarwis Desa wisata pela. Mengunjungi museum Nelayan Pela. Kemping di tanjung Tamannoh.
Liburan ala glam camp seperti kami hanya memerlukan sharecost Rp.100.000,- per orang. kami semua ber 9 dengan berkendara motor dari samarinda menuju kota bangun.
Trip ini unik sekali, bertemu dengan orang-orang yang berputar dalam satu lingkaran pertemanan. aku dan hefny sama-sama mengenal dika. aku mengajak mba Sari ikut trip ini dan dia mengajak mba Pepi ikutan juga, ternyata mba Pepi mengenal Hefny di komunitas penyelamat kucing. aku baru kenal dengan Mumu, ternyata Mumu bersahabat karib dengan mba Rahma yang aku kenal dan sering ngetrip bareng juga. Mumu berkenalan dengan mba Sari, ternyata mereka sama-sama dari klaten cuma beda kampung. hoalaaah...dunia hanya sebesar daun kelor, pemirsa!
Touring dari samarinda ke kota bangun dari jam 11.00, kami mampir di desa jahab untuk ishoma sambil menuggu hujan gerimis mereda, selanjutnya kami bertemu dengan Bang Carlen yang sudah menanti kami di simpangan Senoni. jam setengah 3 kami sampai di kota bangun. Dilanjutkan ikut kapal dari pokdarwis Desa wisata pela. Mengunjungi museum Nelayan Pela. Kemping di tanjung Tamannoh.
Liburan ala glam camp seperti kami hanya memerlukan sharecost Rp.100.000,- per orang. kami semua ber 9 dengan berkendara motor dari samarinda menuju kota bangun.
Kami sebelumnya sudah menghubungi ketua pokdarwis
desa wisata pela, untuk mengantar jemput kami menuju desa Pela dan camping
ground di tanjung tamannoh, pintu masuk di danau semayang.
kapal pokdarwis menjemput kami di dermaga Liang Kota bangun. kami meminta
bantuan guide untuk disinggahkan ke keramba ikan milik warga pela untuk
membeli ikan nila dan ikan patin untuk makan malam kami.
Setelah itu kami singgah di museum nelayan Desa Pela untuk mengisi buku tamu dan melihat-lihat foto wisatawan yang sudah berkunjung ke Desa Pela dan Danau Semayang. setelah itu kami diantar menuju camping ground Tamannoh. jarak antara desa pela dan camping ground tamannoh sangat dekat, berkapal hanya memerlukan waktu 5 menit. guide lokal membantu kami menyediakan air minum 2 jerigen besar dan menawarkan untuk menarik WC apung dari desa menuju camping ground namun kami tolak karena sungkan membuat mereka kerepotan. jadinya toilet alam yang kami pilih untuk bertahan kemping semalam.
Malam turun, tenda sudah terpasang di tepian danau. beberapa kali kami melihat pesut hilir mudik. kami mulai membuat perapian untuk membakar ikan nila dan ikan patin. menu makan malam glamping kami adalah ikan nila dan patin bakar, ditemani, nasi, oseng jagung, ayam goreng tepung yang dihangatkan di perapian, ikan saluang goreng tepung, abon sapi, cuci mulut berupa pepaya dengan bumbu rujak dan ditutup dengan pesta durian dan lahung. acara selanjutnya, tidur beralaskan terpal sambil menatap langit yang bertabur bintang gemerlapan.
Sungguh berat kaki melangkah untuk berpisah dengan desa Pela. desa pesisir danau semayang yang memiliki pemandangan menawan. warganya pun memberikan keramahan kepada pendatang seperti kami. kami diijinkan mencicipi buah yan ada dihalaman rumah mereka. jalanan kampung sangat bersih dan tong sampah ada dimana-mana. ini membuktikan warga desa Pela sangat memperhatikan kebersihan ligkungan.
Setelah itu kami singgah di museum nelayan Desa Pela untuk mengisi buku tamu dan melihat-lihat foto wisatawan yang sudah berkunjung ke Desa Pela dan Danau Semayang. setelah itu kami diantar menuju camping ground Tamannoh. jarak antara desa pela dan camping ground tamannoh sangat dekat, berkapal hanya memerlukan waktu 5 menit. guide lokal membantu kami menyediakan air minum 2 jerigen besar dan menawarkan untuk menarik WC apung dari desa menuju camping ground namun kami tolak karena sungkan membuat mereka kerepotan. jadinya toilet alam yang kami pilih untuk bertahan kemping semalam.
Malam turun, tenda sudah terpasang di tepian danau. beberapa kali kami melihat pesut hilir mudik. kami mulai membuat perapian untuk membakar ikan nila dan ikan patin. menu makan malam glamping kami adalah ikan nila dan patin bakar, ditemani, nasi, oseng jagung, ayam goreng tepung yang dihangatkan di perapian, ikan saluang goreng tepung, abon sapi, cuci mulut berupa pepaya dengan bumbu rujak dan ditutup dengan pesta durian dan lahung. acara selanjutnya, tidur beralaskan terpal sambil menatap langit yang bertabur bintang gemerlapan.
Beberapa kali kami mendengar suara hembusan
napas pesut yang hilir mudik, sebentar kami pun bangkit untuk menyenteri
para pesut. tanjung tamannoh adalah muara untuk masuk keluar ke danau
semayang. sungguh tempat yg strategis untuk melihat pesut. bangga rasanya
bisa melihat pesut dari dekat.
Keesokan harinya, kami sarapan roti bakar dengan
susu krim, nestum, minuman coklat hangat, mie duk duk, nasi dan oseng2 tempe
dan cuci mulutnya adalah buah mangga. jam 10 siang kami selesai packing dan
sudah dijemput untuk kembali ke desa Pela. selanjutnya kami diizinkan untuk
mandi dikamar mandi mesjid Desa Pela. setelah badan segar dan berleha-leha
sebentar di masjid desa pela, waktunya kami pulang ke kota bangun. sebelum
naik ke kapal, kami diminta berfoto rame-rame dengan guide pokdarwis Pela
untuk dokumentasi. kami juga diajak menuju rumah kepala desa dan landmark
desa Pela.Sungguh berat kaki melangkah untuk berpisah dengan desa Pela. desa pesisir danau semayang yang memiliki pemandangan menawan. warganya pun memberikan keramahan kepada pendatang seperti kami. kami diijinkan mencicipi buah yan ada dihalaman rumah mereka. jalanan kampung sangat bersih dan tong sampah ada dimana-mana. ini membuktikan warga desa Pela sangat memperhatikan kebersihan ligkungan.
Oke saatnya pulang menuju dermaga Liang kota
bangun. sesampainya disana, kami berpamitan dengan guide pokdarwis Pela.
kami banyak menghaturkan terima kasih atas kesigapan mereka melayani
wisatawan seperti kami. selanjutnya kami mengambil motor dan helm yang
kami titipkan di rumah salah satu keluarga dari ketua Pokdarwis Desa Pela.
Itu short runaway weekend kami gaes!
Desa Pela wajib kalian kunjungi!
Melihat pesut mahakam adalah daya tarik utamanya dan yang kedua adalah
eksplor Danau Semayang.
jika kalian ingin berwisata ke Desa Pela, silahkan hubungi ketua
Pokdarwis Pela yaitu
Bang Alimin
081347243689 / 082251292849
jika kalian ingin menyewa peralatan kemping outdoor, silahkan
hubungi nomor kontak berikut :
lava rental outdoor : 0812 59028154
Primitif Gear : 0812 5023 4024
Kalian yang ingin berlibur ke desa wisata Pela, weekend nanti ada
acara festival Danau Semayang. banyak agenda keren yang bisa kalian
ikuti. buat kalian jangan khawatir! akses jalan utama dari samarinda
ke Kota Bangun sangat mulus. dari samarinda hanya memerlukan 4 jam ke
kota bangun dengan kendaraan bermotor. kemudian cari dermaga liang dan
parkirkan kendaraan kalian dengan bertanya kepada sopir kapal. mereka
akan merekomendasikan lokasi yang aman untuk memarkirkan kendaraan dan
menitipkan helm.para tamu wisatawan bisa menginap di guest house atau
home stay rumah penduduk desa wisata Pela. Yok para wisatawan,
travelers, backpackers, MTMA fans, kita ramaikan festival Danau
Semayang.Kapan lagi bisa melihat Pesut Mahakam langsung di habitat
aslinya? Pesut Mahakam adalah hewan yang sudah terancam punah karena
populasinya sisa 80 ekor di dunia dan hanya ada di sungai mahakam,
kalimantan timur. Di Danau Semayang, kamu bisa melihat Pesut Mahakam
yang hilir mudik bermain dan berburu ikan. jangan keburu punah
pesutnya, baru kalian nyesek cuma bisa liat pesut dalam foto 2D di
museum.Mumpung ada festival pela, semua akses akan dipermudah!Ada
wisata kuliner, wisata mancing, eksplore danau semayang, bird
watching, hunting Foto landscape & selfie di landmark desa wisata
Pela.
Mari yuk hubungi Contact Person :
Bang Alimin : 0813 4724 3689
Isra : 0812 5322 9593
Supiyan Noor : 0813 5124 1821
bagi pembaca blog saya yang dari luar kaltim dan berminat untuk ikut
festival Danau Semayang silahkan chat langsung ke saya untuk
koordinasi ketika datang ke samarinda : https://wa.me/6285247919998
bersiap melepas sauh untuk segera berangkat ke desa Pela |
bertolak dari Dermaga Liang dekat Pasar Kota Bangun |
Camping Ground Tamnnoh |
Landmark Tanjung Tamannoh sebelum di taruh di Tengah Danau Semayang |
Museum Nelayan Desa Wisata Pela |
suasana kampung Pela sehabis hujan |
View dari Mesjid Besar Kampung Pela |
Landmark Desa Wisata Pela, dibangun dengan bantuan dari mahasiswa Polnes Samarinda |
suasana pagi glam camping kami di tamannoh |
ikan patin dan nila yang kami bakaruntuk makan malam |
Jejak si Hefni |
traveling Gank yang ga pernah sepi ketawa |
gaya foto aib untuk mengingatkan saat kalian tua nanti, kami pernah muda dan bahagia |
dari kami gank travelling yang kalo touring selow, makan mesti lancar jaya dan fotogenic itu biasa |
wajah wajah belum mandi, dimaafkeun. |
1, 2, 3 ... ready... |
God, Forgive us ... demi sebuah kisah klasik di masa depan hahaha |
Manfaatkan semua properti untuk foto |
eco bag from Hefni for sustainable environment, asyik! |
gaya ado tak baik ditiru... mohon maaf ga ada fitur blur :D |
Itu weekend kami gaes!
Kalian jangan ngiri.
Tunggu cerita trip kami selanjutnya.
Dari kami yang bingung memberi nama tim kami...karena satu nama tidak cukup
mendeskripsikan keabsurd-an kami selama ngetrip.
Hefni Ramadhany Dianing Sari , Meyura MerLine, mumu, Rio Carlen, Pepi, Ado,
reza.
8-9 Desember 2018.
Yok mari Liat Pesut mahakam. Mereka hewan yang sudah sangat dekat dengan kepunahan. Mari tingkatkan kesadaran untuk tidak membuang sampah ke sungai, mari suarakan pelarangan illegal fishing dengan setrum dan jaring yg tidak ramah pesut dan overfishing.
Kalian pasti kagum melihat pesut.
Kalian pasti kagum melihat pemandangan Danau semayang yg indah dan sangat kaya
ikan sehingga mampu memberi makan banyak jenis burung liar di alam.
Yok berwisata ke Desa pela dan Danau semayang, kutai Kartanegara, kalimantan
timur.
#DesaPela #DesaWisataPela #PesutMahakam #DanauSemayang #KotaBangun
#MuseumNelayanPela #Tanjungtamannoh #criticallyEndangeredFreshwaterdolphin
#SungaiMahakam #Cetacean #VisitKukar #Kutaikartanegara #VisitKaltim
#visitEastBorneo
No comments:
Post a Comment