PARAhDISE Indonesia ada di mana-mana...
Widi, permata di laut Halmahera. this is the real one Hidden Paradise of North Molucca |
Parahdise, sebuah plesetan dari kata paradise. paradise bermakna surga.
yap, surga berarti tempat yang memiliki pemandangan sangat indah. namun
menjadi Parahdise saat surga itu didera banyak permasalahan. Banyak macamnya, menurut saya. diantaranya yaitu cara pintas kepala
daerah karena keterbatasan APBD untuk membangun infrastruktur yang
menunjang Pariwisata, akhirnya menyerahkannya kepada para Investor asing
untuk mengembangkan pariwisatanya.
Usut punya usut, pengelola resort mulai "memonopoli "keindahan alam,
baik yang didarat maupun yang di laut. mereka bersikap arogan terhadap
wisatawan yang tidak melakukan reservasi di resort mereka. diantaranya
melarang wisatawan luar mendekati wilayah yang mereka kuasai. ga
segan-segan tim keamanan resort diluncurkan untuk menghadang tamu tak di
undang. ini yang membuat saya tahun ini gagal mengunjungi Pulau Sali dan
Pulau Kusu Halmahera Selatan. Sebagian lagi, bersikap jika ada uang,
kalian boleh datang...tidak ada uang, kalian angkat kaki saja.
Resort bagus, tapi sayang! lantai terasnya habis dimakan semut rayap. |
Oh Indonesia... dimana stake holdernya suka bikin penonton banyak
bertanya dan gregetan...mengapa bikin resort hanya untuk memberi makan
semut rayap? bukannya di pinjamkan kepada warga setempat untuk dikelola
sebagai aset BUMDes. tentunya warga bisa merawat bangunan serta berupaya
menarik wisatawan agar mau menginap di bangunan tersebut.
Komplek Resort yang dibangun Pemkab Halsel di Pulau Lelei. sebagian besar terbengkalai dan rusak. |
Saat datang ke Pulau Lelei, saya takjub dengan bangunan resort
& cottage yang dibangun Pemda setempat. kondisinya kalo dilihat dari
jauh, memang keren! begitu dilihat dari dekat, tangga dan teras depan
sudah hilang tak bisa dipijak.
dermaga resort daga widi, bangunan resortnya keren tapi cuma bisa dipandang. kuncinya hilang. |
Saat datang ke Pulau Widi
saya melihat cottage yang
masih lebih baik kondisinya daripada yang di Pulau Lelei. namun saya
jengkel melihat toilet dan kamar mandi keren tapi airnya tidak ada.
Bahkan banyak pintu Toiletnya sudah menghilang. Pulau Widi pun tak terlepas dari wacana
untuk dikelola oleh pihak investor asing. saya pun bisanya cuma tepok
jidat, what D'hell sih cara berpikir mereka...
Resort Pulau Widi yang dikelilingi semak belukar, sungguh cetar! |
Saat maret lalu saya juga berkunjung ke Pulau dodola besar. saya
kagum dengan kamar shower di tepi pantai yang terbuat dari marmer batu
alam nan elegan. tapi sayang seribu kali sayang, shower, toilet dan
kamar mandi di Pulau Dodola krisis air yang tak tertahankan.
Resort Pulau Dodola Besar, sayangnya air kerannya tidak selancar sinyal wifi nya |
Miris...dan skeptis...
Apakah tahun depan saat saya berkunjung ke Maluku Utara sudah ada
perbaikan dan peningkatan untuk infrastruktur penunjang pariwisata nya?
apakah pemerintahnya mau berbenah?
apakah pemerintah mau memberdayakan dan menjadikan industri pariwisata
sebagai pemasukan utama dalam APBD mereka?
Mengingat industri pariwisata adalah industri yang sangat besar dan
berkelanjutan serta bermodalkan sumber daya alam yang bisa diperbarui
dan dilestarikan. pariwisata ga hanya sekedar meraup dolar
sebanyak-banyaknya dari wisatawan luar negeri tapi juga menggaet
wisatawan lokal yang lebih banyak menyumbang perputaran uang di industri
pariwisata dalam negeri. melalui wisatawan lokal, perekonomian
masyarakat cepat berkembang. wisatawan lokal banyak berbelanja di warung
tradisional, homestay, penginapan melati, warung makan hingga penyewaan
transportasi. mereka bayar pake uang, bukannya minta gratisan dengan
memanfaatkan rasa kearifan lokal. tolong, jangan diskriminasikan
wisatawan lokal dan mendewakan wisatawan manca negara. tidak pantas
rasanya jika kita sebagai wisatawan lokal terusir dari resort yang di
sewa wisatawan / investor
asing. harusnya
pemandangan indah Indonesia boleh dinikmati oleh semua orang bukannya di
monopoli orang yang beruang.
Kita tidak bisa memaksa suatu daerah merubah kiblat mata pencaharian
mereka untuk bekerja dibidang pariwisata. Biarkan mereka bekerja seperti
yang baisa mereka lakukan. Dengan mendatangkan wisatawan ke suatu
daerah, dapat menyerap hasil produksi pertanian dan perikanan serta
penggunaan jasa transportasi di daerah tersebut. Pariwisata dapat
meningkatkan kegiatan perekonomian selanjutnya dapat meningkatkan taraf
hidup masayarakat setempat. Pariwisata juga dapat menyerap angkatan
kerja yang baru. industri ekonomi kreatif dapat berkembang, yang
biasanya hanya jadi petani dan nelayan, kini ada pekerjaan menjadi guide
wisatawan, sopir travel, pengusaha souvenir dan kuliner.
Pariwisata tidak harus terpaku dengan objek wisata berbentuk fisik,
melainkan berupa acara wisata yang bersifat temporary juga bisa
mendatangkan keuntungan. Jika sulit untuk mendanai pembuatan dan
pengelolaan suatu objek wisata, maka buat acara festival budaya,adat
istiadat, keagamaan atau kuliner. Jangan lupa, bangsa Indonesia adalah
Bangsa yang gemar bergotong royong. Semua hambatan bisa diatasai dengan
bergotong royong.
Hayok tolong dibantu ya kawan-kawan...saya adalah satu diantara banyak
orang yang ingin Pariwisata Maluku Utara bisa Maju an saya optimis bahwa
potensi pariwisata Maluku Utara jika dikelola dengan baik bisa
mendatangkan wisatawan sebanyak dan bahkan melampaui Raja Ampat dan
Pulau Komodo. Mari suarakan perbaikan dan tingkatkan kesadaran wisata
masyarakat.
Pulau Lelei, gudangnya bangunan mubadzir proyek dari Pemerintah daerah. seperti bangunan tak berdinding ini misalnya. |
sayang seribu kali sayang, jika saja bangunan ini dimanfaatkan sebagai dive center, tentunya akan sangat bermanfaat. |
dermaga yang cantik di Pulau Lelei yang menjadi spot snorkeling. sayangnya, ga ada tangga dermaganya. |
demi melihat view pulau lelei yang indah dari ketinggian, wisatawan kudu berdoa agar gardu pandangnya tidak rubuh. |
resort Pulau Widi yang tak bertuan dan dikuasai padang ilalang. |
No comments:
Post a Comment