|
Lamin Kampung Tanjung Isuy |
Tanjung Isuy ( Dayak Benuaq )
Lokasi : Kampung Tanjung Isuy, Kec. Jempang, Kab. Kutai Barat, Kalimantan Timur
Daya Tarik :
Lamin Batu Buraq, salah satu lamin Dayak Benuaq yang terdapat di Kecamatan Jempang tepatnya di Kampung Tanjung Isuy, selain lamin ini masih di tempati merupakan juga sentra kerajinan Tenun Doyo kain tenun khas Suku Dayak Benuaq, dimana di Lamin ini masih terdapat alat tenun tradisional berupa ATBM (Alat Tenun Bukan Mesin) yang masih di gunakan serta terawat dengan baik
Salah satu yang unik dari arsitektur Lamin ini adalah beberapa dinding dalamnya masih terbuat dari kulit kayu, lantai nya dari rotan serta atap nya masih dari sirap.
|
Lamin Kampung Muara Batuq |
Kampung Muara Batuq ( Dayak Tonyooi )
Lokasi : Kampung Linggang Muara Batuq, Kec. Mook Manor Bulant, Kab. Kutai Barat, Kalimantan Timur
Akses : dapat menggunakan dua akses transportasi yaitu baik lewat darat (mobil - sepeda motor) ataupun jalur sungai (perahu ketinting) dengan waktu tempuh sekitar 2 - 4 jam dari ibukota Kabupaten Kutai Barat yaitu Barong Tongkok.
Daya Tarik :
Salah satu kampung yang memberikan ketenangan saat kita berkunjung, jauh dari keramaian dan lalu lalang kendaraan.
Di kampung ini kita bisa menikmati aliran sungai yang penuh akan pasir putih serta Jantur / air terjun yang akan memanjakan mata mu.
|
Lamin Mancong |
Kampung Mancong ( Dayak Benuaq Ohokng Sangokng )
Lokasi : Kampung Mancong, Kec. Jempang, Kab. Kutai Barat, Kalimantan Timur
Akses : melalui susur sungai dengan perahu ces atau ketinting dari Muara Pahu menuju sungai Ohokng dan juga akses darat sekitar 3 jam perjalanan dari ibukota Kabupaten, Sendawar atau 5 jam perjalanan dari ibukota Provinsi, Samarinda
Daya Tarik :
Lamin Mancong (Lou' Macukng) salah satu lamin yang terindah di Kabupaten Kutai Barat
Lamin Suku Dayak Benuaq dari komunitas adat Benuaq Ohokng Sangokng ini terletak di pinggir sungai Ohokng, sungai yang membelah kampung Mancong masih terawat dan terjaga hingga sekarang setelah di renovasi dan di resmikan oleh H. Munawir Sjaozali, MA Menteri Agama RI kala itu pada tahun 1987
Dengan arsitektur yang unik yaitu memiliki dua lantai dan juga terdapat 24 kamar di dalam yang di wariskan kepada keluarga pendiri Lamin, walaupun sudah tidak di huni lagi namun Lamin ini masih di gunakan untuk berbagai kegiatan serta ritual adat seperti musyawarah adat, beliatn, kuangkay, nalitn taont dan juga penyambutan tamu
|
Lamin Dilang Puti |
Dilang Puti Bentian Besar ( Dayak Bentian )
Lokasi : ibukota Kecamatan Bentian Besar, Kab. Kutai Barat, Kalimantan Timur
Daya Tarik :
Kemegahan dan keindahan bangunan Lamin Bentian. rumah panjang khas Suku Dayak ini bisa di gunakan berbagai fungsi salah satunya destinasi wisata dan tempat pelestarian seni budaya.
Sumber: Fb. Lorensius Balak
|
Lamin Kampung Muhur |
Lamin Muhur Belusuh ( Dayak Benuaq Qerbani )
Lokasi : Kampung Muhur, Kec. Siluq Ngurai, Kab. Kutai Barat, Kalimantan Timur
Daya tarik :
Kampung Muhur atau mungkin yang lebih dikenal dengan sebutan Belusuh ini merupakan salah satu kampung tertua di Kutai Barat
Kampung yang namanya diambil dari nama sungai Muhur ini merupakan ibu kota Kecamatan Siluq Ngurai yang telah berdiri sejak abad ke 17. Dimana kala itu dipimpin secara berturut oleh Mantiq Galau bergelar Guna Raja I, kemudian Sajaaq bergelar Guna Raja II dan dilanjutkan oleh Gelukng bergelar Singawana
Semua gelar yang dianugrahkan kepada pemimpin Muhur merupakan pemberian dari Sultan Kutai Kartanegara dimana dahulu Muhur merupakan wilayah Kesultanan Kutai Kartanegara
Rangkaian sejarah singkat tentang Kampung Muhur yang tentu saja memiliki cerita yang panjang jika ditelusuri lebih mendalam. Kampung Muhur memiliki Rumah adat yang disebut Lou Plisi
Sumber: Pemerintah Kampung Muhur
|
Lamin Kampung Benung |
Kampung Benung ( Dayak Benuaq Idatn )
Lokasi : Kampung Benung, Kec. Damai, Kab. Kutai Barat, Kalimantan Timur
Akses : menggunakan kendaraan bermotor (mobil/motor) dengan jalan aspal baik dari arah Kampung Pepas Eheng maupun dari arah Kampung Jengan Danum.
Daya Tarik :
Lamin Adat Benung, salah satu lamin yang terdapat di Kecamatan Damai ini merupakan Lamin Adat Dayak Benuaq atau masyarakat sekitar menyebutnya Lou Benung
Lamin ini sendiri memiliki 10 kamar dimana masih dihuni oleh beberapa kepala keluarga, salah satunya adalah Kakek Yosep yang juga merupakan Kepala Adat Kampung Benung. Menurut beliau umur lamin ini cukup tua "Lamin ini dibangun sekitar tahun 1936 dimana tahun itu merupakan tahun kelahiran saya, kala itu lamin ini dibangun secara gotong royong oleh 10 masyarakat adat yang mewakili 10 kamar di lamin Benung" tutur Kepala Adat Kampung Benung Kakek Yosep
Tepat dihadapan Lamin tertanam puluhan patung Blontakng yaitu patung ukiran dari kayu Ulin yang digunakan dalam ritual adat Kwangkai dan Beliatn dalam tradisi suku Dayak Benuaq. Tidak jauh dari lamin terdapat belasan Tempelaq dan Klering, yaitu berupa wadah dari kayu Ulin dengan ukiran tertentu yang diletakkan di atas tiang kayu untuk menaruh tulang belulang leluhur setelah melewati ritual adat
|
Lamin Kampung Lambing |
Kampung Lambing ( Dayak Benuaq Tolan )
Lokasi : Kampung Lambing, Kec. Muara Lawa, Kab. Kutai Barat, Kalimantan Timur
Daya Tarik :
Lou Tolan, sebuah Lamin atau rumah panjang suku Dayak Benuaq yang memiliki keunikan dari arsitektur dengan masih mempertahankan bentuk aslinya. Seperti tiang penyangga utamanya dan atap dari kayu Ulin, lantai dari Rotan Segabatu, dinding dari kulit kayu Jangkau, bahkan sedikit sekali menggunakan paku sebagian besar hanya diikat dengan rotan, dengan panjang 51 meter dan terdapat 5 bilik di dalamnya
Lamin Lou Tolan sudah terdaftar sebagai Cagar Budaya Kutai Barat dan BPCB Kaltim ini diperkirakan sudah berumur ratusan tahun yang dibangun oleh pemimpin pertama Kakah Narik (Balotn), namun sejak tahun 2015 setelah dipugar oleh pemerintah, lamin ini sudah tidak di tempati lagi sebagai rumah tinggal
|
Lamin Kampung Sakaq Lotoq |
Kampung Sakaq Lotoq ( Dayak Tonyooi )
Lokasi : Kampung Sakaq Lotoq, kecamatan moor manaak bulatn, kabupaten kutai barat, Kalimantan Timur.
Daya Tarik :
Lamin Sakaq Lotoq, salah satu rumah panjang suku Dayak Benuaq yang berusia tua, memiliki panjang sekitar 65 meter dengan sebagian besar berbahan dari kayu Ulin termasuk tiang penyangga utamanya, berlantai dan berdinding papan serta atap dari kepang
Lamin Sakaq Lotoq ini masih dihuni oleh beberapa kepala keluarga termasuk salah satunya adalah kepala adat kampung Sakaq Lotoq yaitu pak Masno atau akrab disapa Genek, menurut beliau dahulu Lamin ini saat awal berdiri oleh Kakah Taman Raraq hanya memiliki dua bilik dan kemudian semakin bertambah hingga dua ratusan meter panjangnya, dikarenakan ada musibah kebakaran tersisa 65 meter seperti sekarang
"untuk usia Lamin ini sendiri diperkirakan sekitar 200-an tahun, dahulu sebelum direnovasi saat zaman perusahaan kayu yang beroperasi di wilayah ini, dinding lamin terbuat dari kulit kayu dan lantainya dari bambu, beda seperti sekarang, walaupun belum pernah direnovasi oleh pemerintah sebagai Cagar Budaya" menurut penuturan kepala adat yang berusia 48 tahun ini.
|
Lamin Kampung Geleo Baru |
Kampung Geleo Baru ( Dayak Tonyooi )
Lokasi : Kampung Geleo Baru, Kec. Barong Tongkok, Kab. Kutai Barat, Kalimantan Timur
Daya Tarik :
Luuq Peluatn, salah satu Lamin Suku Dayak Tonyooi yang masih dihuni hingga sekarang, mengenal sedikit tentang sejarah singkat terbentuknya kampung Geleo Baru yang sangat erat kaitannya dengan Lamin Adat Kampung Geleo Baru ini atau masyarakat sekitar menyebutnya Luuq Peluatn sebagai bukti sejarah berdirinya kampung Geleo Baru
Kampung Geleo Baru merupakan pemekaran dari kampung yang lebih dulu keberadaannya yaitu Kampung Geleo Asa atau lebih dikenal Geleo Lama, sekitar tahun 1945 - 1950 tokoh adat bernama Sutot Mpo Jumin mengadakan sempekat brinukng (musyawarah) yang mengusulkan sebagian masyarakat untuk pindah dari Luuq Bangkit Geleo Asa karena keterbatasan ruang dalam Lamin tersebut yang sudah tidak memungkinkan
Setelah disetujui oleh kepala kampung Geleo Asa pada saat itu adalah Mangkuq Menun, maka beberapa masyarakat pun pindah dan membuat pemukiman baru di Peluatn (Geleo Baru) pada tahun 1950 yang di pimpin oleh Y. Tangkas kemudian masyarakat baru Peluatn inipun mendirikan Lamin atau Luuq Peluatn sekitar tahun 1951 - 1952 yang dilakukan secara gotong royong oleh masyarakat termasuk Malihor, tokoh kampung yang ikut berperan penting sehingga namanya diabadikan menjadi nama jalan dan Karang Taruna di Kampung Geleo Baru
"Pada tahun 1954 kampung Geleo Baru telah diakui secara definif oleh pemerintah dan diangkatlah Y. Tangkas sebagai kepala kampung pertama kampung Geleo Baru, beliau memimpin hingga tahun 1973" tambah pak Sudiro, Petinggi Kampung Geleo Baru
Luuq Peluatn sendiri hingga saat ini masih dihuni oleh beberapa kepala keluarga pemilik ahli waris Ruakng Luuq (kamar dalam lamin) salah satunya adalah pak Sekius Busin, menurut beliau selain menjadi tempat tinggal Luuq Peluatn ini juga digunakan pelbagai kegiatan umum, seperti pernikahan adat, musyawarah dan juga menjadi tempat Sekretariat Karang Taruna Malihor
|
Lamin Kampung Sekolaq Joleq |
Kampung Sekolaq Joleq ( Dayak Tonyooi )
Lokasi : Kampung Sekolaq Joleq, Kecamatan Sekolaq Darat, Kabupaten Kutai Barat, Kalimantan Timur.
Daya Tarik :
Lamin Adat Kampung Sekolaq Joleq merupakan wadah dimana menjadi pusat kesenian, kebudayaan dan musyawarah serta ritual adat suku Dayak Tunjung di kampung Sekolaq Joleq
Satu - satunya lamin yang terdapat di Kecamatan Sekolaq Darat ini pula kerap menerima tamu dan juga wisatawan untuk melihat langsung pertunjukan seni tari hingga bersantap makanan khas tradisional Dayak Tunjung
|
Taman Budaya Sentawar |
Taman Budaya Sentawar
Akses : transportasi darat dari Bandara Internasional Sultan Aji Muhammad Sulaiman Sepinggan Balikpapan menuju Ibukota Kabupaten Kutai Barat yaitu Barong Tongkok sekitar 336 kilometer atau 8 jam perjalanan.
Daya Tarik :
Wisata yang baru di bangun oleh pemerintah Kabupaten kutai barat tepatnya bernama “taman budaya sendawar (lamin 6 etnis)” yang berada tidak jauh dari pusat perkantoran pemerintah arahnya menuju ke melak. Disana dibangun sebuah lamin/loou 6 etnis yang terdiri dari suku Dayak Benuaq, Dayak Tunjung, Dayak Bahau, Dayak Aoheng, Dayak Kenyah & etnis Melayu (Kutai, Banjar, dll). Namun Lamin/Loou tersebut dibangun dengan sentuhan modern. Saran saya jika anda ingin ke Kabupaten Kutai Barat tepatnya jika anda berkunjung ke Ibu kotanya datanglah di hari sabtu, karena di taman budaya sendawar setiap sabtu malam selalu diadakan pertunjukan tari-tarian tradisional 6 etnis.
Masih satu lokasi di taman budaya sendawar terdapat toko souvenir yang dikelola oleh dinas pariwisata, disana anda dapat membeli cindera mata sebagai oleh-oleh, selain disana masih banyak tempat lainnya untuk membeli oleh-oleh seperti di melak & tentunya di kampung eheng.
furkhan_76
|
Gereja Tering |
Gereja Tering
Lokasi : Tering Lama, Kec. Tering, Kab. Kutai Barat, Kalimantan Timur
Daya Tarik :
Gereja Katolik Keluarga Suci Tering Lama menjadi saksi bagaimana penyebaran agama Katolik bagi suku Dayak di Kalimantan Timur, selain menjadi pusat religi gereja ini juga kerap dikunjungi wisatawan baik lokal maupun Wisatawan Mancanegara (Wisman), karena selain menjadi gereja tertua ke-2 di Kaltim setelah Gereja Hati Kudus Yesus di Laham Kabupaten Mahakam Ulu (Mahulu) yang dibangun pada tahun 1907, gereja ini memiliki nilai sejarah rohani. Juga merupakan pusat misi para imam misionaris dari Ordo Misionaris Keluarga Kudus (MSF) di Kalimantan Timur.
Menurut sejarah dijelaskan, Gereja Katolik Keluarga Suci Tering, dibangun pada tahun 1933 di Kampung Tering Baru. Namun karena kondisi alam terkena abrasi, maka dibagunlah gereja paroki yang baru di Kampung Tering Lama Kecamatan Tering pada tahun 1993 dan hingga kini digunakan umat Katolik diwilayah tersebut sebagai pusat peribadatan. Sedangkan gereja yang lama difugsikan menjadi susteran dan asrama.
|
Ritual Hudoq Kampung Long Daliq |
Kampung Long Daliq ( Dayak Bahau Saq)
Lokasi : Kampung Long Daliq, Kecamatan Long Iram, Kabupaten Kutai Barat, Kalimantan Timur.
Daya Tarik :
upacara adat Laliiq Ugal di kampung Long Daliq, adalah acara suku dayak bahau yg di laksanakan setiap tahun yaitu setelah tanam padi.. Ada yang unik dari hudoq di Long Daliq ini dan jarang dijumpau di kampung lain, yakni Hudoq Bavui atau Hudoq Babi. Kostum dan topengnya menyerupai binatang babi yang merupakan penjelmaan roh perusak tanaman
source link :
No comments:
Post a Comment