Stingless Jellyfish (Ubur-Ubur Tanpa Sengat)
lokasi :
Di Dunia : Indonesia dan PalauDi Indonesia :
- Danau Pulau Kakaban kalimantan timur,
- Danau Ubur-ubur Pulau Sembilan Taman Nasional Komodo Nusa Tenggara Timur,
- Danau Mariona Katupat Taman Nasional Togean Sulawesi Tengah,
- Danau Karwapop Misool Raja Ampat Papua Barat,
- Danau Lenmakana Misool Raja Ampat Papua Barat,
- Danau Tumalol Misool Raja Ampat Papua Barat,
- Danau Lohia Kepulauan Muna Sulawesi Tenggara,
- Danau Paisu Batongan Desa Mbuang Mbuang Banggai Kepulauan Sulawesi Tengah.
Danau Kakaban |
Kita bisa menemui ubur ubur tanpa sengat di danau kakaban yang terletak di Pulau Kakaban, sebuah pulau kecil tak berpenghuni dalam gugus Kepulauan Derawan. Secara administratif pulau ini termasuk dalam wilayah Kecamatan Maratua, Kabupaten Berau, sebelumnya Provinsi Kalimantan Timur, tetapi sejak tanggal 25 Oktober 2012 masuk Provinsi Kalimantan Utara. Posisi geografinya adalah pada koordinat 02o08’35” Lintang Utara dan 118o31’13” Bujur Timur. Pulau ini mempunyai panjang 6 km, lebar 2,5 km dan luas 774,20 ha. Danau Kakaban yang berada di tengah pulau itu memiliki panjang 2,6 km, lebar 1,5 km, luas sekitar 390 ha, dengan kedalaman maksimum 11 m.
Bentuk pulau beserta danaunya menyerupai angka-9 dan didominasi oleh daratan karst berbukit kecil dengan lapisan tanah permukaan yang dangkal. Danau Kakaban terbentuk dari sebuah pulau karang berbentuk cincin yang disebut atol. Umumnya, daratan atol yang muncul ke permukaan laut berukuran sempit dan melingkar. Di tengah atol terdapat semacam kolam berisi air laut yang disebut laguna atau goba. Adanya pergerakan lempeng kulit bumi dan berbagai aktivitas geologi yang kompleks di pesisir timur Kalimantan, menyebabkan karang atol ini perlahan-lahan mengalami pengangkatan (up lift) setinggi 40-60 m di atas permukaan laut. Proses ini diperkirakan terbentuk selama 1-2 juta tahun. Akibatnya, air laut yang berada di tengah atol pun terjebak dan tidak dapat keluar lagi, dan terbentuklah sebuah danau yang seolah-olah dipeluk oleh daratan yang ada disekelilingnya. Dari penampakan itulah danau ini mendapatkan namanya: “Kakaban”.
Dalam bahasa daerah setempat “kakaban” berarti “pelukan”. Meskipun terisolasi, Danau Kakaban masih tetap mempertahankan karakternya sebagai danau berair asin/payau, sebab di dasar danau terdapat berbagai macam lubang, saluran, atau retakan kecil yang memungkinkan pertukaran air danau dengan lingkungan laut di sekitarnya.
Spesies ubur-ubur Danau Kakaban.
A. Ubur-ubur terbalik (upside-down jellyfish) Cassiopea ornata (15-20 cm);B. Ubur-ubur bulan Aurelia aurita (5-50 cm);
C. Ubur-ubur totol Mastigias papua (1-20 cm);
D. Ubur-ubur kotak Tripedalia cystosphora (7-10 cm).
Ubur-ubur bulan merupakan jenis ubur-ubur terbesar. Tubuhnya dapat dikenali dari warnanya yang putih agak transparan dengan motif daun semanggi di ujung tudungnya. Struktur seperti daun semanggi ini sebenarnya adalah gonad dari ubur-ubur tersebut.
Ubur-ubur totol Mastigias papua merupakan jenis ubur-ubur yang paling padat populasinya di Danau Kakaban. Akibat isolasi selama ribuan tahun, ubur-ubur di danau ini mengalami evolusi hingga memiliki karakter fisik yang berbeda dengan saudaranya yang hidup di laut. Kurangnya predator menyebabkan kelenjar sengat (nematosist) pada ubur-ubur ini mengalami reduksi sehingga berukuran sangat kecil dan tidak efektif lagi sebagai senjata penyengat mangsanya. Dalam ekosistem Danau Kakaban, yang nyaris tanpa predator dan memiliki sumber makanan yang melimpah, keberadaan kelenjar sengat tidak diperlukan lagi.
Jenis lainnya adalah ubur-ubur kotak Tripedalia cystophora yang merupakan spesies ubur-ubur terkecil di Danau Kakaban. Meskipun ukurannya paling kecil, keluarga ubur-ubur ini (kelas Cubozoa) terkenal sebagai kelompok ubur-ubur dengan daya sengat paling mematikan. Namun, sebagaimana jenis ubur- ubur lainnya, kelenjar nematosist ubur-ubur kotak di danau ini telah tereduksi sehingga tidak lagi membahayakan bagi manusia.
Jenis ubur-ubur lainnya yang juga unik adalah ubur-ubur terbalik (upside-down jellyfish) Cassiopea ornata. Disebut terbalik karena tudungnya justru di posisi bawah bagaikan kuali, sedangkan umbai- umbai atau tentakelnya yang justru melambai-lambai ke atas. Ubur-ubur ini tergolong hewan yang terspesialisasi hidup di dasar perairan. Ubur-ubur terbalik mendapatkan makanan dari zooxanthella, mikroalga yang “bersemayam” di dalam jaringan tubuhnya. Ubur-ubur ini dan zooxanthella hidup bersimbiosis yang saling menguntungkan (mutualistis). Zooxanthella mampu memproduksi makanannya sendiri melalui proses fotosintesis dan memasok energi bagi inang ubur-uburnya. Sebaliknya zooxanthella mendapatkan hara dan perlindungan dari ubur- ubur. Sebagian besar zooxanthella dalam ubur ubur ini terkonsentrasi di bagian bawah tudung dan tentakel sehingga untuk memaksimalkan proses fotosintesis, ubur-ubur ini membalik tubuhnya, bagaikan payung terbalik menghadap matahari.
Di Danau Kakaban terdapat anemon putih (famili Actinidae) yang dapat dengan buas memangsa ubur-ubur Cassiopea ornata dan bisa melahapnya seutuhnya. Anemon itu dapat merentangkan mulut dan perutnya sedemikian besar hingga dapat menelan seluruh tubuh ubur-ubur yang berukuran jauh lebih besar. Anemon ini meskipun tak mempunyai sel penyengat (nematosist) tetapi mempunyai daya rekat yang sangat kuat (sticky) yang bisa mencengkeram mangsanya dengan erat.
Akses Lokasi
# Opsi 1 : Jalur darat start from Samarinda, naik Bus Damri ke Tanjung Redeb Ibukota Kabupaten Berau (kurang lebih 16 jam) kemudian ganti ke minibus travel ke pelabuhan tanjung batu (kurang lebih 1,5-2 jam) kemudian dilanjutkan naik speed boat ke Pulau Derawan (kurang lebih 30 menit). dari pulau derawan ke pulau kakaban naik speed boat kurang lebih 1 jam.
# Opsi 2 : Jalur udara start from Samarinda, naik pesawat dari Bandara APT Pranoto atau dari Bandara Sultan Aji Muhammad Sulaiman Balikpapan menuju bandara Kalimarau Tanjung redeb kurang lebih satu jam kemudian bisa mengikuti jalur darat naik minibus ke tanjung batu seperti rute diatas atau bisa memanfaatkan speedboat dari dermaga sanggam tanjung redeb langsung menuju Pulau Derawan atau Pulau Maratua. atau bisa juga naik pesawat perintis dari Bandara Kalimarau menuju bandara Maratua.
# Opsi 3 : Jalur udara start from samarinda, naik pesawat perintis dari bandara APT Pranoto menuju bandara Maratua. kemudian dari Pulau Maratua ke Pulau Kakaban hanya memerlukan waktu 30 menit naik speed boat.
Etika berwisata di Danau ubur-ubur Kakaban :
- Jangan memakai FIN atau Kaki Katak. sudah jelas kan alasannya, tubuh ubur-ubur sangat lunak, jika terhempas oleh Fin / kaki katak para wisatawan maupun guide snorkeling ya pasti terluka bahkan mati. sangat merugikan populasi ubur-ubur kakaban dan mengancam kelestarian ubur-ubur kakaban.
- Jangan memakai sunblock. pasti pahamkan kalo bahan kimia dari sunblock aja bisa membuat terumbu karang mengalami pemutihan (coral bleaching) dan lama-kelamaan akan mematikan karang. jika wisatawan banyak memakai sunblock dan berenang di danau kakaban maka akan mempengaruhi kualitas air danau sehingga mengancam kelestarian populasi ubur-ubur kakaban.
- Jangan snorkeling di luar pulau kakaban kemudian lanjut snorkeling ke danau ubur-ubur kakaban. harus dari dalam danau kakaban dulu baru kemudian snorkeling di sekeliling Pulau Kakaban. hal ini dimaksudkan agar wisatawan yang melakukan aktivitas snorkeling tidak membawa biota invasif dari luar danau yang akan mengancam kelestarian ubur-ubur tanpa sengat di danau kakaban.
- jangan memegang dan mengangkat Ubur-ubur keluar dari air danau.
- Jangan buang sampah sembarangan di pulau kakaban.
- Jangan menginjak terumbu karang saat melakukan aktivitas snorkeling di Pulau Kakaban.
No comments:
Post a Comment