ORANG UTAN ( Pongo pygmaeus morio )
Klasifikasi Taksonomi
Kerajaan : Animalia
Filum : Chordata
Kelas : Mammalia
Ordo : Primates
Famili : Hominidae
Upafamili : Ponginae
Genus : Pongo
|
Once Humanity is dying in Mankind, sometimes animals are guiding us back to our basics. |
Siapa yang tidak mengenal foto diatas? foto yang menimbulkan antusias dunia internasional kepada Orang Utan. foto diatas adalah karya dari Fotographer berkebangsaan India yang tinggal di Kota Balikpapan, Kalimantan Timur. Foto yang menjadi sampul di Majalah National Geographic dan memenangkan banyak penghargaan internasional. foto diambil di Samboja BOSF, Kutai Kartanegara, Kalimantan Timur. mari sempatkan menonton Video dari Mr. Anil T Prabhakar yang cukup mengunggah perasaan kita agar turut peduli kepada Orang Utan yang menjadikan Indonesia sebagai rumah terakhir mereka sebelum punah. kelestarian mereka ada di tangan kita.
Istilah orangutan diambil dari kosakata Bahasa Melayu, yaitu ‘orang’ yang berarti manusia dan ‘utan’ yang berarti hutan. Dengan demikian orang utan berarti manusia yang hidup di dalam hutan. Tidak salah jika orangutan disebut “manusia”, sebab satwa langka ini mempunyai hubungan kekerabatan erat dengan manusia, kesamaan DNA orang utan dan manusia sebesar 96,4 %..
Orang utan adalah satu-satunya kera besar yang hidup di daratan asia, sedangkan semua kerabatnya berada di afrika. kera besar lainnya yaitu gorilla, simpanse dan bonobo ditemukan di wilayah Afrika.
90 % populasi orang utan berada di Indonesia dan hanya ada di dua tempat yaitu pulau sumatera dan kalimantan. ada 5 sub species orang utan, dua diantaranya berada di sumatera dan 3 sub species ada di kalimantan.
Menurut catatan fosil para ahli, Orangutan hingga akhir Pleistone dapat ditemukan di sebagian besar hutan dataran rendah di Asia Tenggara, dari kaki perbukitan Wuliang Shan di Yunan, Cina Selatan, sampai ke selatan Pulau Jawa, dengan luas sebaran total yakni 1,5 juta km² (Rijksen dan Meijard, 1999). Menurut Atmoko (2007), Orangutan Kalimantan (Pongo pygmaeus) dan Orangutan Sumatera (Pongo abelii) terpisah secara geografis paling sedikit sejak 10.000 tahun yang lalu, saat tejadi kenaikan permukaan air laut antar kedua pulau itu.
Orangutan Borneo (Pongo pygmaeus) tersebar di seluruh pulau Kalimantan di Indonesia (Kalimantan) dan Malaysia (Sabah dan Sarawak, orangutan sumatera (Pongo abelii) yang berada di pulau Sumatra dan orangutan Tapanuli (Pongo tapanuliensis) asli dari Tapanuli Selatan. berikut perbandingan antara 3 sub species orang utan :
Orangutan Kalimantan (Pongo pygmaeus)
Orangutan jantan dengan bantalan pipi melebar sehingga wajahnya membulat. Bobot orangutan bisa lebih dari 90kg, dan mempunyai rambut berwarna coklat gelap. Orangutan kalimantan banyak ditemukan di hutan rawa gambut.
Orangutan Sumatera (Pongo abelii)
Orangutan jantan mempunyai bantalan pipi yang menggelambir ke bawah dan mempunyai wajah yang oval. Bobotnya bisa mencapat hingga 90 kg, dan mempunyai rambut berwarna coklat orange terang. Habitat orangutan sumatera berada di hutan dataran tinggi atau pegunungan dengan ketinggian 1.000 mdpl.
Orangutan Tapanuli (Pongo tapanuliensis)
Habitat orangutan tapanuli hanya dapat dijumpai di Ekosistem Batang Toru, Sumatera Utara dan resmi dinobatkan sebagai jenis baru pada tahun 2017. Perbedaan fisik orangutan tapanuli, yaitu Tengkorak dan tulang rahang lebih kecil namun gigi taring lebih besar daripada orangutan sumatera dan orangutan kalimantan, rambut lebih tebal dan keriting. Orangutan tapanuli jantan memiliki kumis dan jenggot yang menonjol dengan bantalan pipi berbentuk datar yang dipenuhi oleh rambut halus berwarna pirang.
|
Perbedaan karakteristik wajah Orang Utan Sumatera, kalimantan dan Tapanuli |
Habitat orang utan Kalimantan
Orangutan Kalimantan tersebar hampir di seluruh pulau Kalimantan. Gugusan pegunungan Schwaner dan Muller memiliki dua sungai besar, yaitu Sungai Kapuas (Kalimantan Barat), serta Sungai Mahakam (Kalimantan Timur) menjadi barier alami yang membentuk tiga subspecies orangutan kalimantan saat ini.
Pongo pymaeus pygmaeus yang tersebar di bagian Barat Laut Kalimantan (Taman Nasional Betung Kerihun Danau Sentarum dan sekitarnya), Utara Sungai Kapuas sampai Timur Laut Serawak.
Pongo pygmaeus wurmbii memiliki sebaran pada Barat Daya Kalimantan, bagian Selatan sungai Kapuas (Kalimantan Barat) dan sedikit populasi di bagian timur sungai Barito (Kalimantan Selatan).
Pongo pygmaeus morio yang terbatas sebarannya pada Sabah dan bagian Timur Kalimantan sampai sejauh sungai Mahakam.
Status Konservasi
Semua sub-spesies orangutan Borneo adalah spesies langka dan sepenuhnya dilindungi oleh perundang-undangan Indonesia. Spesies ini diklasifikasikan oleh CITES ke dalam kategori Appendix I (species yang dilarang untuk diperdagangkan secara komersial karena sangat rentan terhadap kepunahan).
Beberapa ancaman utama yang dihadapi oleh orangutan Borneo adalah kehilangan habitat, pembalakan liar, kebakaran hutan, perburuan dan perdagangan orangutan untuk menjadi satwa peliharaan. Orangutan sering kali disebut sebagai hama karena sering dianggap mengganggu perkebunan sehingga tidak jarang terjadi konflik antara orangutan dan manusia. dulu orang utan masuk merusak pucuk kelapa sawit untuk dimakan. karena dianggap hama, perusahaan sawit menawarkan sayembara berhadiah uang untuk membunuh orang utan. oleh karena itu si pemburu membunuh induk dan menjual anaknya untuk diperjualbelikan sebagai hewan peliharaan sehingga mendapat banyak uang. namun sekarang dengan banyaknya NGO yang bergerak dalam pelestarian dan konservasi, konflik lahan dengan hewan dapat dikurangi karena NGO langsung bergerak untuk merehabilitasi dan merelokasi hewan liar yang kehilangan habitat.
Makanan Orang Utan
Jenis makanan orangutan sebanyak 317 spesies makanan yang dapat diidentifikasi, terdiri atas 227 spesies tanaman yang berbeda, empat spesies fungi, lima jenis serangga, satu jenis madu liar. Orangutan juga minum air dari sungai, genangan rawa, dan lubang-lubang di dalam pohon (Galdikas, 1986). Meskipun variabilitas pada susunan makanan orangutan sangat besar, orangutan pada dasarnya bersifat frugivora.
Orangutan memanfaatkan buah, bunga, daun, kuncup dan kulit kayu serta cairan dari berbagai spesies pohon, tanaman menjalar dan tanaman lain, dan juga berbagai tanaman merambat yang kecil, anggrek, akar alang-alang air, rayap, ulat, semut ”weaver ants”, jamur (fungus), madu, pangkal dan batang tunas rotan muda, tanaman menjalar, epifit, pakis dan palma kecil, kebanyakan jenis makanan orangutan (235 atau 74%) berasal dari spesies pepohonan (Galdikas, 1986).
Pusat Penyelamatan Orang Utan
Di Pulau Kalimantan ada 5 pusat rehabilitasi Pongo Pygmaeus, di kalimantan tengah ada Orang Utan Foundation yang mengelola orang utan care center and quarantine (kota waringin) dan Camp Leakey yang berada di Taman Nasional Tanjung Puting kalimantan Tengah. di kalimantan timur dikelola oleh center for orang utan protection (COP) yaitu Borneo Orang Utan Survival foundation di Samboja dan Pusat Rehabilitasi Nyaru Menteng. COP juga sedang dalam pembangunan tempat rehabilitasi yang baru yaitu daerah sepaku, penajam. ada juga International Animal Rescue (IAR) yang memiliki lokasi rehabilitasi orang utan di desa sungai awan, Ketapang, kalimantan Barat. selain di kalimantan bagian indonesia, juga ada pusat rehabilitasi Orang utan di Kalimantan Bagian malaysia yaitu pusat rehabilitasi orang utan Sepilok, sabah, malaysia timur.
Orang Utan memang sudah sangat langka untuk dilihat di Kalimantan, namun bukan berarti mustahil dilihat. berikut taman nasional di indonesia yang merupakan lokasi orang utan dapat dilihat yaitu :
Sumatera (pongo abelii & Pongo Tapanuliensis)
- Taman nasional gunung leuser, Bukit Lawang, Sumatera Utara.
- Taman nasional bukit tiga puluh, jambi.
- Taman nasional Batang Gadis, Sumatera Utara.
- Ekosistem Batang Toru, Tapanuli selatan, sumatera utara ( pongo Tapanuliensis).
Kalimantan ( pongo Pygmaeus pygmaeus, pongo Pygmaeus Morio, Pongo Pygmaeus wurmbii).
- Taman Nasional Kutai, Kalimantan Timur.
- Taman nasional Tanjung Puting, Kalimantan Tengah.
- Pusat Rehabilitasi Nyaru Menteng, palangkaraya Kalimantan Tengah.
- Taman Nasional Betung Kerihun, Kalimantan Barat.
- Samboja Lodge BOSF, Samboja, Kutai Kartanegara, Kalimantan Timur.
- Pusat Konservasi Orang Utan (International Animal Rescue) Indonesia, Ketapang, Kalimantan Barat.
- Hutan Lindung Wehea Kelay, Kutai Timur, Kalimantan Timur.
Keunikan Orang Utan
1. Spesies Primata Paling Cerdas.
Orang Utan dikenal sebagai spesies primata yang sangat cerdas. Hal ini bisa dilihat dari berbagai tingkah laku satwa ini. Misalnya mampu menggunakan tongkat untuk mengambil makanan, seperti buah di atas pohon dengan baik, memilih daun yang lebar sebagai pelindung dari hujan dan terik, serta meracik obat-obatan sendiri untuk mengobati dirinya.
2. Mempunyai Kekerabatan dengan Manusia.
Salah satu fakta menarik seputar Orang Utan adalah susunan DNA yang dimiliki oleh primata ini. Menurut hasil penelitian diketahui bahwa ternyata DNA Orang Utan mempunyai kemiripan dengan DNA manusia, bahkan tingkat kesamaannya mencapai 96,4%. Hal itu menunjukkan bahwa manusia dan Orang Utan mempunyai kekerabatan begitu dekat.
3. Orang Utan Jantan Mengeluarkan Seruan Panjang.
Pada tenggorokan Orangutan terdapat kantong suara. Ternyata kantong suara tersebut mempunyai fungsi tersendiri untuk satwa primata ini. Kantong suara tersebut menghasilkan suara lebih kencang dan panjang, bahkan jarak 1 kilometer masih bisa terdengar.
4. Panjang Lengan Orang Utan.
Meski ukuran tubuhnya tidak terlalu tinggi, tetapi ternyata lengan Orang Utan sangat panjang bahkan melebihi ukuran lengan primata lainnya. Salah satu faktor yang memicu panjang lengan satwa ini bisa mencapai 2,3 meter adalah kebiasan hidupnya yang bergelantungan dari satu pohon ke pohon lain dengan menggunakan lengan.
5. Satwa Kuat.
Meski dinyatakan memiliki kekerabatan yang dekat dengan manusia, tetapi kekuatan fisik Orang Utan masih jauh di atas manusia. Kekuatannya bahkan diperkirakan enam kali lebih besar dari manusia. Bukan hanya fisik saja, melainkan juga giginya. Walaupun begitu primata ini dikenal tidak berbahaya dan justru lebih tenang.
6. Pemalas dan Suka Tidur.
Orangutan tidak hanya terkenal sebagai satwa pemalas, namun juga primata yang suka tidur. Agar tidurnya lebih nyaman, satwa ini biasanya membuat kasur dari ranting-ranting di dalam sarangnya. Tidak hanya itu, mirip seperti manusia, orang utan juga akan tidur pada waktu siang hari di sela aktivitasnya.
Jika kalian ingin melihat orang utan liar silahkan datang ke Prevab Taman Nasional Kutai. disana Orang utan masih berperilaku alami karena sangat jarang berinteraksi dengan manusia. mereka hidup dengan nyaman di wilayah taman nasional Kutai yang terlindungi dari ancaman deforestasi hutan dan perburuan liar. dan juga orang utan Taman Nasional Kutai bukan hasil rehabilitasi dan reintroduksi dari pusat-pusat penyelamatan orang utan.
jika kalian menemukan Orang Utan yang memerlukan bantuan evakuasi, mohon amankan dengan hati-hati ke tempat yang tidak membahayakan orang utan dan manusia serta memudahkan tim rescue untuk mengevakuasi, hubungi secepatnya nomor BKSDA Kaltim yaitu :
WA call center: 082113338181 ☎️ 0541-743556
Berikut link Akun Instagram yang bisa kalian follow untuk menambah wawasan mengenai penyelmatan hewan-hewan liar yang dilindungi di Indonesia :
Taman Nasional Kutai : https://www.instagram.com/btn_kutai/
BOSF : https://www.instagram.com/bosfoundation/
Samboja BOSF Lodge : https://www.instagram.com/bosf_sambojalodge/
The Centre for Orangutan Protection (COP) : https://www.instagram.com/orangutan_cop/
Taman Nasional Tanjung Puting : https://www.instagram.com/tanjungputing/
International Animal Rescue (IAR) : https://www.instagram.com/iar_indonesia/
Ayo ke Taman Nasional : https://www.instagram.com/ayoketamannasional_official/
Taman Nasional Kayan Mentarang : https://www.instagram.com/btn_kayanmentarang/
Taman Nasional Sebangau : https://www.instagram.com/btn_sebangau/
Taman Nasional Bukit Baka Bukit Raya : https://www.instagram.com/btn_bukitbakabukitraya/
Taman Nasional Gunung Palung : https://www.instagram.com/btn_gn_palung/
Sintang Orang Utan Center : https://www.instagram.com/sintangorangutancenter/
Yayasan Orang Utan Indonesia (YAYORIN) : https://www.instagram.com/yayorin.id/
The Orang Utan Project : https://www.instagram.com/theorangutanproject/
Orang Utan Foundation : https://www.instagram.com/orangutan_foundation/
Orang Utan Information Center : https://www.instagram.com/orangutaninformationcentre/
Sumatran Orangutan Society : https://www.instagram.com/orangutanssos/
Taman Nasional Bukit Dua Belas : https://www.instagram.com/btn_bukitduabelas/
Taman Nasional Bukit Tiga Puluh : https://www.instagram.com/btn_bukittigapuluh/
Ditjen Konservasi Sumber Daya Alam dan Ekosistem KLHK : https://www.instagram.com/konservasi_ksdae/
Kukangku : https://www.instagram.com/kukangku/
Natha Satwa Nusantara : https://www.instagram.com/nathasatwanusantara/
Animal Defenders Indonesia : https://www.instagram.com/animaldefendersindo/
Fotographer wildlife Mr. Anil T Prabhakar : https://www.instagram.com/anil_t_prabhakar/
link Video : https://www.instagram.com/p/CA7yh9vJSIK/?utm_source=ig_web_copy_link
Source and research literatur disadur dan diringkas dari berbagai macam sumber. seperti dari website BOSF, COP, IAR, YAYORIN, dan banyak lagi. selain itu juga diambil dari berbagai karya ilmiah seperti hasil penelitian. penulis tidak bermaksud untuk money oriented atau mendapat keuntungan komersil, melainkan murni untuk mengajak pembaca agar meningkatkan kepedulian terhadap kelestarian Orang Utan. semua foto menyertakan watermark dari pemilik aslinya, jika ada yang kurang berkenan silahkan menghubungi melalui link berikut : linkr.bio/6rjr9