September 2022,
kerbau kalang amuntai |
Mercu suar Pulau Tanjung Kunyit |
Pantai Teluk Tamiang |
Here I comes setelah 2 tahun tidak berlibur ke Kalimantan Selatan.
Terakhir pergi
ke Kalimantan selatan, saat mengguide keluarga pak Rofik sekeluarga berlibur ke
Loksado, Pelaihari dan Pasar terapung di desember 2020.
Kalsel lagi?
Udah hamper semua didatangin, yang belum HSU, HST dan area tanah bumbu serta
kota baru.
So here I am…
dengan wishlist pingin liat kerbau rawa di amuntai, teluk tamiyang dan tanjung
kunyit di kota baru. Kira-kira beginilah itinerary yang dibuatkan teman :
Start 15
September 2022
pagi Kamis
explore
Barabai
Kampung Bambu
Jembatan Nateh
Wisata Pantai
Nateh
Balik kanan ke
Amuntai sore atau malam
16
September 2022
Jam 06 pagi
menuju Kerbau Rawa/Danau Panggang
Jam
09:00/10:00 Menuju Kandangan
Jam
11:00/12:00 sampai Kandangan makan siang
Kandangan
Loksado 13:00 River Tubing & Pemandian Air panas Tanuhi (lupa sejam apa
2jam tapi sama finishya kayag Bambi rafting)
Jam 15:00
(Alternatif
bisa di wisma Alia atau di Tanuhi inap ya) (River tubing start y di Tanuhi )
17 September
2022
Sabtu pagi
setelah sarapan lanjut Loksado Batulicin (estimasi 4-5jam Perjalanan) sampai
batulicin jam 12:00/13:00 istirahat & Makan siang
14:00
Batulicin Ferry Teluk Tamiang (Estimasi 2-3jam)
Jam
17:00/18:00 sampai dteluk Tamiang
(Bisa beli
bahan bahan masakan di pasar lontar 20 menit sebelum teluk Tamiang)
(Inap Drumah
Warga)
18
September 2022
Minggu
Snorkeling fullDay teluk Tamiang
Sunset dibukit
teluk Tamiang
19
September 2022
Senin habis sarapan menuju Kotabaru (Explore Kotabaru) (Wisata ya
lumayan banyak disini)(Nginap Dirumah Teman)(penginapan dkota dekat
Siring harga 100an)
20 September 2022
Balik kanan Kota baru ke Banjarmasin.
( noted : yang terealisasi hanya kerbau rawa amuntai, teluk tamiyang dan tanjung kunyit)
2 bulan
sebelum keberangkatan udah ngehubungin teman yang bisa diajak ngetrip bareng.
Sudah siapin itinerary 5 hari, udah alokasi budget rental kendaraan buat
ngetrip dari utara ke selatan, sebulan sebelum berangkat udah ditransferin ke
teman biar bisa fix dapat motornya.
Hari
keberangkatan, drama dimulai. Tiba-tiba rental motor ga bisa dihubungi. Bingung
antara disuruh teman berhenti di Barabai, amuntai atau langsung ke Banjarmasin
aja. Si teman panik dan kebingungan. Aku yang udah menyerahkan urusan rental
motor kepada teman tersebut, jadinya malah disuruh hubungin si rental motor
yang udah dibayar DP nya dan juga disuruh cari rental motor pengganti jika
rental motor beneran ditipu. Lah kok…
Barabai,
terlewat. Bus melaju hingga ke kandangan, masih belum ada berita tentang fix
atau tidaknya rental motor. Sampe si teman katanya mo nekat bawa motornya
menyusul dan aku disuruh turun di kandangan, tapi aku menolak, aku mau ke Banjarmasin aja langsung,
sambil menanti kepastian motor. Ga berapa lama, dihubungi lagi oleh teman
katanya si rental motor yg udah dibayar DP nya bisa dihubungi, tapi katanya ga
bsia antar motor hari itu, miskomunikasi katanya besok pagi baru bisa diantar.
Oke sip. Lanjut ke Banjarmasin. Ternyata bis pulau indah yang ku naiki,
memiliki tempat perhentian yang baru yaitu di terminal gambut barakat, cukup
jauh dari pusat kota Banjarmasin, dan bukan di Paal 6 seperti dulu. Sepertinya
pemerintah kota Banjarmasin sibuk membenahi jalur transportasi kota
Banjarmasin. Terminal bus Paal 6 hanya untuk persinggahan bus MRT dan minibus.
Untuk bis antar provinsi dan bus antar kabupaten dipusatkan di terminal gambut
barakat yang baru, lebih luas dan lebih nyaman.
Teman Bus MRT |
Hari pertama
sampai di terminal gambut barakat, kayak orang bego, karena sama sekali buta
arah dan teman pun ga tau kalo bis pada setop di gambut barakat. Alhasil
setelah pasang wajah kebingungan, ada petugas terminal bis yang memberi info
setelah ada 10 menitan aku dikutin sama tukang ojek dan tukang angkot yang
menawarkan jasa padahal sudah ku tolak dengan sopan dengan alas an akan
dijemput teman. Pertugas terminal menyuruh aku naik bus MRT gratis yang menuju
pusat kota Banjarmasin. Keren banget dah bus nya, baru, bersih, gratis dan
sopirnya ramah. Daku disuruh berhenti di halte paal 7 pasar minggu. Temanpun
datang menjemput. Rencana mau makan siang dulu kemudian diantar ke penginapan didekat
rumahnya yang bisa melihat bekantan sore hari di dekat sungai. Oke baiklah.
Karena ini situasi tak terduga gegara ga dapat motor rental. Itinerary pun
kacau. Jiwa raga yang udah hampir 20 jam di bis, udah mau minta mandi dan
rebahan.
Baru memasuki pusat
kota Banjarmasin, motor teman pun mogok. Aku menunggu sambil teman mencari
bengkel untuk memperbaiki motornya yang mogok. Iseng-iseng buka Traveloka,
langsung deh pesan kamar di hotel Victoria river side yang ga jauh dari lokasi
aku menunggu. Pas dah, daripada ilfil serba ga sesuai rencana mending sitirohat
di hotel yang nyaman. Teman pun datang dengan motor yang sudah bisa berjalan
sambil meminta maaf atas ketidaknyamanan yang terjadi. Kami pergi makan siang
dan aku diantar ke hotel Victoria. Kami berpisah. Teman pulang ke rumahnya
sambil masih berusaha menghubungi si rental motor yang ga jelas itu. Finally…
bisa santai di hotel. Whatever today, pokonya mau meluruskan kaki sambil
menikmati hot bath. Sepanjang sore pun, dihabiskan untuk mencari alternatif
rental motor yang unitnya tersedia untuk dirental esok hari. akhirnya dapat di
rental amelindo transport berkedudukan di banjar baru. Fix dah besok jadi
berangkat ngetrip.
Padahal hati
udah ilfil dan skeptis bakal bisa ngetrip sesuai itinerary. Kemungkinan
terburuk udah terpikirkan kalo ga dapat rental motor. Bakal ngehabiskan dua hari di Banjarmasin saja
sambil ngeMall dan hunting souvenir di pasar kemudian Kembali ke kota
samarinda. Syukurlah motor rentalan bisa
didapat meskipun kami harus menjemput motornya sekalian ke banjar baru. Ya
sudahlah yang penting dapat motor, daripada memaksa memakai motor teman yang
sangat tidak layak untuk jalan jauh. Serah terima di terminal bis landasan ulin
banjar baru.
Dimulailah
trip sesuai itinerary meski jalur di ubah yang sebelumnya mau menyingkat jarak
dan waktu memlalui jalur marabahan ke amuntai, jadi berputar arah melalui
banjar baru- rantau-kandangan- pantai hambawang – sungai buluh. Sepanjang
perjalanan, ada saja trouble nya. Masih di banjar baru, kami berhenti di
bengkel sebentar untuk memperbaiki rem yang terlalu longgar bautnya. Setelah
itu lanjut sambil mencari pom bensin namun kebanyakan tutup karena shalat
jumat. Akhirnya beli di eceran sambil mencium bau aneh seperti karet terbakar
dari motor. Hedeh, horror amat sih. Tapi dengan membaca bismillahi tawakkaltu
Alallah, perjalanan dilanjutkan. Temen ni emang abis kena panic attacked
keknya, dia sendiri bingung memperkirakan jarak dan waktu antara barabai dan
amuntai.
Menurut itin,
kami bisa mampir ke kampung bambu di barabai serta melihat kerbau rawa di
amuntai. Teman bilang masih sempat pergi ke barabai dulu foto di kampung bambu
kemudian pergi ke amuntai untuk susur sungai sambil melihat kerbau rawa sore
hari di sungai buluh. Tapi sampe sore jam 4 pun belum sampai di tujuan manapun.
Aseli, mulai pegal udah gaya bebas duduk di jok motor. Hanya berhenti 1x isi
bensin eceran, 1x berhenti makan yang satenya ngezonk alias basi, dan 1x
berhenti di indomaret untuk BAK sedari jam 11 siang hingga sore. Jam 05.00 sore
mulai memasuki amuntai, ternyata lokasi rumah teman masih jauh. Suasana hati udah
badmood aja, sambil membeli 1 gelas besar es susu milo oreo buat mendinginkan
kepala.
Finally jam
setengah 6 sore sampai di rumah bang Rahman. Tuan rumah yang baik hati dan jago
masak. Kami bermalam di rumah bang Rahman, sambil menghubungi salah satu kawan
beliau yang biasa menjadi guide untuk susur sungai buluh sambil melihat kerbau
kalang. Fix udah dapat kapal untuk susur sungai esok hari. Rencana, kami hendak
pergi Bersama istri bang Rahman, namun karena anak bungsunya sakit, jadi istri
bang Rahman tidak jadi ikut. Kami berangkat Bersama bang rahamn dan putranya
yang Bernama Arkha.
Esok paginya
jam 6 saya bertiga dengan bang Rahman dan arkha berangkat naik mobil sedangkan
teman mengendarai motor, karena setelah susur sungai kami berencana langsung
berangkat ke loksado. Dari amuntai menuju sungai buluh memkan waktu sekitar 30
menit naik mobil. Katanya sih kalo mau ke danau panggang, lebih jauh lagi dan
jalanannya lebih jelek.
Finally sampai
di rumah guide kerbau kalang yaitu bang adox. Rumah beliau di tepi sungai kecil
dengan banyak jamban apung dan kapal yang diikat. Kami naik kapal kecil yang
cukup mengkhawatirkan. Gapapalah…anggap aja uji nyali sekaligus sport jantung.
Dalam hati, ya lord kalo tau kapal nya kecil begini mending nyewa kapal besar
walau mahal. Wkwkwkwwkk…. Sudahlah ya, itu disimpan buat next trip kalo balik
lagi pingin liat kerbau kalang sungai buluh.
kandang kerbau rawa di sungai buluh |
berkapal melalui water chanel |
Kapal kecil kami melaju melalui water chanel kecil ke sungai yang lebih besar dengan jembatan besi melintang diatasnya. Selanjutnya kapal kami mulai melalui perkampungan diatas air dimasa satu-satunya transportasi hanyalah kapal. Pemandangannya indah gan… aseli, berasa danau tapi bukan danau, karena seperti sungai dengan sisi kiri kanan ditutupi tumbuhan merambat diatas air. Mungkin itulah alasannya disebut sungai buluh. Lokasinya berbentuk water chanel yang saling terhubung. Tidak sampai 15 menit kami sudah sampai di pondok pengembala kerbau kalang.
Ada 3 spot
kerbau kalang, spot pertama hanya ada satu kandang, sedangkan kami diantar ke
spot yang ada 2 kandang kerbau kalang yang berdekatan. Kami dinaikkan ke pondok pengembala kerbau
rawa yang saat itu belum datang. Kami melihat 1 ekor kerbau sudah berenang di
rawa sedangkan yang lain masih terkurung di kandang. Sepertinya itu kerbau yang
nakal bisa melompat keluar dari kandang. Si kerbau asyik berenang kesana kemari
memakan tumbuhan air. Kami puas-puasin berfoto ria di dekat kandang kerbau.
Sungguh melatih ilmu meringankan diri gaes…Namanya juga bangunan semi permanen.
Hanya disusun dari kayu ulin yang tidak dipaku.
kerbaunya agak jinak |
kita mampir di rumah pondok pengembala kerbau |
Kami menghabiskan waktu sekitar 30 menit di pondok sebelum memutuskan untuk pulang karena sepertinya pengembala tidak Kembali ke pondok untuk melepaskan kerbaunya mencari makan di air. Kami naik kapal dan melewati jalur yang berbeda dari jalur berangkat. Sama indah pemandangannya namun sedikit ternoda dengan sampah plastik yang berasal dari pemukiman terdekat. Sayang sekali jika keindahan alam dan keunikan kerbau rawa yang berpotensi besar untuk menjadi destinasi wisata terancam dengan keberadaan sampah rumah tangga. Kapal kami berhenti di depan rumah Bang Adox. Kami pun mengucapkan terima kasih kepada bang adox yang menemani kami susur sungai buluh untuk melihat kerbau kalang.
FYI : untuk link google maps
klik => https://goo.gl/maps/KcuV73HhCzMR1khM7
No kontak person Bang Adox
085849992217
Tarif sewa kapal kecil muat 3
penumpang + 1 joki guide = Rp 150.000,-
Tarif sewa kapal besar muat 9
penumpang + 1 joki guide = Rp 400.000,- (very recomended deh demi keselamatan
dan kenyamanan saat berfoto biar ga oleng kapalnya)
Note : gunakan dry bag agar
dompet dan gadget aman, lebih baik lagi kalo bawa live vest pribadi dan bawa
baju ganti untuk persiapan jika pakaian basah terkena cipratan air saat naik
kapal. Jam kerbau dikeluarkan ari kandang kisaran jam 9 pagi, saat air sungai
tidak terlalu dingin. Kerbau dinaikkan Kembali Ketika sore hari ke kandangnya.
Hubungi saja CP tertera, beliau hapal jadwal terbaik untuk mengunjungi kerbau
kalang. Ada waktu-waktu tertentu dimana cuaca tidak mendukung untuk melihat
kerbau kalang. Ada musim angin kencang di bulan tertentu dan saat hujan juga
tidak aman dan tidak nyaman untuk berkapal mengunjungi kerbau kalang.
Next destination, Loksado
kandangan.
Karena kegalauan dan keilfeelan
akibat kena tipu rental motor, akhirnya rencana body tubing dicoret. Demi
menghemat uang DP yang hilang ditilep penipu rental motor. Dari sungai buluh ke
kandangan ditempuh dalam waktu 2 jam. Kami singgah makan siang di warung mama
Fuji di kandangan. Ni tempat yang ikan patin bakarnya enakkkkkk bwangettttt.
Sip dah… wajib dikunjungi.
FYI link google maps warung mama fuji kandangan => https://goo.gl/maps/mWNvnaX12YcU5jMu5
patin bakar warung mama Fuji maknyusssss |
view dari ketinggian desa paramasan |
simpang tiga destinasi air terjun mandin mangapan |
Setelah makan siang, kami melanjutkan perjalanan ke Loksado untuk menelusuri jalur ke batu licin. Setelah 1,5 jam berkendara kami beristirahat di desa lumpangi tepat diseberang pos pintu masuk objek wisata bukit langara. Kami istirahat makan gorengan dan minum es cendol. Setelah itu, kami melanjutkan perjalanan 5 jam menuju batu licin. Jalurnya cukup baik dengan aspal dan beton. Kanan kiri masih banyak hutan dan perbukitan. Banyak kampung dilewati. Setelah dua jam bermotor kami beristirahat di simpang tiga objek wisata air terjun mandin mangapan. Setelah berisitirahat 15 menit perjalanan kami lanjutkan melewati beberapa titik longsor, beberapa air terjun di pinggir tebing batu, beberapa jembatan desa yang sedang diperbaiki.
pegunungan karst mantewe tanah bumbu |
Hingga jam 3 sore kami sampai di mantewe dengan bukit karst nya yang ikonik sekali. Di mantewe, kebun sawit sangat banyak sekali. Jalan raya nya pun mulus sekali. Banyak perusahaan diantaranya perusahaan kideco dan perusahaan jhonlin.
simpangan dekat bandara batu licin |
Jam 5 sore kami sampai di ferry batu licin. Kami mengantri untuk menyeberang ke ferry tanjung Serdang kota baru. Jam setengah 6 kami melanjutkan perjalanan ke teluk tamiyang, dengan estimasi perjalanan 3 jam sampe. Katanya… aselinya sih ngeselin.
Terngiang
katanya 70% jalanannya bagus sisanya yang rusak hanya di dekat jalan masuk ke
teluk tamiyang nya saja. Aselinya sepanjang jalan dari tanjung Serdang ke
lontar, semuanya rusak parah. Jalur masuk dari lontar ke teluk tamiyang lebih
memprihatinkan lagi. Pantat dan pinggang sudah ga berbentuk lagi. Jam 8 malam masih juga belum sampai.
Jam setengah
10 malam akhirnya sampai di rumah pak Awy di teluk tamiyang. Sesampainya di
rumah pak Awy, teman mengajak menginap di rumah pak Awy biar hemat, tapi aku
yang sudah badmood sepanjang perjalanan hendak mencari kamar penginapan yang
nyaman dengan kamar mandi didalam. Aku melihat penginapan di seberang rumah pak
awy tapi kurang meyakinkan karena ada beberapa pemuda yang menginap dan agak ribut.
Akhirnya istri pak awy menawarkan pondok penginapan miliknya di dekat villa
sunset. Aku langsung setuju, dan mengambil kunci yang diberikan istri pak awy.
Sepertinya mereka agak enggan menerima tamu untuk bermalam dirumah mereka. Tapi
aku dah ga perduli yang penting aku tidur di kamar penginapan. Saya berpisah
dengan teman, karena dia memang ingin menginap dirumah pak awy seperti beberapa
tahun sebelumnya. Dia memang biasa menginap dirumah pak awy sebelum pak awy
memiliki pondok penginapan sendiri. Aku membuka pintu kamar penginapan, dengan
hati penuh rasa syukur. Dapat kamar penginapan yang terang, ada kipas angin,
bed yang nyaman dan kamar mandi didalam. Fix tidur tenang malam iini.
Istirahat
malam sambil mendengarkan deru ombak sungguh sangat syahdu suasananya. Meski
hingga tengah malam terdengar suara orang bercakap-cakap karena ada beberapa
tenda kemping didirikan di depan pondok penginapan. Pokoknya mau leyeh-leyeh
saja, besok meluruskan pinggang dan punggung dengan rebahan seharian di pondok
penginapan yang nyaman.
View depan pondok penginapan awy family |
2 kamar pondok penginapan awy family dengan fasilitas kamar mandi di dalam |
disamping pondok ada tangga menuju menara pandang dan dekat dengan villa sunset |
Bangun pun bermalas-malasan, matahari sudah terang. Buka pintu pondok langsung pemandangan laut yang indah memanjakan mata. Teman sudah duduk menyalakan kompor untuk memasak sarapan di dipan besar didepan pondok. aku masih ingin bersantai sambil merapikan ulang isi ranselku.
kontak person pondok penginapan dan homestay awy family |
FYI link google maps pondok penginapan & homestay awy
family => https://goo.gl/maps/9drYBJDFEtnA6Mnk9
Setelah berpikir ulang, sayang dong kalo sampai ke teluk tamiyang jauh-jauh malah enggak ke tanjung kunyit. Meski hati udah dongkol sepanjang perjalanan akibat gaya mengendarai teman yang parah banget, jangan sampai rugi di diri sendiri ya kan.
Akhirnya aku memutuskan untuk memberitahu teman bahwa aku pingin naik ke mercu suar di tanjung kunyit. Dia pun memberi tahu bahwa sewa kapal dari depan penginapan lebih mahal, jadi kalo ingin murah kita mesti ke dermaga kapal khusus angkutan kapal regular dengan membayar 10 ribu per penumpang kapal menuju tanjung kunyit.
dermaga public boat |
Dermaga nya cukup jauh dengan jalan yang cukup jelek kondisinya, tapi akhirnya sampai juga. Ada beberapa kapal tertambat, namun kapal regular belum kelihatan. Akhirnya seorang bapak tua menawarkan kapalnya untuk kami carter PP ke tanjung kunyit sebesar Rp 150.000,-. Saya pun menyetujui dan langsung naik ke kapal. Rupanya bapak tua itu tidak bisa memutar mesin kapalnya hingga nyala. Dia sendiri sampai kewalahan. Beberapa pemuda dimintai tolong pun tidak bisa menyalakan mesin kapalnya. Aku pun sudah khawatir, ni kalo kapal rusak dipaksa jalan gimana kalo mesin mati ditengah laut. Wewww… si bapak tua keukeuh meyakinkan kapal ini bisa jalan. Setelah sekian lama tidak bisa jalan, akhirnya saya memutuskan keluar dari kapal dan memanjat dermaga. Saat itu air laut sangat surut sehingga harus memanjat besi dermaga, hingga akhirnya lutut menendang salah satu ujung besi dermaga. Nyesssss rasanya.
Kami
berisitirahat di warung ujung jembatan. Aku membeli es cendol dan pentol telur.
Ibu warung bersedia membantu dengan menghubungi nomor hape pemilik kapal
regular ke tanjung kunyit. Tidak berapa lama kemudian kapal datang membawa
penumpang dari tanjung kunyit ke teluk tamiang. Kami berdua pun naik dengan
menego harga kapal. Karena hanya kami berdua, motoris kapal meminta
Rp.100.000,- untuk kami berdua one way ke tanjung kunyit. Mau ga mau dah lah
ya, daripada ga naik ke mercu suar tanjung kunyit yang ikonik itu.
View menuju pulau tanjung kunyit |
Naik kapal cuman 10 menit udah sampai di pulau tanjung kunyit yang dikelilingi air laut biru jernih. Teman nunjukin posisi mercu suar diatas bukit yang paling tinggi, hatiku langsung nyessss…. Ya Lord, mendaki lagi… gunungnya paling tinggi pula. Hati dah pasrah, pokoke katanya temen trekkingnya Cuma sebentar. Ibu warung juga bilang Cuma setengah jam aja naik ke mercu suarnya tanjung kunyit. Etapi kalo 30 menitnya orang kampung sini, berapa lama yang bisa ditempuh anak kota yang jalan kaki terjauhnya Cuma dalam rumah aja selebihnya naik kendaraan meski lewatin 3 rumah aja hahahaah. Pokoke pasrah aja, yang penting sampe ke mercu suar.
Pulau Tanjung Kunyit |
Kapal kami merapat di dermaga pulau, dan kami langsung berjalan kaki melewati perkampungan. Jalur trekking sudah cukup bagus karena dibuatkan jalur paving block dan papan petunjuk arah yang jelas. Kami mulai trekking menanjak tanpa jeda dengan sisi kanan kiri hutan berkanopi. Suasana hutan membuat perjalanan tidak terasa panas menyengat kecuali setelah mendekati puncak. Jalur paving block tidak banyak, dan sudah lapuk ditutupi lumut akibat terkena hujan dan tertutup kanopi hutan. Jalur trekking selanjutnya berupa tanah berbatu. Ada melewati kuburan. Intinya jangan lupa ucapkan permisi sesuai dengan keyakinan masing-masing. Sudah tau kan kondisinya tidak memungkinkan trekking di malam hari dan saat cuaca hujan. Trekking dari bawah hingga ke bangunan mercu suar memang 30 menit dengan ngos-ngosan setengah mati.
Di puncak
bukit, berasa sekali panasnya luar biasa. Area terbuka dengan 1 mercu suar, 1
bangunan rumah besar penjaga, 1 gudang berisi mesin lampu mercu suar, 1
bangunan kamar mandi dan wc serta beberapa rumah panggung yang bisa disewa wisatawan
yang ingin menginap. Bagi fotographer sih cocok aja menginap disini. Karena
pasti pemandangan langit di malam hari tanpa polusi cahaya sedikitpun merupakan
foto yang bernilai mahal. Setelah bersitirahat sebentar, kami meminta izin
kepada penjaga untuk naik ke mercu suar. Bapak penjaga kemudian membuka seng
pengaman mercu suar. Beliau mengatakan sengaja di blocking karena ada wisatawan
nakal yang naik tanpa izin ke mercu suar. Padahal Cuma bayar Rp10.000,-/ orang
saja loh, masih terjangkau. Masih ada aja yang malas bayar. What the heck.
View dari puncak mercu suar Pulau Tanjung Kunyit |
Mercu suar tanjung kunyit berada di puncak bukit yang cukup tinggi, mungkin karena itulah mercu suar tidak terlalu tinggi. Tidak setinggi mercu suar pulau beras basah bontang, kaltim. Naik ke mercu suar harus berhati-hati, pelan dan khidmat. Salahnya pas naik ke mercu suar adalah… tidak membawa tongsis dan tidak membawa air minum. Fix bodo banget. Wkwkwkwwkk… next lah ya kalo balik lagi kesini, dipastikan akan membawa tongsis, kalo sudah punya drone lebih kece lagi plus bawa air minum karena diatas mercu suar panasnya lebih menyengat lagi euuuyyyy. Sudah merasa cukup banyak mengambil foto dan video pemandangan di atas mercu suar tanjung kunyit, fix turun dengan jalan mundur. Mana berani membelakangi tangga, bisa jatuh ke depan sekaligus nyungsep ke bawah.
Puas gaes…
numpang pipis lah ya di wc mercu suar. Wc nya cukup luas dan bersih serta
airnya jernih. Mantab dah buat wisatawan. Aku memberikan uang Rp 20.000,-
kepada bapak penjaga plus Rp 5.000,- buat numpang pipis. Kami pun mengucapkan
terima kasih dan mulai trekking untuk pulang menuju dermaga pulau.
Trekking naik
tanjakan yang bikin ngos-ngosan, trekking turun tanjakan dengan hati riang. 15
menit dari puncak bukit mercu suar sudah sampai ke warung ujung dermaga. Disana
ada buku yang disediakan untuk tamu wisatawan agar mencatat nama dan memberikan
donasi seikhlasnya untuk kas desa. Ibu warung sangat ramah dan baik hati.
Beliau menyuruh kami menunggu Bersama beberapa warga pulau yang hendak
menyeberang ke teluk tamiyang. Beliau menyuruh kami ikut mereka agar bisa bayar
lebih murah yaitu Rp 10.000,- per orang.
Setelah hampir
1 jam menunggu kapal, akhirnya kapal datang dan kami berdelapan penumpang naik
kapal. Setelah 15 menit kemudian kapal sampai di dermaga teluk tamiang, kami
membayar Rp 10.000,- per orang. saat itu air laut sangat surut, kapal tidak
bisa bertambat di dermaga. Akhirnya ABK dan motoris kapal menurunkan sejenis
rakit dari gabus untuk menaikkan penumpang yang tidak ingin pakaiannya basah.
Rakit gabus tersebut kemudian ditarik hingga menuju bibir pantai dekat dermaga.
Karena kami tidak masalah dengan pakaian kami, jadinya kami turun dari kapal
dengan berjalan kaki di ketinggian air laut saat itu yang setengah betis kami.
Kami berjalan sambil mngabadikan potret penumpang yang duduk di atas rakit gabus
yang ditarik abk kapal. Unik sangat.
Jam 12 siang,
waktunya makan siang. Aku sudah menawarkan agar teman mencari tempat makan
siang, namun dia bilang sedang tidak lapar, ku iyakan juga, karena memang belum
lapar amat. Kami pulang naik motor dan berpisah lagi, dia Kembali ke rumah pak
awy, saya ke pondok penginapan. Daku pun mandi, beristirahat sebentar kemudian
pergi berjalan kaki ke warung terdekat.
Ternyata
warung tersebut dijaga oleh keponakan pak awy. Warungnya menyediakan mie instan
dan berbagai minuman ringan. Aku memesan mie dan minuman dingin. Keponakan pak
awy menawarkan untuk mengantarkan pesanan makanan dan minumanku ke pondok yang
ku terima dengan senang hati. Asyik banget ya, tinggal pesen terus diantar dan
dijemput pula. Fix dimanjain. Aku kembali ke pondok, dan ga berapa lama,
makananku diantarkan.
Makan dan
minum dengan pintu pondok dibuka, pemandangan pantai dan laut yang indah,
hembusan angin laut yang menyegarkan, bikin jiwa raga Bahagia. Dongkol, kesyel,
capek sepanjang perjalanan sebelumnya, terhapus sedikit demi sedikit. Selesai
makan, waktunya tidur siang gaesss… bobok cantik dengan memasang weker jam 4
sore.
Rencananya mau
mandi manjah di depan pondok yang langsung berhadapan dengan laut jernih.
Syalala…. Ga berasa weker berbunyi aja… langsung deh pake rash guard,
berlari-lari di pantai kemudian nyebur ke laut yang jernih dan adem. This is
holiday lah ya… meski ga snorkeling,
tapi dapat aja feeling healing abis tulang-tulang pinggang berasa retak seribu
setelah melalui jalur tanjung Serdang ke teluk tamiang.
Usut punya
usut, nanya ke teman yang biasa bawa open trip ke teluk tamiang, ternyata
mereka naik kapal dari batu licin menuju teluk tamiyang. Jalur darat sudah lama
rusak makanya mereka tidak menggunakan jalur darat, dan memilih jalur laut.
Damn… pantesan sepanjang jalan bingung dimana jalan 70% yang bagus dan katanya
kalo naik motor Nmax dalam 2 jam sudah sampai.
Aseli diWALUHI. 78 kilometer dari feri tanjung Serdang menuju teluk tamiyang harus dilalui dalam waktu 4 jam. Bayangkan 78 km harus ditempuh 4 jam, bisa ditebak seberapa parah jalanan rusaknya. Berikut link rute google maps nya => https://goo.gl/maps/PbmXzdNBW5TvX76x7
Jadi inget ya kawan kawan yang pingin berlibur ke teluk tamiyang. Gunakan jasa open trip dari Banjarmasin saja. Biar ga ribet. Pilih yang naik kapal dari batu licin ke teluk tamiyang karena lebih enak dikapal bisa ubah-ubah posisi rebahan dan meluruskan kaki daripada lewat jalur darat, mau pake mobil atau motor sama aja terguncang hingga berasa tulang berserakan sepanjang jalan.
klik link IG Jasa Open Trip terpercaya seputar kalimantan selatan => https://www.instagram.com/banjarmasinholiday/Join aja Open Trip Banjarmasin Holiday |
Kembali ke saya yang lagi nyebur nyebur manjah di pantai depan pondok… daku melihat landmark di atas bukit tepat dibelakang pondok penginapanku. Beuhhh kok kayaknya asyik buat naik ke atas bukit. Ada Menara pandangnya pula. Ada juga miniature kapal phinisinya pula. Gassss lah… aku langsung mengakhiri sesi berenang manjah lanjut mengambil ponsel untuk bersiap trekking menaiki puluhan anak tangga menuju puncak bukit lekke’ tedong.
tangga penghancur lutut |
Damn… ni tangga aseli gile bener derajat kemiringannya. Kalo orang tua rematikan dijamin baru 4 anak tangga aja pasti sudah minta pulang. Oleng dikit, tesumbalit mengikuti gaya gravitasi ke bawah bukit. Endingnya pasti menyakitkan. Akhirnya dengan menaiki anak tangga satu persatu dan sangat berhati-hati, sampai juga di puncak bukit. Busedttt dalam sehari manjat 2 bukit, berapa kalori dari lemak perutku yang terbakar. Bwahahahahhahah maunya gitu… di Menara pandang ada wisatawan yang sedang berfoto. Daku menunggu untuk bergantian naik.
Menara pandang puncak bukit lekke' tedong |
Kondisi Menara pandang cukup mendebarkan karena ikut bergoyang dan berderit setiap beban tubuh dibawa naik ke tangga yang lebih tinggi. Walhasil sampe di puncak Menara, daku berdiri di tengah tengah untuk menjaga keseimbangan. Angin bertiup kencang membuat tubuh kedinginan, tapi mata pingin menikmati pemandangan sambil mengabadikannya dengan kamera hape. Sudah cukup puas mengambil banyak foto dan video, langsung deh turun ke bawah.
Sore beranjak
ke senja, sungguh petualangan yang sempurna. Di awal hari bawaannya badmood ga
pingin kemana mana, akhirnya bisa memotivasi diri untuk keluar berpetualang.
Puas lah liburannya, meski ga pingin dua kali mengulang dengan cara yang sama
dalam melakukan perjalanannya.
viewnya oke banget, yang ga oke tangganya |
Kembali menuruni anak tangga dengan tingkat kehororan lebih mengerikan dibanding menaiki anak tangga. Oleng dikit langsung jatuh patah leher kayaknya. Pelan pelan menurunkan kaki meniti anak tangga hingga akhirnya selamat sampai di anak tangga paling bawah.
Rupanya bapak
yang menunggu dibawah Menara pandang, sedang berdiri didepan pondok penginapan,
beliau adalah Pak Awy yang ramah dan baik hati, pemilik homestay dan pondok
penginapan yang aku tinggali. Wkwkwwkk… akhirnya diajak ngobrol Panjang lebar
soal pariwisata teluk tamiyang. Daku pun langsung membayar semua biaya
penginapan karena pak awy akan berangkap kerja shift malam. Dipastikan saat
check out besok subuh kami tidak akan bertemu dengan pak awy jadi tidak bisa
berpamitan.
menjelang sunset |
Senja dengan pemandangan lembayung senja di garis cakrawala, sesungguhnya hati ini ingin mengabadikan foto keindahan senja di teluk tamiyang, namun apa daya masih diajak mengobrol dengan Pak Awy yang sangat peduli dengan kemajuan pariwisata kota baru. Hingga akhirnya matahari tenggelam di cakrawala, hari sudah menjadi gelap saat Pak Awy berpamitan untuk pulang ke rumahnya.
waktunya mandi
dan bersiap makan malam. Selesai mandi, langsung ke warung keponakan pak awy,
aku memesan makanan dan minuman untuk kemudian diantarkan ke pondok. tidak
berapa lama, keponakan pak awy muncul mengantarkan pesanan. Dia langsung ku
beri hadiah berupa selendang tenun khas kaltim. Dia kelihatan sangat senang
sekali dan banyak sekali mengucapkan terima kasih. Ku jawab saja itu tanda
ucapan terima kasih karena dia baik sekali mau bolak balik mengantar makanan
dan mengambil Kembali piring dan gelas yang sudah dipakai.
Ga kebayang
sama wisatawan di villa sunset yang tiap mau makan mesti jalan kaki jauh
melewati ponduk penginapanku menuju warung makan, sedangkan aku menikmati
fasilitas antar jemput makanan.
Selesai makan,
aku merapikan Kembali isi ransel dan mengecharge hape. Aku sudah mewanti-wanti
teman agar senin jam 6 pagi kami sudah berangkat agar cepat sampai ke feri
tanjung Serdang. Perjalanan pagi diharapkan tidak panas menyengat, tidak banyak
bertemu dengan kendaraan berat dan masih belum banyak polusi debu. Selesai packing,
pasang alarm, lanjut tidur cepat biar bisa bangun cepat.
Jam 6 pagi
teman sudah menjemput didepan pondok. kami langsung mampir ke rumah Pak Awy
untuk berpamitan dengan istri Pak Awy. Lanjut perjalanan. Aku meminta mampir di
ATM BRI yang terdapat di dekat pasar Lontar untuk memesan kamar di Hotel Victoria
river side.
Ternyata teman
makin parah cara menjoki motornya. Perjalanan pulang bukannya cepat sampai
malah makin lama perjalanannya. Aku sampai berteriak frustasi. Drama pun
dimulai, saat setiap lubang jalanan dilalui, motor kami sangkut terus. Aku sudah
merasa ban belakang motor agak kempes. Kami mencari bengkel untuk menambah
angin agar ban belakang tidak sangkut terus di lubang. Ternyata, ban dipompa
begitu kencang oleh pekerja bengkel. Belum seberapa jauh dari bengkel, ban
belakang langsung kempes mendadak, semua angin dalam ban tiba-tiba habis. Aku pun
turun dari motor. Ku suruh temanku membawa motor Kembali ke bengkel tadi.
Setengah jam
menunggu ternyata teman Kembali membawa motor yang sudah diperbaiki. Kata pekerja
bengkelnya, ban belakang itu tubeless. Karena di pompa terlalu kencang,
tambalan sebelumnya terlepas sehingga harus ditambal ulang. Oke baiklah yang
penting bisa jalan lagi.
Belum juga 10
kilometer berlalu, ban motor kempes mendadak lagi. Tanpa angin sedikitpun
didalam ban belakang. Bengkel sebelumnya sudah terlalu jauh untuk Kembali,
akhirnya aku mencari pertolongan dengan bertanya kepada warga setempat dimana
lokasi terdekat bengkel. Warga pun menunjukkan. Ku suruh temanku mendatangi
bengkel yang ditunjukkan warga, ku beri uang dan instruksi untuk memasang ban
dalam ke dalam ban tubeless motor untuk antisipasi pecah ban lagi. Setelah hamper
40 menit menunggu, teman pun datang dengan motor yang sudah dipasangi ban dalam
baru.
Dalam hati ya
Lord kenapa banyak dramanya, padahal feri tanjung Serdang sisa 10 kilometer
lagi. Perjalanan pun di lanjutkan sampai ke feri. Kami berangkat jam 06.30 dari
teluk tamiyang, sampai di feri tanjung Serdang jam setengah 12 siang. 5 jam
gaes… bayangkan, betapa buruk dramanya.
Kejadian lagi,
teman menjoki motor masuk ke dalam fery, bukannya lewat jalur pinggir yang
disediakan untuk dilalui motor, malah lewat tengah menerjang besi kapal. Aku sudah
teriak frustasi lagi dengan kekacauan cara menjoki manusia satu ini. Sebelum-sebelumnya
masih bisa mengingatkan dengan kata-kata saja, hingga saking jengkelnya tangan
auto memukul pinggang teman untuk mengoreksi arah. Aku sudah berkali-kali
mengatakan gentian joki motornya, tapi dia keukeuh tetap menjoki.
Setelah masuk
ke ruang tunggu kapal feri, kami menunggu sekitar 45 menit dikapal. Rupanya kapal
feri mengantri untuk bersandar. Kapal sudah mendapat giliran bersandar, akupun
bergegas berjalan kaki keluar dari kapal dan menunggu diatas dermaga beton. Menunggu
teman keluar membawa motor.
Baru saja naik
motor, tiba tiba ban belakang motor kempes lagi sodara-sodaraaaaa….. damn. Apalagi
masalahnya padahal sudah dipakekan ban dalam untuk ban tubeless nya. Temanku berjalan
membawa motor untuk mencari bengkel diluar komplek feri batu licin. Aku berjalan
kaki keluar feri untuk mencari warung terdekat. Akhirnya nemu warung untuk
menaruh tas kami, kemudian teman membawa motor menuju bengkel terdekat.
Sambil menanti
teman, aku memesan makan siang. Sambil mendengarkan cerita pelanggan lain dan
ibu warung, ternyata hujan turun. Wassalam… semakin jelek aja drama
perjalanannya. Membayangkan perjalanan pulang 6 jam bermotor dari batu licin ke
Banjarmasin sudah ga sanggup.
Akhirnya aku
bertanya kepada ibu warung, apakah ada mobil travel yang biasa membawa
penumpang dari batu licin menuju Banjarmasin. Ibu warung dengan ramah
menawarkan untuk mencarikan jasa travel Banjarmasin. Setelah menelpon, namun
belum mendapat info, akhirnya beliau menunjukkkan rumah yang tidak jauh dari
warungnya yang merupakan agen travel ke Banjarmasin.
FYI nomor kontak person agen travel batu licin mas hendro 085651463251 atau pak sopir yang kunaiki mobilnya 081250107022
lokasi tidak jauh dari pintu keluar feri batu licin |
Alhamdulillah ya… pulang naik travel bisa jadi pilihan terbaik untuk pulang dengan selamat ke Banjarmasin. Teman pun datang dengan motor yang sudah diperbaiki,. Dia memperlihatkan robekan Panjang ban dalam motor yang menjadi penyebab motor kempes tiba tiba. Aneh memang, padahal ban dalam motor baru diganti, kenapa langsung robek Panjang dari jarak tidak terlalu jauh diantara dua feri. Setelah itu, terbersit kejadian menabrak besi tengah kapal saat masuk ke feri, langsung ngeklik dah penyebabnya. Udahlah, malas memperpanjang lagi. Aku bilang ke teman, hujan deras aku ga sanggup ikut naik motor pulang ke Banjarmasin. Aku memutuskan akan naik mobil travel dan memesannya di tempat yang telah ditunjukkan ibu warung. Teman pun mengantarkan ke rumah agen travel. Sebelumnya aku menawarkan agar teman makan siang di warung ibu tersebut sebelum kami pergi ke agen travel, tapi dia bilang belum lapar. Ya sudahlah, yang penting sudah ditawari dan kami bergegas ke agen travel.
Beruntungnya, dapat mobil travel jam 14.00 keberangkatannya. Kami pun menunggu rumah sekaligus warung dan garasi mobil travel tersebut. Kami menunggu 1 jam sampai hujan sedikit reda, akhirnya mobil travel datang menjemput. Aku dan teman berpisah. Aku membawakan ransel besar milik teman agar tasnya tidak basah di motor dan lebih ringan.
Aku naik mobil
travel dengan membayar Rp 230.000,- menuju Banjarmasin dengan estimasi
perjalanan 5-7 jam menurut sopir. Jam setengah 3 mobil mulai perjalanan dengan
2 penumpang dan 1 supir. Di beberapa titik perjalanan ada jalanan yang rusak
parah hingga system buka tutup. Sepanjang perjalanan hujan terus.
Kami berhenti
makan di daerah satui. Sepanjang perjalanan saya mengobrol dengan supir yang
cukup ramah dan tak henti-hentinya memutar lagu Bollywood songs era 90-an yang
ngedance abis. pukul 21.30 akhirnya saya sampai di hotel Victoria.
Berasa pulang
ke rumah deh. Udah terbayang bisa istirahat dengan nyaman dan mandi air panas,
AC yang dingin dan rencana ingin bertemu beberapa teman besok sebelum pulang ke
samarinda. Ternyata teman yang bermotor sudah sampai terlebih dahulu di hotel
jam 19.00 tanpa memberi kabar ke hapeku. Wassalam… padahal dia sudah ku chat
jika sudah sampai duluan, parkirkan saja motor di hotel dan berikan kuncinya kepada
resepsionis. Dia bisa pulang dulu ke rumah untuk berisitirahat dan tas
ranselnya yang kubawakan bisa dia ambil besok di hotel. Staff hotel memberi
info kepadaku juga, teman saya sudah menunggu 3 jam di loby hotel, aku pun
memberi tahu staff hotel bahwa dia sebenarnya tidak perlu menungguku Tapi sepertinya
dia punya pemikiran sendiri. Ya sudahlah, setelah serah terima kunci motor, dia
pulang membawa tasnya.
Aku masuk ke
kamar hotel untuk berisitirahat. Cek kaki udah ga berbentuk kaki lagi
wahahahahahahaha. Udah kayak singkong gajah dengan biru lebam di sana sini
akibat kelamaan duduk di kendaraan, benturan lubang jalan dan besi tulangan
dermaga. Untung ada shower air panas di kamar hotel membuat kaki bisa relaksasi.
Tenun Ulap Doyo khas Kaltim untuk Teman South Borneo Traveller |
FYI kalo mau rental kostum adat suku dayak kenyah atau beli souvenir khas kaltim di Kota Samarinda klik link IG => https://www.instagram.com/p/CH71lcGjtTCIQ9iEhw-qMe_5PbKYxjph2XHnDg0/
Keesokan hari, aku membawa motor untuk mengisi bbm, pencucian motor dan kampung sasirangan untuk membeli oleh-oleh. Jam 7 aku berangkat dengan mengandalkan google maps. Sampai di kampung sasirangan, ternyata belum banyak toko yang buka. Setelah mendapati satu toko sudah buka, aku meminta ibu pengrajin untuk mengeluarkan koleksi kainnya. Ternyata apa yang ku cari tidak tersedia, si ibu menawarkan agar aku menunggu toko diseberang buka, karena kemungkinan ada koleksi kain sasirangan 3 meter tersedia.
link google maps Katuju Sasirangan => https://goo.gl/maps/YFBQVh2Lwhv6LctL9
link google maps Rose Sasirangan => https://goo.gl/maps/HgeBVQzp2r1NyypDA
Katuju sasirangan menampilkan sasirangan dengan eco print |
Rose sasirangan memiliki banyak koleksi sasirangan |
Tidak berapa lama toko seberang pun buka, aku langsung mengunjungi toko tersebut. Koleksi kainnya lebih colourful dan banyak pilihan. Aku membeli 4 potong kain sasirangan untuk bokap, nyokap dan adek. Kemudian aku Kembali ke toko kecil sebelumnya, dan membeli satu koleksi unik sasirangan yang dipadu dengan motif eco print dengan warna natural bukan sintetis buatan. Harganya dua kali lipat dibanding kain sasirangan dengan warna sintetis buatan cuy, tapi worthy lah ya. Setelah merasa cukup membeli oleh-oleh aku pun izin pamit kepada ibu pengrajin. Waktunya Kembali ke hotel untuk serah terima motor rental dan sarapan bareng Bersama teman traveler.
Rupanya kota Banjarmasin
diguyur hujan selama 2 hari. Jam 10.00 kurir amelindo transportasi datang
mengambil motor. Selanjutnya koko Zacki choi datang ke coffe shop hotel untuk
sarapan Bersama ku. Syukurlah fasilitas sarapan gratis hotel masih ada meski
sudah jam 10.00 pagi. Kami berdua langsung memilih makanan yang tersedia. Aku memilih
bubur ayam yang cukup enak dimakan saat suasana hujan.
FYI link google map Hotel Victoria River View => https://g.page/hotel-victoria-river-view?share
coffee shop Hotel Victoria river view |
Kami berdua menanti kedatangan Bang Ferdy dan Omded. Tidak lama berselang mereka berdua datang. Kami menghabiskan waktu bercerita tentang perjalanan trip masing-masing. Aku menyerahkan oleh oleh khas kaltim berupa selendang dari tenun ulap doyo khas suku Dayak benuaq kutai barat. Selendang kece yang bisa diikat di leher, di tangan, di kepala atau di tas sebagai identitas ataupun aksesori.
Ga berasa
waktu beranjak ke jam 11.30, waktu check out hotel jam 12.00 siang, kami pun
berpisah di lobby hotel. Aku langsung bergegas mengambil rasnel yang sudah ku
packing dengan rapi malam sebelumnya. Sudah puas menikmati kalsel, waktunya Kembali
ke kota asal. Jam 12.00 siang masih suasana hujan, aku sudah memesan tiket bus
pulau indah rute samarinda. Aku memesan grab untuk mengantarkanku dari hotel ke
halte bus MRT di taman nol kilometer. Dari sana, aku melanjutkan naik bus MRT
menuju Terminal stasiun gambut barakat untuk naik bis pulau indah menuju samarinda. Jam 13.30 sampai di
terminal bus, aku diminta menunggu.
info bus AKAP di terminal gambut barakat |
Suasana terminal bus gambut barakat yang masih sangat baru terasa nyaman. Ada stand makanan dan minuman. Toilet dan kamar mandinya bersih dan terang. Semua loket bis tujuan antar propinsi dan daerah semua ada. Jam 14.00 aku dipanggil masuk ke dalam bus AC yang nyaman dilengkapi dengan TV dan toilet didalam.
Ternyata bus
tidak terlalu penuh. Aku minta pindah kursi karena kursinya tidak nyaman, dan
tidak enak duduk dengan bapak bapak disamping. Aku pindah ke kursi di belakang
yang bisa diatur kemiringan kursinya. Mantab dah… bisa enjoy sepanjang perjalanan.
Welcome samarinda. Good bye Banjarmasin,
see you again soon.
Untuk memesan tiket bus
samarinda – Banjarmasin bisa mendownload aplikasi bus pulau indah di
playstore. Pilih jadwal kebrangkatan dan lakukan pembayaran bisa melalui saldo
ovo atau transfer bank. Setelah itu admin PO Bus akan langsung menghubungi
untuk menanyakan titik penjemputan kita mau dimana. Tarif bus samarinda – Banjarmasin
dan sebaliknya sama yaitu Rp 300.000,- dengan fasilitas full AC, Toilet,
charging HP dan TV.
Berikut nomor kontak Amelindo
transport
CP admin +62 852-3643-3480
Web http://sewamotorbanjarmasin.com/
IG https://www.instagram.com/amelindo.bike.rent/
Rental Motor
per 24jam
-Manual 75k
-Matic 100k
-BigMatic 175k
-Trail 250k
Antar-ambil
motor 40k
[12.23,
15/9/2022] amelindo rental kendaraan: Sewa Motor Bulanan
- Manual 1.1jt
- Matic 1.35jt
- Big matic
2.5jt
- Trail 3.5jt
[12.24,
15/9/2022] amelindo rental kendaraan: Sewa Matic Mingguan
- Per minggu
500k
- Per 2 minggu
800k
[12.24,
15/9/2022] amelindo rental kendaraan: Syarat sewa
1. Jaminan
eKtp, Npwp
2. Punya Sim C
3. Poto di
motor
4. Pemakaian
di area Kalsel
5. Unit tidak
dipindah tangankan ke pihak lain
6. Unit tidak
digunakan untuk menerobos banjir
7. Pembayaran
di depan
8. Unit
kembali bersih seperti awal
9. Mohon dibaca teliti harga dan syarat²
Untuk transportasi
di kota Banjarmasin dan banjar baru, ada bus MRT teman bus. Untuk bulan September
2022 lalu, aku masih bisa menikmati fasilitas teman bus gratis seputaran Banjarmasin
dan banjar baru tanpa perlu kartu e-money ataupun unduh aplikasi teman bus. Entah
nanti ada waktunya fasilitas bus menjadi berbayar karena sekarang masih tahap
ujicoba.
Bagi warga
samarinda yang menggunakan bis pulau indah, akan berhenti di perhentian
terakhir yanitu terminal bus gambut barakat. Setelah itu bisa memanfaatkan bus
MRT rute Banjarmasin maupun banjar baru.
Ada halte khususnya. Untuk jenis bus MRT warna hijau yaitu teman bus
masih gratis sedangkan bus berwarna biru sepertinya berbayar. Siapkan saja kartu e-money tidak ada
salahnya.
Berikut link
berita => https://banjarmasin.tribunnews.com/2022/09/22/begini-cara-pembuatan-e-money-teman-bus-trans-banjarbakula-dan-biayanya
bukit sebelah kiri adalah lokasi mercu suar pulau tanjung kunyit |
mainan tradisional gasing |
tua muda semua ikut bermain gasing |
pantai pulau tanjung kunyit |
landmark bukit lekke tedong |
view dari tangga |
view dari menara pandang teluk tamiang |
sisi lain dari puncak teluk tamiang |
bukit teletubies mini |
selfie dulu boleh ya |
Rental motor 500 ribu ( 200 ribu
DP lenyap)
tiket bis banjar 300rb
makan siang 48ribu
makan malam 54ribu
rental motor amelindo
transportasi 500rb
hotel grand victori 324rb
ngencangi baut rem 2rb
isi bensin 24rb 2 liter
makan di tapin 36ribu ga
recomended
isi bensin di pom binuang 58rb
beli es oreo 10rb
kapal kerbau kalang 200rb ( 150ribu+tip Guide 50rb)
pertamax 33rb
makan patin bakar 28rb
minum es cendol+tempe goreng
langara 12ribu
beli es capucino+pentol 2rb
bensin 38ribu
ferry batu licin 42ribu
air mineral 5rb
beli es cendol dan pentol 8 ribu
kapal ke tanjung kunyit 120ribu
naik ke mercu suar 20ribu
sumbangan buat pipis 5ribu
penginapan 2 malam 2 orang 400ribu
(pondok awy) +100ribu (homestay awy)
makan mie goreng di penginapan 2x
50ribu
service motor 68ribu
ferry tj.serdang 42ribu
hotel grand victori 273ribu
makan di ferry batu licin 23ribu
ganti ban dalam motor+pertalite
72ribu
bensin 50ribu
travel batu licin banjarmasin
230rb
bis pulau indah samarinda 300rb