30-31 Oktober 2020 lalu saya mengikuti workshop dan sertifikasi Tour leader, Tour Guide, Tour Planer dan travel Consultant yang diadakan ASITA 71 bekerja sama dengan LSP Odifa Sidoarjo di Hotel Amaris Kota samarinda.
Sungguh pengalaman luar biasa bagi saya. cukup banyak ilmu yang saya peroleh dan sangat membuka wawasan saya tentang profesi-profesi di industri pariwisata. Asesor dari LSP Odifa cukup banyak memberi teori dan praktif di dunia kerja profesi industri pariwisata meski dalam waktu singkat.
Garis besar yang bisa saya simpulkan dari pekerjaan tour leader dan tour guide adalah, dua profesi ini adalah saling mendukung. Dua profesi tersebut hampir mirip namun tidak bisa saling menggantikan, kecuali kita memiliki 2 lisensi sertifikasi dari 2 profesi tersebut. itu pun tidak bisa sistem kerja borongan karena pastinya akan kewalahan menjalankan secara berbarenganapalagi membawa grup trip yang pesertanya cukup banyak. Dengan adanya kerjasama dari tour leader dan tour guide akan menjamin kelancaran perjalanan trip wisata.
Manfaat memiliki sertifikasi, membuktikan diri kita memiliki standar kompetensi di tingkat nasional. kompetensi kita di akui secara nasional, mendapat service fee cukup menjanjikan sesuai standar profesi dan pastinya sebagai pemikat agar perusahaan travel atau biro perjalanan wisata mau memperkerjakan profesional yang memiliki sertifikasi.
Tapi, memiliki sertifikasi bukan berarti kerjaan anda menakut-nakuti orang lain yang bekerja dalam profesi yang sama namun belum memiliki sertifikasi. karena kebanyakan info atau link informasi untuk mendapatkan informasi workshop dan sertifikasi cukup sulit didapatkan jika tidak berada di lingkaran pertemanan dengan pelaku industri pariwisata di daerah yang bersangkutan.
Banyak Interpretasi yang salah selama ini saya dapatkan dari
mulut ke mulut. seperti tour guide tidak boleh membawa tamu lebih dari 4
wisatawan sekaligus, hanya tour leader yang boleh membawa wisatawan diatas
10 wisatawan sekaligus. its HOAX. setelah diklarifikasi dari Asesor,
ternyata tour guide dan tour leader memiliki 2 wilayah kerja yang berbeda.
Tour Guide memiliki wilayah Kerja 2 macam yaitu tour guide muda mencakup
wilayah 1 kota sedangkan tour guide praja mencakup wilayah 1 provinsi. jadi
tour guide tidak bisa lintas provinsi. tour leader memiliki wilayah kerja
lebih besar yaitu mencakup dalam dan luar negeri tanpa batasan. tour leader
bisa lintas provinsi dan lintas negara.
me & Irene |
Dalam artikel kali ini, saya akan menjabarkan teori tentang tugas, wewenang dan tanggung jawab seorang tour leader yang saya kumpulkan dari hasil workshop dan browsing di website perusahaan travel serta skripsi yang berkaitan dengan pariwisata. semoga berkenan dibaca dan menjadi ilmu yang membuka wawasan kita semua. ASITA 71 yang memfasilitasi workshop dan Sertifikasi tour guide, tour leader,tour planner & travel consultant di Hotel Amaris.
LSP ODIFA dan ASITA 71 |
Saya ucapkan terima kasih kepada Bapak & Ibu Asesor dari LSP Odifa Surabaya yang telah memberikan teori dan praktik tentang profesi di industri pariwisata serta sesi wawancara lisan yang cukup menyenangkan tanpa rasa tegang. haseeekkk... saya sarankan kepada teman teman di kaltim, yang bekerja di bidang pariwisata terutama yang membawa open trip segeralah kalian ikut sertifikasi sebagai tour guide atau tour leader. sekian, terima gajih. langsung ke teori yak,,,
STANDAR KOMPETENSI KERJA NASIONAL INDONESIA
WORKSHOP DAN SERTIFIKASI TOUR LEADER
OLEH ODIFA TOURISM CONSULTANT SURABAYA
- BEKERJASAMA DENGAN MITRA KERJA DAN WISATAWAN.
- BEKERJA DALAM LINGKUNGAN SOSIAL YANG BERBEDA.
- MENGIKUTI PROSEDUR KESEHATAN, KESELAMATAN DAN KEAMANAN DI TEMPAT KERJA.
- MENANGANI SITUASI KONFLIK.
- MENGEMBANGKAN DAN MEMUTAKHIRKAN PENGETAHUAN PARIWISATA.
- MELAKUKAN PERSIAPAN TUR.
- MENGKOORDINASIKAN JADWAL PERSIAPAN.
- MENGEMBANGKAN PENGETAHUAN DESTINASI.
- MENGATUR KEBERANGKATAN.
- MENGATUR SAAT TRANSIT.
- MENGATUR SAAT TIBA.
- MENGATUR SAAT DI KENDARAAN.
- MENGATUR SAAT CHECK IN DAN CHECK OUT DI HOTEL.
- MENGATUR PESERTA SAAT TUR.
- MENGELOLA TUR TAMBAHAN.
- MENGATUR PERPINDAHAN MODA TRANSPORTASI.
- MENGELOLA PERMASALAHAN YANG TIDAK TERDUGA.
- MENANGANI KELUHAN PESERTA SELAMA TUR.
- MENGELOLA LAPORAN TUR.
- MELAKUKAN KOMUNIKASI SECARA LISAN DALAM BAHASA INGGRIS PADA TINGKAT OPERASIONAL DASAR.
- MEMBACA DALAM BAHASA INGGRIS PADA TINGKAT OPERASIONAL DASAR.
- MENULIS DALAM BAHASA INGGRIS PADA TINGKAT OPERASIONAL DASAR.
Tour leader adalah seseorang yang bertugas untuk memandu, mendampingi, memimpin, mengayomi perjalanan wisata sebuah grup/sekelompok orang yang melakukan perjalanan wisata.
Tugas pokok seorang tour leader adalah :
untuk memimpin atau memandu sebuah perjalanan wisata yang dilakukan oleh sekelompok orang.
memperkenalkan profil perusahaan;
berterima kasih kepada peserta tour karena sudah memakai jasa perusahaan tempat di mana dia bekerja;
memimpin doa sebelum tour dimulai;
menghafal atau setidaknya mengingat nama-nama peserta yang ikut dalam tournya;
membagikan dan menjelaskan jadwal perjalanan kepada peserta tour;
menghibur peserta tour,
menghubungi hotel atau rumah makan yang nantinya akan dipakai oleh peserta tour;
menampung saran atau kritik dari peserta tour
membuat estimasi biaya perjalanan
Hal apa saja yang harus dikuasai oleh seorang TL?
- penguasaan bahasa, baik bahasanya sendiri (native laguage), bahasa asing (Bahasa Inggris itu wajib hukumnya), maupun sedikit bahasa daerah di daerah yang akan ia kunjungi.
- berpengalaman berinteraksi. Utamanya dengan orang-orang pada usia tertentu, misalnya, orang tua, anak remaja atau bahkan anak kecil, baik laki-laki maupun perempuan.
-
seorang TL tidak saja memposisikan diri sebagai pendengar yang baik, namun
juga mampu bersikap tegas pada waktu bersamaan.
1. Jadwal dan Durasi Perjalanan
2. Tanggung Jawab
3. Pengetahuan Sejarah dan Budaya
- Surat tugas pemandu atau T/L dan driver bila diperlukan
- Susunan Program Tour atau biasa disebut Itinerary (1 Lembar untuk driver)
- Daftar peserta rombongan paket wisata atau tour lengkap per bus dengan no telpnya
- Bukti-bukti pembayaran (obyek wisata/Hotel / Tempat wisata / dll)
- Perhitungan alokasi dana selama acara tour
- Peta Lokasi obyek wisata yang akan dikunjungi
- Nomor-nomor telephone penting yang perlu diperhatikan
- Nomor untuk di tempel di kaca depan bus
- P3K (Termasuk kantong plastik untuk mabuk kendaraan)
Etika saat memandu
Berpakaian :
- bersih, rapi, wangi dan sopan.
- Bersepatu/sendal trekking dan atributlengkap.
- Memakai atribut HPI (slayer, pin, topi).
Etika Memandu
- Pada saat penjemputan tamu wajib memperkenalkan diri dan team work dengan baik.
- Menguasai salah satu bahasa asing.
- Menguasai/mampu menjelaskan objek yang dikunjungi.
- Mengetahui objek-objek wisata Indonesia.
- Antusiasme dan optimisme dalam menjalankan tugas.
- Manjaga nama baik semua pihak.
- Mengikuti aturan Taman Nasional dan adat istiadat.
- Tidak mengkonsumsi alkohol, merokok dan narkoba pada saat memandu Pelayanan Tour
Hari pertama workshop |
Penanganan masalah
- Apabila penyimpangan terjadi karena kondisi di luar jangkauan manusia maka pramuwisata harus merundingkan kondisi yang terjadi dengan wisatawan atau tour leader serta kemungkinan-kemungkinan yang dapat dilakukan.
- Apabila penyimpangan terjadi karena unsur kesengajaan maka harus dijelaskan alasannya serta kompensasi atas penyimpangan. Jika hal tersebut atas permintaan wisatawan maka tidak merupakan keharusan bagi pramuwisata untuk memberikan kompensasi atas penyimpangan yang dilakukan.
- Memberikan pertolongan pertama kepada wisatawan yang mengalami luka ringan.
- Mengantarkan wisatawan ke puskesmas atau ke rumah sakit terdekat untuk mendapat penanganan.
- Memberikan keterangan yang diperlukan oleh pihak kepolisian atas kejadian kecalakaan tersebut.
- Dalam hal ini sudah barang tentu diperlukan biaya untuk penyelesaikan pengobatan di puskesmas atau ke rumah sakit, sehingga pramuwisata harus mengkomunikasikannya kepada perusahaan yang mempekerjakannya untuk penyelesaian lebih lanjut.
- Tanyakan apakah yang bersangkutan membawa atau harus minim obat tertentu untuk meredakan sakitnya.
- Berikan pertolongan pertama semampunya.
- Jika perlu berikan obat-obatan yang dapat dikonsumsi secara umum untuk sakit tertentu misalnya influensa, panas, alergi.
- Apabila sakitnya tidak dapat ditangani maka rujuk ke puskesmas atau rumah sakit terdekat.
- Laporkan ke perusahaan.
- Buat peserta lain agar tidak panik.
- Panggil ambulance dan kirim ke rumah sakit. Jika memanggil ambulance tidak mungkin maka gunakan kendaraan tur.
- Rundingkan dengan wisatawan atau tur leader untuk kegiatan berikutnya, dilanjutkan atau tidak.
- Laporkan ke perusahaan.
- Keluhan Sejati: Adalah keluhan yang timbul karena kondisi fasilitas dan pelayanan berdasarkan standar umum tidak memuaskan arau tidak sesuai dengan perjanjian sebelumnya.
- Keluhan biasa: Adalah keluhan yang timbul karena pengaruh cara pandang wisatawan terhadap fasilitas atau pelayanan yang diterima. Dalam hal ini antara wisatawan yang satu dengan yang lain mungkin saja berbeda penilaiannya terhadap fasilitas atau pelayanan yang sama.
- Transfer in atau Arrival Transfer: Adalah kegiatan penjemputan tamu dari tempat kedatangan (airport, pelabuhan atau terminal) untuk dibawa dan melakukan check in di suatu hotel.
- Transfer out atau Departure Transfer: Adalah kegiatan pengantaran tamu dari hotel ke tempat keberangkatan (airport, pelabuhan atau terminal) untuk kembali ke tempat asal atau melanjutkan perjalanan ketempat lain.
- Transfer Hotel: Adalah kegiatan pengantaran kepindahan tamu dari hotel yang satu ke hotel yang lain karena sebab-sebab tertentu baik atas permintaan tamu sendiri atau keinginan pihak hotel.
- Intercity Transfer: Adalah kegiatan pengantaran tamu dari satu kota ke kota lain. Adakalanya dalam perjalanan selama transfer tersebut diselingi dengan kegiatan tur.
- Teliti guide order, terutama tentang nama wisatawan atau rombongan, jumlah, nama hotel dan nomor kamar, pesawat dan nomer penerbangan, perkiraan waktu keberangkatan.
- Hubungi pengemudi dan cek kesiapan kendaraan.
- Siapkan uang yang diperlukan untuk keperluan tour.
- Pastikan segala perlengkapan telah siap sebelum berangkat.
- Perkirakan waktu berangkat yang sesuai dengan EDT sehingga tidak terjadi keterlambatan.
- MEMIMPIN DOA DAN MEMBERIKAN SALAM PEMBUKA SEKALIGUS MEMPERKENALKAN BIRO PERJALANAN WISATA (BPW) YANG DI PERCAYA MENGHANTARKAN ACARA WISATA TERSEBUT.
- MEMPERKENALKAN NAMA TOUR LEADER (TL) DAN CREW BUS ( DRIVER DAN CO DRIVER ) SEBAGAI SEBUAH TEAM YANG SELALU DENGAN SETIA MENEMANI PERJALANAN WISATA TERSEBUT.
- MENYAMPAIKAN FASILITAS-FASILITAS YANG ADA DALAM BIS DAN FASILITAS YANG DISEDIAKAN OLEH BPW DI BUS TERSEBUT, CONTOH : P3K, SOFTDRINK, AUDIO VISUAL, RECLEANING SEAT, AIR CONDITIONER DLL.
- MENYAMPAIKAN DAN MEMBERITAHUKAN TENTANG JADWAL PERJALANAN DAN WAKTU TEMPUH DI TIAP-TIAP LOKASI ATAU TEMPAT TRANSIT YANG AKAN DIKUNJUNGI SECARA JELAS DAN DAPAT DI PAHAMI OLEH SELURUH ROMBONGAN.
- MEMBANTU PESERTA ROMBONGAN BILA DALAM PERJALANAN MENGALAMI GANGGUAN KESEHATAN SEPERTI MABUK DARAT, MASUK ANGIN, SAKIT KEPALA DLL.
- MENGINGATKAN KEPADA PARA ROMBONGAN UNTUK SELALU MENJAGA BARANG-BARANG BAWAANNYA DAN MEMBANTU MENEMPATKAN DIBAGASI DENGAN RAPI.
- MEMBAGIKAN SNACK ATAU SOUVENIR KEPADA SEMUA ROMBONGAN.
- MEMIMPIN PERMAINAN GAMES DI DALAM BUS.
- MENGECEK PERSIAPAN DAN MENU YANG DI SAJIKAN PADA ACARA MAKAN TERSEBUT.
- MENGINFORMASIKAN KEPADA CATHERING BILAMANA ADA MENU YANG KURANG ATAU HABIS DALAM ACARA MAKAN TERSEBUT.
- MEMPERSILAHKAN MAKAN KEPADA PESERTA TOUR YANG BELUM MENIKMATI MAKAN ATAU KARENA YANG BERSANGKUTAN MEMPUNYAI KESIBUKAN LAIN SEBELUM BELIAU MENIKMATI MAKAN.
- BILA MAKAN DISAJIKAN DENGAN BOX SEORANG TOUR LEADER (TL) BERTUGAS MEMBAGIKAN BOX BESERTA MINUM KEPADA MASING-MASING PESERTA.
- KALAU ACARA MAKAN SUDAH SELESAI TOUR LEADER (TL) BERKEWAJIBAN UNTUK MENGINFORMASIKAN KEPADA ROMBONGAN UNTUK KEMBALI KE BUS GUNA MELANJUTKAN PERJALANAN KEMBALI.
- TOUR LEADER BELUM DIPERKENANKAN MAKAN APABILA SEMUA ROMBONGAN BELUM MAKAN KESELURUHAN.
- MEMBERI INFORMASI KEPADA PESERTA MENGENAI NAMA HOTEL DAN FASILITAS YANG DI SEDIAKAN.
- MENGECEK KEMBALI JUMLAH KAMAR YANG DI PESAN.
- SEBELUM SAMPAI DI HOTEL TOUR LEADER MEMBACAKAN NAMA KELOMPOK DALAM SATU KAMAR SEPERTI YANG TELAH DISUSUN OLEH PANITIA.
- MEMBUKAKAN PINTU KAMAR.
- PENGECEKAN TIAP-TIAP KAMAR APAKAH SUDAH SESUAI DENGAN KAPASITAS DAN PEMBAGIAN DENGAN DAFTAR NAMA.
- MENGECEK KONDISI KAMAR BAIK KEBERSIHAN, PERLENGKAPAN TIDUR, KAMAR MANDI, LAMPU PENERANGAN PADA TIAP RUANGAN MENGECEK CATERING UNTUK BREAKFAST ATAU DINNER DI HOTEL.
- MENYEDIAKAN FASILITAS TAMBAHAN SESUAI DENGAN PERMINTAAN PESERTA (MENGACU PADA KONTRAK YANG DI SEPAKATI)/ KONDISIONAL.