Jumat, 14 September 2012
Cerita sebelumnya : kami (aku & Firman), Duo
Backpacker yang ditemani pasukan Bolang dari Biduk-biduk telah bertualang
menembus hutan Teluk Sumbang. kami puas bermain di Air Terjun So'om, mampir ke
Perkampungan Suku Dayak Basap, Air Terjun pantai dan bermain di pesisir pantai
Teluk Sumbang yang biru tenang.
Jam 3 Sore kapal kami berangkat dari Teluk Sumbang menuju
Pulau Kayungan Besar. lama perjalanan hanya setengah jam berkapal ria. menurut
info dari kakek rahul & mama rahul, ada waktu tertentu dimana perairan
Teluk Sumbang dan Pulau Kayungan yang berseberangan dipenuhi oleh ratusan
lumba-lumba, wedewwww mupenggg pengin ketemu lumba-lumba. jadilah kami
penasaran, kami pun bertualang ke Pulau Kayungan Besar. kami diberitahu bapak
supir kapal, bahwa kami hanya sempat mengunjungi pulau kayungan besar saja dan
tidak sempat ke pulau kayungan kecil karena waktu kami banyak dihabiskan
bertualang di Teluk Sumbang. dalam perjalanan, kami makan rame-rame bersama
pasukan bolang. kami makan nasi dan mie yang dimasakkan oleh nenek Rahul.
makan diatas kapal sambil menikmati pemandangan laut yang indah dijamin puas
banget.
45 menit kemudian, kami mulai mendekati pesisir pantai
Pulau Kayungan yang bergradasi warna hijau dan biru. jernih banget lautnya.
kami melihat terumbu karang dan rumput laut. kami melihat pantai berpasir
putih yang cantik dan pohon kelapa yang menjulang tinggi. ga sabar deh pengin
langsung nyebur ke lautnya. pak supir kapal mulai mencari jalur untuk
merapatkan kapal ke pulau kayungan. sesampainya di tepi pantai, kami langsung
rame-rame berenang.
Benar-benar jernih air lautnya pemirsaaaa! ini pulau yang
keren untuk menikmati liburan bersama teman. aku dan firman mulai berjalan
ditepi pantai pasir putih, kami memerintahkan tim Bolang untuk membeli ikan.
ikan itu rencananya akan kami bakar rame-rame. Rahul cs rame-rame menuju rumah
ibu Haji untuk membeli ikan. aku dan firman berjalan menuju kampung nelayan.
kami berbincang dengan bapak nelayan setempat yang keheranan melihat rombongan
kami. si bapak rupanya baru saja menetap di Pulau Kayungan. beliau berasal
dari Sulawesi Tengah sodara-sodara! beliau datang dengan menumpang kapal
nelayan setempat dengan membayar Rp.50.000,- dan perjalanannya selama 4-5jam
saja. wewwwww ... pengeeenn ke Palu rasanya. Bapak nelayan itu juga bercerita
bahwa seminggu lalu antara Teluk Sumbang dan Pulau Kayungan dipenuhi oleh ikan
Lumba-lumba, wedewwwww Rugiiii... kami terlambat
seminggu!!!makjlebbbwangetdah. ya sudahlah nyesal juga percuma, toh selama ini
petualangan kami bener-bener seru abis. kami pun berusaha Move on dari
kegalauan ga sempat liat lumba-lumba Teluk Sumbang.
Rahul sudah membeli ikan yang harganya sangat "WAH" yaitu
ikan Terkulu (Giant Travelly) seberat 2,3 Kg seharga Rp.60.000,- Glek!!!
harganya sama kayak di Samarinda aja ya?!padahal disini desa nelayan. what
ever lah! terlanjur beli dan mesti makan rame-rame ber 12 orang. pasukan
bolang langsung mencari tempat teduh dan enak untuk membakar ikan. mereka
memilih tempat yang bikin hati berdegup kencang sodara-sodara!!! bagaimana
tidak mereka memilih tempat untuk membakar ikan dimana diatas pohon kelapanya
terdapat sarang tawon! Rahul meyakinkan kalo Tawonnya gak akan mengganggu
acara bakar ikan kami. aku dan Firman langsung menyerahkan tugas membakar ikan
kepada Rahul dan si ketua kelas (lupa namanya), kami mau berenang dulu bersama
sebagian pasukan bolang.
Hajar bleh, langsung nyebur rame-rame.dengan aksi memakai
alat snorkeling, aku dan firman langsung mencari terumbu karang. ternyata!!!
kok gak ada ya? mana nih terumbu karang yang kami lihat pas pertama kali
berlabuh disini??? usut punya usut, kami salah ambil spot!ngeeek!!!ternyata
benar saja pak sopir kapal udah mendaratkan kami di dive spot yang ada terumbu
karangnya, berhubung kami keasikan berjalan menikmati pantai dan menuju
kampung nelayan, kami malah menjauhi divespotnya. Huh...ya sudahlah, lanjut
berenang saja sambil berfoto bersama pasukan bolang sambil juga menunggu
panggilan ikan bakar sudah siap disantap. hahahahasek,dilarang protes karena
kami kan penyandang dana,jadi wajar saja kami mau terima beres ikan
bakarnya.
akhirnya...aku dan firman memutuskan naik kepantai untuk
menginspeksi ikan bakar yang dibuat oleh pasukan bolang. hasilnya lumayan!
lumayan belom masak maksutnya!padahal perut udah minta diisi lagi hahaha.
setelah berembug dan menilai bahwa ikan terkulunya sudah cukup matang. kami
langsung berkumpul dan makan rame-rame. ikan terkulu 2,3 kg itu gede banget
ternyata! kami sudah kekenyangan tapi ikannya masih bersisa. kami mulai
membersihkan sisa-sisa kotoran saat membakar ikan. sudah sangat sore ketika
kami selesai membakar ikan dan puas berenang di Pulau Kayungan. kami
memutuskan ini saatnya untuk pulang. kami mulai mencari kapal yang kami naiki
untuk pulang menuju desa Biduk-biduk tercinta.
aku, Firman dan pasukan bolang sudah menaiki kapal. kami pun
mulai menikmati perjalanan pulang. suasana sore yang menyajikan pemandangan
laut dan terbenamnya matahari yang spektakuler. sungguh hari yang luar binasa
deh hari ini!ga bakal bisa dilupakan. 1 hari dipakai untuk menuju tempat baru,
dimana aku dan Firman bisa menemukan pelajaran berharga yaitu mengenal
kearifan lokal masyarakat Teluk Sumbang dan penduduk Suku Dayak Basap. diberi
kesempatan untuk mengenal dan menikmati keindahan alam yang diciptakan Allah
disini. itu semua sepadan dengan menempuh perjalanan 15 jam dari samarinda dan
21 jam dari Grogot.
Bertepatan dengan menghilangnya matahari di garis
cakrawala di ufuk barat, kami sampai di pesisir pantai desa Biduk-biduk.
rupanya pasukan bolang langsung lanjut berenang lagi setelah kapal kami
berlabuh. sebenarnya aku pengin ikutan berenang, tapi udah senja dan mesti
mengangkut barang bawaan menuju rumah kami. tak lupa kami langsung
membayar sewa kapal Rp.400.000,- dan mengucapkan terima kasih sebesar-besarnya
kepada Bapak supir yang dengan setia mengantar kami bertualang. ternyata
Beliau adalah tetangga depan rumah Kakek Rahul, makanya kami dikasih harga
"damai" menginat kami sempat menanyakan sewa kapal menuju Teluk Sumbang dan
Pulau kayungan di dermaga Labuan Cermin sebesar Rp.800.000,- hohohoho .
transaksi pembayaran selesai, kami sampai dirumah, dan langsung membersihkan
diri.
Pokoknya perasaan bahagia yang susah diungkapkan setiap
kami memasuki rumah keluarga Pak Anwar. rumah yang terasa seperti rumah kami
sendiri dengan orang-orang yang seperti keluarga sendiri. itulah Rahmat yang
diberikan Allah melalui keluarga mama dan Kakek rahul (Pak Anwar) kepada kami.
padahal kami juga baru pertama kali bertemu saat perjalanan pertama menuju
Biduk-biduk.
Malam sabtu aku dan Firman memutuskan untuk keluar mencari
makan malam sambil mencari-cari sovenir. rupanya lagi bukan musim liburan,
makanya stok sovenir hanya sedikit dan tidak menggugah selera untuk
membelinya, kami pun memutuskan pulang dan langsung tepar. capek bwo! seharian
bener-bener dipake untuk bertualang. End*
This is it ... Pulau Kayungan |
Asyik Berenang bersama pasukan Bolang |
Firman dan Rahul |
Beningnya air Laut Pulau Kayungan |
malotong banget tapi teteppp eksis! |
hohohoho Firman juga ikutan Gaya eksis |
Pemandangan Biduk -Biduk yang indah |
Beautifull Sunset on Biduk-Biduk, Never forget it |