|
Me on Tugu Khatulistiwa
|
Jam 2 teng ... Pasukan Perintis yang terdiri dari Aku,
Mami, Therry, Dwi, mpo Necha & Yudhi memulai perjalanan menuju
Bontang. Kami akan memimpin Persiapan kemping Kolosal Samarinda
Backpackers di Beras Basah dari tanggal 24-25 Maret 2012. Tim perintis
berangkat dengan membawa perlengkapan yang akan dipakai untuk kemping di Beras
Basah. saat itu suasana kota samarinda sedang hujan gerimis sodara2,
jadilah kami berhati2 dalam perjalanan. kami mengendarai motor secara
beriringan karena takut terpisah, awalnya begitu. tapi ternyata semuanya
pada kompakan memacu motor secepat kilat. sesaat sampai di lembah karet,
mami berucap bahwa ini kali pertama beliau menjoki motor ke Bontang,
ngiikkk. dalam hatiku mulai mengucap doa dan kata2 terakhir (lebay
dah...tapi takut beneran ni). ketika sampai di Pom Bensin prengat, mami
mengajak berhenti untuk ke toilet. setelah selesai, mami minta aku yang
joki motor (alhamdulillah...bisa bernapas lega).
|
Tim Perintis on Equator Line
|
Perjalanan di lanjutkan hingga tiba di Tugu
Khatulistiwa. Kalo ke Bontang tanpa Singgah disini sepertinya belum bisa
dianggap pernah ke Bontang. kami masuk menuju lapangan parkir Tugu
Khatulistiwa dan menaruh motor serta barang2 kami. kami mulai menapaki
tangga2 menuju Tugu Khatulistiwa. bener2 deh suasana tugu saat sore hari indah
banget. sesi foto2 berpasang2an bagi yang punya pasangan, ngeekkkk...
puas berfoto2 ria, kami memutuskan melanjutkan perjalanan. kami turun ke
lapangan parkir dibawah. sore itu ada motor balap yang diparkir dekat
motor kami. dasar si Yudhi, gak bisa lihat motor keren dikit langsung
minta difoto. Yudhi pun bergegas pasang aksi diatas motor balap tersebut dan
minta difotokan ma mpo Necha. ternyata.....tak disangka alarm motor
tersebut berbunyi sodara2.... apes bangetttt. tinggal tunggu yang punya motor
datang membawa parang deh. kami pun tertawa terbahak-bahak menertawakan
kekonyolan Yudhi, hingga akhirnya sang pemilik mengambil motor dan
memindahkannya ke lapangan atas. alhamdulillah gak dibawakan parang
gara2 kasus sabotase motor orang. perjalanan berlanjut hingga senja
datang kami pun memasuki kota Bontang.
|
makan malam Tim Perintis
|
kami langsung menuju rumah mas Ganteng ekh mas Gun
(maksutnya) di Hop 3 Perumahan PT. Badak. kami melewati pos pengamanan
dengan dipimpin mami yang wajah cantiknya langsung dikenali satpam disana dan
kami pun diperbolehkan lewat tanpa harus meninggalkan KTP & memakai kartu
Visitor. sesampainya di rumah mas ganteng, kami langsung mandi, bersih2
dan menyiapkan makan malam. saat itu mas ganteng tidak ada di rumah
karena lagi berkemah di Sangkulirang. jadilah kami merasa seperti dirumah
sendiri hahahasieekkk. makan malam yang dimasak Chef Therry dibantu Chef
Dwi bener2 mantabbb cyinttt...
|
Action depan kaca
|
selesai makan malam, kami berangkat menuju Kafe
Singapur. kami ingin kesana karena trip beras basah season one cuma
mampir di Bontang kuala aja. sebelum ke kafe singapur kami singgah ke
warung makan Ponorogo milik keluarga mas Andy (beliau salah satu anggota dari
Samarinda Backpackers yg berdomisili di Bontang). rencananya kami akan
memesan Catering untuk konsumsi peserta kemping di beras basah nanti. dengan
suguhan teh es gratis dari tuan rumah kami pun mulai membahas Catering dan
mencocokkan harga. ternyata sekali lagi sang tuan rumah menunjukkan
kemurah hatiannya, setelah memberi potongan harga, mereka juga akan
mengantarkan catering dan galon air minum ke pelabuhan tanjung laut ditempat
keberangkatan kapal kami. setelah transaksi catering selesai, kami
langsung menuju kafe Singapur.
|
gaya dulu ya kan :D
|
Dikafe singapur kami janjian ketemu dengan mas ipoel &
Bang Faisal. saat itu, suasana kafe singapur ramai banget maklum lah
bertepatan dengan hari libur. kesempatan berfoto dengan replika patung
merlion di Singapura tak ku sia2kan. mulailah kamera beraksi, jepret
sana-sini. bang faisal datang dan langsung bergabung dengan kami.
tak lama mas Andy juga datang menyusul kami. mas Ipoel yang malam itu
sibuk banget juga hadir dan ber say-hello sebentar dengan kami. ku
pikir, owh segitu aja kah kawalan???... (entah mengapa ingin mengucapkan kata2
ini) yakkkk...dilatar belakangi lagu karokean dari lounge kafe singapur yang
bikin telinga sakit, perasaan gak enak tiba2 datang.
Jam setengah sepuluh mami memutuskan kami
pulang cepat agar tidak dicegat satpam dipintu masuk Hop PT Badak.
Therry yang ngeliat wajah imutku menyadari ada yang salah dengan diriku.
ya eyalah sesaat kemudian aku mual2 berat ngikkkkk...pokoknya aku pengin cepat
pulangggg >,<. sambil menahan isi perut yang bergolak, aku
berjalan dengan digandeng therry. kami berjalan menuju lapangan parkir
tempat motor kami berada.
Sesampainya dirumah mas ganteng, aku langsung bubu cantik
disamping mpo Necha dikamar. sudah gak tau lagi deh, kepala pusing, hati
galau & perut yang kayaknya masuk angin. gara2 salah kostum deh!
kafe singapur kan dipinggir laut, mana angin malam bertiup kencang, aku malah
pake T-shirt item doang, hehe (sang penulis udah biasa salah kostum *alibi
padahal edisi galau berat). gak papa deh badmood malam ni, mudah2an esok
menjadi hari yang indah, ucapku dalam hati. aku pun terlelap tanpa terbangun
hingga menjelang subuh. pagi harinya aku terbangun mendengar kehebohan
therry, dwi dan yudhi yang berebut ingin memakai sepeda mas ganteng.
Pagi yang indah kan...doaku terkabul.
okehhh....semangat yokkkk, pagi ini kita mesti belanja ke pasar untuk
persiapan kemping & konsumsi tim perintis. yang bertugas belanja ke
pasar adalah aku, mami, yudhi & mpo Necha. ternyata dimana-mana
pasar, tetep ya cyinttt...sumpek!apalagi pake acara keliling 7 kali mencari
barang yang ga ketemu2 karena gak sesuai selera pembelinya, hedeghhh...selesai
juga belanja dipasarnya. kami langsung pulang ke rumah mas ganteng,
karena harus secepatnya memasak makan siang dan berangkat menuju Beras Basah
melalui pelabuhan Marina PT.Badak.
|
Muka Bahagia yang menuju Marina
|
selesai makan siang, aku dan mami mulai mencari arah
menuju marina. mami lupa jalan menuju ke marina karena baru sekali
kesana. setelah berputar-putar dan bertanya dengan mas fotographer yang
kebetulan lewat, akhirnya kami menemukan juga jalan menuju marina.
langsung deh kami kembali kerumah mas ganteng.
|
foto dulu didepan dikilang minyak
|
kami mulai packing semua perlengkapan kemping dan
bersiap memacu motor menuju arah marina. arah jalan meuju marina bener2
keren banget. kami harus melalui Kilang2 minyak dan pipa pembuangan gas.
tak lupa kami berfoto2 narsiz dihadapan Kilang minyak tersebut.
|
Wajah bahagia di Marina
|
Sesampainya di Marina, kami langsung mencari kantor
administrasi marina untuk melapor. sebelumnya mami sempat bercakap-cakap
sebentar dengan petugas Polisi yang duduk diruang tunggu marina dan
mengutarakan tujuan kami untuk menyeberang ke Beras Basah. pak Polisi tersebut
menyarankan kami agar secepatnya ke kantor administrasi marina, karena speed
yang tersedia terbatas hingga pukul 2 siang. aku dan mami langsung masuk
dan melapor kepada petugas administrasi Marina. mami mencatat identitas
di Buku tamu marina dan menulis izin keperluan kami yang ingin mengadakan
kemping di Beras Basah selama 1 malam. petugas tersebut mulai mencari
speed yang akan mengantarkan kami menyeberang. sebelumnya kami telah
diberi contact person petugas marina jika kami ingin dijemput di Beras
basah.
dengan hati bahagia & wajah gembira, tim
perintis pun mulai memasuki dermaga marina untuk naik Speed yang
tersedia. naik speed itu bener2 seruuuuuu.... (maklum, sang penulis baru
pertama kali naik Speed). mami meminta kami semua memakai life jacket karena
sudah menjadi prosedur keamanannya. saat speed melaju diatas ombak, saat
itulah adrenalin terpacu. gerakan liar speed naik turun oleng ke kiri dan
kekanan membuat Mpo Necha ketakutan yang teramat sangat (mengingat mpo satu
ini gak bisa berenang). Yudhi hanya bisa memberi pelukan menenangkan
kepada Mpo Necha. hohoho so sweet yooo...
|
Tim Perintis first step on Island
|
taraaaa....akhirnya touch down kedua kalinya di Beras
Basah. teteppp...selalu jatuh cinta dengan segala keindahannya.
suasana beras basah saat itu bener2 sunyi karena pengunjungnya hanya
kami. kami langsung menaruh barang2 dan mulai mendirikan tenda terbang.
selesai mendirikan tenda, kami mulai berenang dan mengelilingi pulau sampai
kaki terasa gempor. kami bermain sepuasnya dipantai, bermain pasir,
menangkap kepiting, tidur2an dipasir, berendam di air laut yang hangat, terjun
bebas dari dermaga, bener2 deh!!!puasssssss banget, beras basah saat itu,
seperti Pulau Pribadi milik kami. Cuaca mulai berubah menjadi mendung
kelabu. tak lama kemudian hujan gerimis turun diiringi kilatan petir dan
guntur yang bergemuruh. karena mulai kedinginan kami memutuskan kembali ke
tenda.
|
Gaya dulu sebelum dirikan Tenda
|
Ternyata, tenda kami bocor sehingga kami harus menggulung
sebagian alas tenda. kami ingin membilas badan setelah mandi air laut,
kami mandi dengan cara yang kreatif sekali sodara2. kami memanfaatkan
tenda yang menampung air hujan dan memiliki lubang ditengah2nya. caranya :
kami duduk sambil menyiapkan sampo&sabun dibawah lubang terpal
tersebut. setelah air hujan terkumpul maka terpal ditarik agar air hujan
mengalir melalui lubang tersebut dan kami pun mandi dengan senang. ya eyalah
senang, coba kalo gak hujan, dipastikan kami mesti mandi dengan tarif
berbayar Rp.5.000/jerigen 5 liter yang disediakan pengelola beras basah.
Setelah kami semua mandi & ganti baju, Mpo Necha
& Yudhi mulai mencari makanan. mereka berdua membeli mie rebus
(Rp.5.000/porsi) dari warung terdekat. ternyata biar body mereka kecil
tapi seleranya besar loh, mereka sampe 2 kali nambah!!! (penulis bener2
takjub). hujan telah berhenti meskipun cuaca dingin dan awan mendung
menggelayut langit sore. saat itu aku masih menjalin kontak dengan mas
ipoel melalui sms. beliau curhat katanya kena ceramah abah haji (pemilik
kapal) karena keterlambatan pasukan SB. yah mau gimana lagi, kan hujan
terpaksa pasukan SB berteduh dijalan (alibi mereka loh).
|
Rambut berdiri |
Sambil menunggu pasukan SB datang, tim perintis bermain di
dermaga. saat itu, mungkin pengaruh awan badai diatas langit, membuat
rambut kami sebagian berdiri tegak karena terpicu aliran listrik statis.
kami berfoto sepuasnya didermaga untuk mengabadikan moment langka
tersebut. selanjutnya sesi foto prewedding bagi Mpo Necha &
Yudhi. aku & therry juga (huhu, tapi yang jelas hubungan kami tidak
seperti yang anda pikirkan sodara2).
|
gaya dulu kan diatas kapal
|
Didermaga, ada kapal nelayan setempat yang
nganggur. kami meminta izin kepada pemilik kapal untuk meminjam kapal
tersebut. setelah diizinkan, aku, therry & yudhi langsung menaiki
kapal dan mengayuh agak ke tengah laut (tenang sodara2, kapalnya aman karena
masih terikat di tiang dermaga). Mpo Necha mengabadikan aksi kami
dikapal, dari foto narsiz hingga video menyanyi seriosa.
akhirnya...pasukan Samarinda Backpackers sampai juga ke Beras Basah.
padahal sempat terbersit pikiran bahwa hanya tim perintis yang akan kemping
berenam di beras basah(buru2 dihapus pikiran jeleknya, pokoknya jangan sampai
kejadian deh). setelah menyambut mereka dengan Pink Karpet (maklom gak
nemu red carpet, jadi apa za bolee) kami beramai-ramai menuju tenda yang gelap
karena hari sudah menjelang malam. setelah tenda tambahan didirikan dan
lampu penerangan dinyalakan, kami mulai mempersiapkan makan malam.
selesai makan malam, anak2 mulai bermain kartu.
|
serasa di Las Vegas banget ni
|
Hedeghhhh...selalu aja main kartu (penulis sebel
karena sama sekali gak bisa main kartu remi) lebih baik jalan-jalan
akh...ayoookk mari langkahkan kaki menuju dermaga. cuaca malam itu
kurang bersahabat sehingga bintang belum mau menampakkan dirinya
dilangit. didermaga ternyata banyak anak2 berkumpul, mancing mania,
membidik kamera, main gitar & menyanyi bersama. huhu, yang asooy
banget duduk didermaga saat itu adalah si Sonny & Devy. mereka duduk
merapat sambil berbagi cerita (hoooyy tangannya woooyyy) serasa dunia milik
mereka berdua aje (aduh emak asiknye).
Sungguh malam yang panjang & galau, karena tiba2
ku merasa sepi ditengah keramaian (ceileee). satu persatu anak2 mulai
meninggalkan dermaga dan kami kembali ke tenda. ternyata ga da yang bisa
dikerjakan. aku mulai bosan, sehingga aku membujuk nene & masdav
untuk kembali ke dermaga.
Kami bertiga kembali menuju dermaga yang sepi.
berbaring dilantai dermaga yang basah itu sepadan dengan pemandangan langit
malam itu. bintang2 berkelap-kelip seperti permata dilangit biru
kelam. pemandangan air laut juga gak kalah cantiknya. ikan2 yang
berenang mencari makan memantulkan cahaya keperakan didalam air laut yang
biru. langit dan laut malam itu benar2 menghipnotis mata untuk gak
berkedip menikmati indahnya ciptaan Allah SWT.
Malam semakin larut, kami bertiga hanya terdiam
berbaring dilantai dermaga sambil menatap langit malam. tiba2 masdav
memecah kesunyian dengan berkata pada nene yang berbaring disebelahnya " nene,
itu galaksi bima sakti" (sambil menunjuk ribuan bintang dilangit). nene
pun bertanya :" yang mana masdav?" . masdav menjawab :"gak tau ne, cuma
mau bilang aja" spontan deh, aku ma nene tertawa ngakak. pelishhh deh masdav,
kalo gak tau mending gak usah ngomong, wwkkkk (bener2 suasana syahdu jadi
rusak seketika, sodara2...gara2 masdav).
Kami pun terdiam lagi sambil mengambil ancang2 untuk tidur
(meskipun dalam hati,penulis takut nyemplung ke laut gara2 keasikan
tidur). malam yang dingin membuat nene terbatuk-batuk. aku merasakan
tubuh nene mulai menggigil. hedegghhh...masa harus pulang ke tenda sih
padahal belum merasakan bobo cantik didermaga,pikirku. tapi daripada
nene sakit trus ntar kalo ada apa2, rumah sakit jauh loh! aku pun mengalah
dengan mengajak mereka kembali ke tenda. urusan bobo cantik didermaga
bisa ku lanjutkan setelah memastikan nene bobo ditenda dengan aman tanpa
resiko hypothermia. setelah nene tidur didalam tenda, aku bergabung
dengan anak2 yang sedang membakar ayam ramai2. ayam tersebut dibawa oleh
mas Ipoel beserta bumbu bakarnya (salut deh buat om satu ini, perfeksionis
untuk urusan bekal perjalanan).
Kami duduk sambil mengelilingi tempat
pembakaran. kami mulai membakar ayam, jagung, sosis bahkan
nuget!(maklom, kami ga boleh bikin api unggun di Beras basah). ternyata,
makan nuget bakar itu enakkkk bangettt sodara2!!!kalian mesti coba deh.
bener2 deh suasana makan yang seru yang didominasi anak2 SB. anak2 balikpapan
Backpackers sebagian besar udah terdampar ditenda bersama mami, Dwi, Yudhi
& mpo Necha. aku dan Therry duduk manis didepan pembakaran, bersama
mas ipoel, ame, denny, adhiet, teteh dhyan dll.
Tiba-tiba...mimpi buruk datang...jam 1 malam pasukan
tentara bersenjata lengkap (bawa pistol & senjata laras panjang!!!)
menanyakan tentang 6 orang yang berangkat dari marina jam 2 siang tadi kepada
kami yang sedang asyik membakar ayam. aku pun mengangkat tangan, karena
tahu kamilah(tim perintis) yang mereka cari. salah seorang dari petugas
marina menjelaskan status kami berenam sangat dicari-cari oleh seluruh satuan
kemanan dari PT. Badak. malam itu juga kami diminta untuk segera meninggalkan
Beras Basah. duhhh...bener2 harga mati yang gak bisa ditawar.
Aku bergegas membangunkan mami di tenda.
duhhh...mati belanda yang kedua kalinya...posisi bobo mami, Dwi, Yudhi &
Mpo Necha malah memberi kesan negatif para satuan keamanan yang menjemput
kami. mami yang kubangunkan secara tiba2 langsung diinterogasi oleh
bapak2 tersebut. akhirnya kami disuruh mengumpulkan semua barang kami
& segera menuju dermaga untuk diantar pulang ke Marina.
Bener2 rasanya pengin menghilang ke mana za
boleh deh, mo kehutan amazone yg banyak lintahnya, atau mendaki everest meski
beresiko kena frosbite, atau ke savanah yellowstone dengan resiko diseruduk
Bison asal bisa menghilang saat itu juga dari kawalan pasukan pengaman
PT.Badak. kami berenam pergi diiringi mas ipoel, masdav, dan
denny. bener2 gak ada yang bisa memberi pertolongan dari mimpi buruk
yang dialami tim perintis.
|
mami masih sempat tertawa
|
Kami beserta pasukan pengaman pulang dengan menggunakan 2 Speed
dari PT. badak. salah seorang tentara bersenjata laras panjang
membesarkan hati kami dengan berkata bahwa itu semua hanya prosedur safety
agar kami yang dianggap keluarga karyawan PT. Badak tidak mengalami hal-hal
yang tidak diinginkan. kami udah pasang muka lecek dan merasa ini hanya
mimpi buruk sementara (kecuali mpo necha). tolong deh siapapun bangunkan
kami dari mimpi buruk ini, kalo ini beneran cuma mimpi. tapi, sayangnya bukan
mimpi. aku menghipnotis diri bahwa kejadian ini cuma mimpi tetep gak berhasil.
ya eyalah gagal, karena aku gak memiliki kemampuan hipnotis kayak romy rafael
atau Uya Kuya.
|
Sempat bobo di Speed
|
Sementara aku, mami, Dwi, yudhi mulai mengantuk malah
Mpo Necha mulai tertawa-tawa heppy. ngiikkk... ini anak aneh banget, sumpah!!!
dia excited banget dengan cara kepergian kami yang heboh. necha berkata
ini pengalaman yang tak terlupakan seumur hidupnya deh. palagi kalo sampe
orang tuanya tau anaknya ditangkap ma pasukan bersenjata lengkap tengah
malam. selama perjalanan di speed, hapeku yang lowbat terus menerima
pesan masuk dari mas ipoel. beliau sangat khawatir dengan keadaan
kami. berhubung pulsa abis jadi aku gak bisa bales smsnya. sesampainya
di Marina, kami ditanya tentang prosedur keberangkatan kami. mami pun
menjelaskan bahwa kami sudah mengisi buku tamu Marina dan menjelaskan bahwa
kami akan bermalam di Beras basah.
Saat itu, kami dituduh tidak melapor bahwa akan
bermalam di Beras basah. padahal itu sebenarnya misskomunikasi antar
petugas karena adanya pergantian shif petugas marina. kami digiring ke
kantor pusat keamanan PT. Badak untuk melapor lagi. therry, dwi dan Yudi
disuruh mengendarai motor dengan dikawal 2 mobil petugas. aku, mami dan
Necha disuruh naik mobil Ranger bersama 1 petugas keamanan dan supir. aseli
supirnya memuakkan banget. bapak itu mengeluhkan betapa berat
pekerjaannya karena harus dibangunkan tengah malam untuk mengantar kami sang
penumpang gelap marina. si supir berniat hendak menurunkan kami ditengah jalan
yang sunyi senyap untuk menakut-nakuti kami. ngiikkk...dalam hati,
silahkan deh pak!lebih baik jalan kaki sampe gempor daripada 1 mobil dengan
monyet howler nyebelin.
Sampai dikantor keamanan, kami dikumpulkan disebuah
ruangan. kami diminta menyerahkan KTP dan SIM untuk dicatat dalam buku
tamu. bener2 deh diinterogasi sampe mau pingsan rasanya karena mesti
menjawab pertanyaan yang sama berulang-ulang. kami ditanya dari cara
kami melewati pos keamanan di Hop 3 hingga surat sponsor yang ternyata harus
ada jika ingin memanfaatkan fasilitas Speed Marina.
Bener2 urusan birokrasi yang sebenarnya mudah
tapi sengaja dibikin pelik oleh para penegak hukumnya. therry yang masih
sempat BBm-an, menyampaikan pesan mas ipoel agar aku mengaktifkan hape
sesampainya dirumah mas Ganteng dan juga jangan melawan perkataan petugas
keamanan, pokoknya ikuti aja kemauan mereka.
Kami bertemu dengan kepala satuan jaga PT Badak yang
bener2 horor!!!kami diceramahi bahwa kemungkinan kami yang bisa menerobos
keamanan PT Badak bisa dianggap sebagai tindakan teroris?!!!!!(bener2 jidatku
sampe bekerut seribu, mendengar perkataan bapak2 itu). beliau
mengeluhkan kurangnya perhatian pemerintah Kota Bontang terhadap keamanan PT
Badak ketika membuka pulau beras basah menjadi objek wisata. beliau
berpikir bahwa tindakan teroris sangat mudah dilakukan dari Beras basah
terhadap Kapal tanker PT Badak yang melintasinya. beliau berkata bahwa
pulau Beras basah termasuk kawasan kekuasaan PT Badak sehingga setiap
pengunjung Beras Basah wajib lapor dengan satuan keamanan Perusahaan.
aku yang udah kesel sampai di ubun2, mengeluarkan suara, "loh jadi, sebenarnya
Pulau Beras Basah itu hak milik siapa pak?PT Badak atau Pemerintah Kota
Bontang?kalo emang milik PT Badak terus kenapa dibuka menjadi objek
wisata?!". bapak itu pun berkilah, bahwa terjadi tarik ulur
tentang status kepemilikan pulau tersebut yaitu antara kepentingan keamanan PT
Badak dengan kepentingan pariwisata Pemkot Bontang. ngiikkkk... ngapain
repot kalo gitu pak, PT Badak tentunya sanggup membeli Pulau Beras Basah dari
Pemkot Bontang agar teroris gak bisa melakukan aksi sabotasenya, dasar
Bodoh!!! maap sodara2...itu cuma sanggup ku ucapkan dalam hati mengingat pesan
mas Ipoel agar kami tidak melawan petugas keamanan.
Selanjutnya tragedi lainnya, mami dituduh berbohong
oleh petugas karena mami berkata bahwa mas ganteng tidak ada dirumah karena
sedang ke sangkulirang. ternyata saat didatangi petugas keamanan, mas
ganteng ada dirumah. beliau sudah pulang ke rumah sejak jam 9 malam.
Akhirnya mas ganteng diminta untuk menjemput
kami. kami bener2 tersiksa dengan rasa bersalah kami terhadap mas
ganteng. sungguh mas...kami gak ada niatan menyusahkan mas ganteng. kami
pun sepakat akan memeluk mas ganteng beramai-ramai dan kompakan meminta maaf
atas kejadian buruk ini (sebenarnya ini cuma action ajah, kan yang kenal mas
ganteng cuma mami).
Jam 3 menjelang subuh, mas ganteng memasuki ruangan kami.
beliau masuk dan menepuk bahu therry untuk menenangkannya. aku udah
telungkup aja diatas meja karena kepalaku pusing berat akibat sesi interogasi
yang menguras kesabaran sampe habis.
Akhirnya kami pulang dengan naik motor masing2
kerumah mas ganteng. aku langsung mencharge hape dan tak lama kemudian
mas Ipoel menelpon. setelah curhat ma mas ipoel atas peristiwa
penangkapan kami, ternyata terjadi tragedi lagi sodara2... unit keamanan PT
Badak menelpon mas Ganteng dan meminta agar aku, mami & mpo Necha tidak
boleh menginap di rumah mas Ganteng.
Hikzzzzzzzz...gak brenti2 nih penderitaan tim
perintis. Mas Ganteng pun menelpon salah seorang tetangganya, yaitu
mba..... hehehe lupa namanya (maklom dampak traumatis). akhirnya jam 4
subuh kami bertiga berjalan kaki sejauh satu blok untuk bermalam dirumah
tetangga mas ganteng. apesnya lagi mami bener2 lupa rumahnya si mba yang
mana, jadilah 15 menit kami berjalan bolak-balik mencari pintu rumah yang
benar. aku mengusulkan gimana kalo gak usah nginap dirumah si mba, kita
sekalian joging aja keliling komplek PT Badak, trus balik ke rumah mas
ganteng. trus mami berkata, jangan ntar kita diangkut lagi ma mobil patroli
keamanan. akhirnya niat joging diurungkan karena rumah si mba udah
ketemu.
Selesai berbasa-basi dengan tuan rumah, mami
dan mpo necha langsung tekapar ditilam yang satu2nya disediakan, sedangkan aku
tidur dilantai dekat steker listrik karena mesti mencharger hape. pagi
jam 6 aku membangunkan mami & mpo necha (aku gak bisa tidur sama sekali)
untuk pulang dan tak lupa langsung berpamitan dengan tuan rumah yang baik hati
banget. kami harus kembali ke pelabuhan tanjung laut jam 8 untuk
menumpang kapal abah haji supaya bisa ke Beras Basah lagi. gara2
begadang semalaman, semua pada terkapar. mas gun, yudhi, therry & dwi
tidur pulas hingga tak mendengar ketukan kami dipintu depan rumah selama
hampir setengah jam. kami langsung bergantian mandi dan mengepak
barang. gara2 kebiasaan cowo2 susah bangun dipagi hari, kami terlambat
dan ditinggal oleh abah haji. mas ipoel ceramah lagi ke aku lewat telpon, haha
whatever. orang lagi galau gitu gara2 mengalami kejadian luar biasa
semalam.
|
muka bete kelamaan nunggu kapal
|
Kami mulai mencari kapal yang bisa ditumpangi ke
beras basah, ternyata dapat. pemilik kapal meminta kami membayar
Rp.200.000,- untuk mengantar kami ke beras basah. kami setuju dan
disuruh menunggu sampai jam 9 karena pemilik kapal sedang menunggu penumpang
lainnya datang. jam 9 lewat, kapal belum menunjukkan tanda2 akan
berangkat. kami mulai bertanya2, jadi berangkat gak sih. kata
pemilik kapal jam 10 baru bisa berangkat karena penumpang lainnya masih dalam
perjalanan. akhirnya kami harus menunggu dan menunggu sampe kering kayak ikan
asin di depan perusahaan es batu. akhirnya penumpang kapal yang ditunggu
datang juga.
|
mulai semangat menuju Beras Basah
|
Kami mulai menaiki kapal dan duduk diburitan
kapal. kami langsung berfoto2 ria diatas kapal. kami mulai ceria
lagi karena akan kembali ke beras basah. rasa gembira campur khawatir
karena memikirkan reaksi pertama kali bertemu dengan anak2 pasca penjemputan
paksa tim perintis oleh pasukan pengaman bersenjata lengkap. biar 10
tahun lagi bakal gak ada yang lupa dengan kehebohan ini pastinya. tapi
kami saling menguatkan satu sama lain. kami yakin itu semua sepadan
dengan keberhasilan acara SB yang dirintis dari awal oleh tim perintis.
Jedenkkkk.... touch down ke tiga di dermaga beras
basah. gak ada yang menyambut kami, ternyata semua pada asyik
snorkeling. gapapa deh, kami pun menuju ke tenda seolah-olah tidak
terjadi apa. ternyata di tenda ada mba ina dan teteh yang langsung
memberi pelukan selamat datang kepada kami. tim perintis mulai berganti
baju untuk bersnorkeling bersama. saat itu, akhirnya mpo necha mau ikut
menyeburkan diri ke laut bersama kami.
Kami berenam bergantian snorkeling dengan
memakai 2 kaca mata secara bergantian. dasar si yudhi emang mau cari
masalah, kalo snorkeling suka nabrak orang. dia juga melupakan mpo necha
yang saat itu sebenarnya mau snorkeling tapi gak bisa berenang. akhirnya
demi mpo necha, aku brenti snorkeling dan menyuruh dia memakai kaca mata
snorkeling. sebelumnya aku menyuruh di latihan tahan napas
sebentar. aku membawa mpo necha ke pinggiran terumbu karang. aku
menyuruh mpo necha berpegangan dan mulai menyelam untuk melihat terumbu karang
yang dihadapannya. bener2 deh...pengalaman menyelam yang bikin mpo necha
takjub. dia kegirangan melihat terumbu karang dan banyaknya ikan2 yang
berenang disekitarnya. setelah mpo necha puas melihat terumbu karang,
kami mulai naik kepantai. karena air laut mulai surut, kegiatan
snorkling gak asyik lagi sehingga banyak yang berjalan2 mengitari pulau sambil
berfoto2.
|
sweet memory |
Mas ipoel mencari aku untuk berbicara empat mata
tentang mau dibawa kemana hubungan kita... (nyanyi ala armada band)
upssss...salah,maksutnya tentang kejadian tadi malam (bener2 deh gak
brenti2nya dibahas). beliau menyatakan penyesalannya karena gak bisa berbuat
banyak untuk menolong tim perintis. mas ipoel juga berharap agar ada
struktur organisasi yang jelas di SB supaya kalo bikin acara lagi, lebih
terkoordinir dan jelas siapa penanggung jawabnya. oke deh mas...pesan
& kesannya udah ku catat dalam agenda bersampul motif cheetah.
Selanjutnya anak2 diminta berkumpul untuk acara saling
memperkenalkan diri dan kesan pertama kali mengikuti trip Samarinda
Backpackers bagi para newbie. bener2 deh peserta kali ini banyak banget,
lebih banyak dari trip sebelum2nya. Acara kemping dinilai sangat sukses
minus tragedi penjemputan paksa tim perintis oleh pasukan bersenjata
lengkap. tapi bener loh, selama aku menjadi tim perintis dari seluruh
acara trip SB, yang ini yang paling menderita banget. acara perkenalan
selesai, tenda sudah dibongkar dan kapal abah haji sudah menunggu
diDermaga.
Pasukan SB mulai menaiki kapal untuk menuju
pelabuhan tanjung laut dan memulai perjalanan pulang ke kota masing2. di
kapal bener2 penuh sesak, tapi gapapa karena akhirnya aku mendapat tempat
duduk dihaluan kapal, aseekkkk. bener2 deh biar panasnya minta ampun, si
therry, mas ipoel, mami, dwi & masdav tetep berfoto2 ria diatas haluan
kapal. akhirnya sampai juga ke pelabuhan tanjung laut, anak2 langsung
mengambil kendaraan masing2. khusus tim perintis harus kembali ke rumah
mas ganteng untuk mengembalikan barang pinjaman. masuk ke Hop 3 jadi
lebih rempong akibat insiden tadi malam. sesampainya di rumah mas
ganteng, anak2 langsung mandi & bersiap packing barang2 untuk dibawa
pulang. jam 5 teng kami meninggalkan rumah mas ganteng tanpa pamit pada
empunya rumah karena beliau tidak ada
ditempat.
|
mari makan... |
Kami memutuskan menuju Bontang Kuala karena Mpo Necha
ingin membeli oleh2. Yudhi langsung mengajak kami membeli makanan di
warung yang banyak terdapat di BeKa. kami mulai makan sambil menikmati
sore hari di sebuah Dermaga BeKa. suasanya ramai, banyak keluarga,
komunitas reptil, komunitas underground dan para muda-mudi yang ingin
menikmati senja itu. Suasana yang benar2 membuat kami melupakan
beban pikiran yang kami rasakan. kejadian gak enak dari tengah malam
hingga minggu siang diberas basah sepertinya sirna sudah.
|
Tim Perintis di Dermaga BeKa
|
inilah titik nol didermaga BeKa, pikirku. titik
nol dimana kami bisa tertawa bersama tanpa ingat sedikitpun kesedihan
kami. tim perintis yang benar2 solid karena sudah melewati hal terburuk
dalam hidup kami bersama-sama. kami bercerita sambil membayangkan jadi
apa kami 5 tahun yang akan datang. mudah2an 5 tahun yang akan datang
kami bisa kembali disini di titik Nol dermaga BeKa, tempat yang sangat berarti
bagi kami. saat itu, semua membayangkan mami & dwi akan tetap bersama
meskipun dalan jalinan cinta yang rumit, Yudhi dan Mpo Necha akan bersama
saling setia meski selisih paham sering terjadi, therry yang akan datang
bersama kekasih hatinya, dan aku... (#Jlebbb)...mereka berlima mendoakan agar
bisa bersama dengan my special man (makasih doanya teman2, tapi terlalu indah
untuk dibayangkan jika semudah itu).
Tepat jam 7 malam, kami mulai meninggalkan Dermaga
BeKa dengan hati riang gembira. ternyata turun hujan deras sodara2...padahal
kami belum keluar dari kota Bontang. kami berteduh disebuah Bengkel yang
berseberangan dengan Masjid Al Fatihah (kalo gak Salah). sambil menunggu
hujan reda, kami bercanda satu sama lain. dasar Yudhi, dia kentut
sembarangan bahkan kami semua dapat jatah. Yudhi dengan tampang tak
berdosa berucap:"lebih baik dikeluarkan daripada ditahan kan ya". wuasseemm,
mami sebel setengah mati, masalahnya dikentuti berkali-kali. adegan mami yang
sebel mengejar yudhi , membuat kami tertawa terbahak-bahak. bener2 nih
tim perintis udah gila semua kali, gak berhentinya ketawa2 mulu.
Jam 8 malam akhirnya hujan berhenti, kami langsung
melanjutkan perjalanan. saat itu, aku yang menjoki motor dan mami duduk
manis dibelakang. Dwi membonceng Therry dan Yudhi membonceng Mpo
Necha. hujan yang turun membuat jalanan licin, sehingga memaksaku untuk
super hati-hati. kami jalan perlahan dan saling beriringan agar tidak
berpisah.
Sungguh perjalanan yang lama, padahal kami sudah
mulai kelelahan dan mengantuk. aku mulai merasa pegangan mami sudah
hampir lepas berkali-kali. 2 kali aku menangkap tangan mami yang sudah
terlepas dan akan terjatuh terpental kebelakang. Hingga akhirnya aku
nekat menjoki motor dengan tangan kanan, karena tangan kiriku harus memegang
kedua tangan mami yang melingkar dipinggangku. karena mami udah gak
sanggup menahan kantuk, kami memutuskan untuk beristirahat di warung
kopi. setelah menghabiskan satu cangkir kopi, kami melanjutkan
perjalanan. ternyata efek kopi gak berpengaruh banyak terhadap mami,
beliau tetep tidur pulas dibelakangku.
|
Sitirohat di Mesjid
|
Setelah durasi satu jam berkendara, kami singgah
disebuah masjid. kami beristirahat dan mencuci muka. kami
melanjutkan perjalanan lagi, perjalanan yang benar2 syeram banget karena udah
larut malam. akhirnya kami memutuskan berhenti untuk makan dan minum
kopi lagi disebuah warung kecil. sesudah kenyang dan rasa kantuk
berkurang, kami melanjutkan perjalanan. perjalanan malam itu bagiku
bener2 menakutkan. bukan suasana seram sepanjang kiri-kanan jalan,
melainkan saat aku kelelahan dan gak sanggup menahan tangan mami hingga jatuh
ke jalanan.
Beberapa kali aku mencubit tanganku agar tetap
tersadar namun kelelahan memaksaku minta time out pada teman2. ketika
dari kejauhan aku melihat obor PLTGU dari muara badak, aku minta mami dioper
ke Dwi. aku senang karena jarak kota samarinda sudah tidak jauh
lagi. aku dibonceng therry sambil memegang galon.
Pergantian penumpang dan penjoki membuat dwi, therry &
Yudhi memacu motor mereka seperti lagi balap Racing F1. ngiikkk...bener2
deh...berbagai macam doa kupanjatkan dalam hati agar hal terburuk tidak
terjadi. akhirnya kami melewati lempake. rupanya suasana seluruh
kota Samarinda habis diguyur Hujan deras. ketika melewati jalan M.Yamin
aku sudah setengah tertidur, hingga therry menyuruh aku berpegangan.
"gak bisa ther, ni aku pegang galon. gapapa bentar lagi kan sampe
Beskem", ujarku. akhirnya...sampai juga di Beskem tercinta tepat jam
setengah duabelas malam. setelah menaruh semua barang bawaan kami, kami
langsung tertidur pulas di Beskem.
|
gaya ala Charlie's Angel dulu ya..
|
|
foto Prewedding ala Yudhi ma Mpo Necha
|
|