Samarinda, 30 September 2016.
Penyu merupakan salah satu hewan purba yang masih hidup sampai sekarang. Ilmuwan memprediksi, penyu seusia dengan dinosaurus, dan telah ada sejak zaman Jura (145 – 208 juta tahun yang lalu).
Di Indonesia, semua jenis penyu dilindungi berdasarkan Peraturan Pemerintah (PP) No. 7/1999 tentang Pengawetan Jenis Tumbuhan dan Satwa, yang berarti perdagangan penyu dalam keadaan hidup, mati maupun bagian tubuhnya dilarang.
- Penyu Hijau (Chelonia mydas), atau Green Sea Turtle.
- Penyu Lekang (Lepidochelys olivacea), atau Olive Ridley Sea Turtle.
- Penyu Sisik (Eretmochelys imbricata), atau Hawksbil Sea Turtle.
- Penyu Belimbing (Dermochelys coriacea), atau leatherback Sea Turtle.
- Penyu Tempayan (Caretta caretta), atau Loggerhead Sea Turtle.
- Penyu Pipih (Natator depresus), atau Flatback Sea Turtle.
Menurut UU No.5/1990 tentang Konservasi Sumber Daya Alam Hayati dan Ekosistemnya, pelaku perdagangan (penjual dan pembeli) satwa dilindungi seperti penyu itu bisa dikenakan hukuman penjara 5 tahun dan denda Rp100 juta. Pemanfaatan jenis satwa dilindungi hanya diperbolehkan untuk kepentingan penelitian, ilmu pengetahuan dan penyelamatan jenis satwa yang bersangkutan.
Apa yang Dapat Anda Lakukan ?
Ketika Sedang di Air
- Berhati-hatilah ketika sedang membawa perahu bermotor, utamanya perahu cepat (speed boat). Tabrakan perahu kepada penyu dapat membunuh penyu. Kasus paling banya adalah penyu tercabik oleh baling-baling perahu.
- Ketika sedang berada di dalam air, perhatikan jarak anda dengan penyu. Jaga agar anda tidak mengejutkan penyu atau mengganggu penyu yang sedang beristirahat, tidur, bahkan penyu yang sedang makan.
- Apabila ingin melakukan pengamatan, dekati mereka dengan sangat pelan, dan jauhilah penyu apabila mereka menunjukan tanda ketakutan.
- Jangan pernah menombak, menangkap, mengganggu, mempermainkan dan menduduki penyu! karapas penyu
Para ahli mengatakan untuk tidak menyentuh atau memberi makan penyu. Jangan membuang sampah sembarangan, sampah bisa membahayakan penyu utamanya jika dimakan penyu karena dikira ubur-ubur.
Ketika Sedang di Pantai
- Hindari merusak sarang penyu! Jangan berkendara, berolahraga, bermain, dan berkemah di daerah pendaratan penyu.
- Hati-hati dengan api unggun! Cahaya dari api unggun akan menarik tukik yang baru menetas untuk mendekat dan mati karena terpanggang. tukik mengandalkan cahaya matahari atau bulan untuk memandu menuju laut.
- Jangan meninggalkan benda-benda besar di pantai pendaratan penyu seperti: payung, kursi, box pendingin dll, karena dapat mengganggu penyu dan mengurungkan proses bertelur penyu.
- Jaga hewan anda, utamanya anjing, karena anjing dapat membahayakan telur dan tukik (bayi penyu).
- Ketika di pantai, jaga lampu hingga seredup mungkin, disarankan menggunakan lampu merah. Lampu dapat membuat tukik bingung dan dapat berbalik dari air menuju ke darat.
- Tutupi lampu agar tidak kelihatan dari pantai, karena lampu dapat menakutkan bagi indukan penyu yang telah siap bertelur.
Panduan dalam Melakukan Pengamatan Penyu Bertelur
- Kurangi kegaduhan hingga paling minimum, tetaplah tenang dan bergerak dengan pelan.
- Jangan mendekati penyu yang baru saja mendarat, karena pada saat ini level kewaspadaan penyu sedang pada tingkat tertinggi. Penyu dapat menjadi ketakutan dan berbalik ke laut.
- Indukan penyu yang belum bertelur harus ditinggalkan sendiri, tidak boleh didekati.
- Minimalkan penggunaan senter, sebaiknya menggunakan lampu merah. Jangan mengarahkan lampu langsung ke muka induk penyu.
- Mundurlah pelan-pelan jika penyu mengalami tanda-tanda ketakutan.
- Tidak boleh mengganggu tukik jika sedang bertemu dengan tukik ketika melakukan pengamatan penyu bertelur.
- Tidak boleh mengganggu sarang dan telur dari indukan penyu yang bertelur.
- Berusahalah untuk tidak melakukan pengamatan lebih dari 30 menit.
- Jangan pernah mengambil foto dengan lampu bantu (blits), sebelum indukan penyu bertelur. Lampu blits sangat mengganggu indukan penyu.
- Hanya mengambil foto dari belakang, penyu yang terkena lampu blits akan buta sementara dan mengganggu penyu dalam menemukan jalan kembali ke laut.
- jangan menghalang-halangi induk penyu yang selesai bertelur menuju ke laut, apalagi sampai menaiki punggung penyu.
Mengenai Tukik
- Apabila tukik terlihat bingung karena lampu dari kota, kampung atau hotel maka yang dapat anda lakukan adalah satu orang menutupi cahaya tersebut dengan dan tetap di belakang tukik. Sementara orang yang lain menuntun tukik ke laut dengan cara berdiri diantara tukik dan laut dengan posisi membelakangi laut, mengarahkan senter ke muka tukik dan pelan-pelan mundur ke arah laut. Tukik akan mengikuti cahaya lampu senter, lakukan terus hingga tukik berhasil menyentuh air.
- Jangan mengganggu, menyentuh tukik, atau mengangkat tukik dengan tujuan membantunya menuju air. Tukik harus berjalan sendiri menuju ke air.
- Jangan memfoto tukik yang menetas di malam hari dengan lampu blits karena mereka sangat sensitif terhadap cahaya blits.
Panduan Saat Menonton Pendaratan Penyu
- Gunakan baju/pakaian yang bewarna hitam atau gelap;
- Dengarkan dan ikuti petunjuk dari pemandu serta tidak berpencar dari grup;
- Tetap jaga jarak anda dengan penyu selama proses pendaratan telur penyu untuk membuat penyu tetap nyaman;
- DILARANG menggunakan Blitz atau sumber cahaya lain yang bisa menganggu penyu tersebut;
- JANGAN menganggu penyu ketika ingin kembali ke laut setelah proses pendaratan telur selesai dilakukan;
- LAPORKAN kepada petugas yang berwenang jika melihat/menemukan penyu yang sakit atau terluka;
- Pelepasan Tukik (dari penangkaran) sebaiknya dilakukan di malam hari guna meminimalisir adanya predator-predator yang menyerang tukik.
Apa yang menjadi Tanggung Jawab kita
- BERHENTI mengambil dan atau menjual serta mengkonsumsi telur penyu;
- TIDAK disarankan untuk berkemah, membuat api unggun serta aktivitas-aktivitas lain di pantai/pulau tempat biasa penyu mendaratkan telurnya terutama di musim penyu bertelur.
- PASTIKAN pulau/pantai tempat pendaratan bersih dan tidak ada gangguan yang dapat menyebabkan penyu merasa terganggu atau terancam keberadaannya.
DON’T DO!
Jangan mengerumuni Penyu kayak Es Cendol karena dapat membuat penyu stress. Jika binatang laut mengalami trauma atau stress maka mereka akan berdampak buruk terhadap ingatan dan nafsu makan mereka.
Jangan Menunggangi atau rodeo penyu. Tulang rusuk penyu bisa trauma atau cidera bahkan patah jika diberi beban yang sangat berat. Sudah ada kejadian di Florida, Amerika serikat. 2 orang turis wanita mengunggah foto trip mereka yang sedang menunggangi penyu. Akibatnya mereka dicari oleh pihak berwenang kemudian dijatuhi hukuman penjara dan denda 29,6 juta.
Jangan Memberi makan penyu. Hal ini biasa dilakukan oleh wisatawan untuk menarik minat penyu agar berenang mendekati wisatawan dan dengan mudah bisa difoto. Tindakan ini bisa berbahaya karena mengubah pola makan penyu dan bisa berakibat kegagalan sistem pencernaan jika makanan yang diberikan tidak bisa dicerna oleh penyu.
Jangan mengganggu proses penyu yang sedang bertelur. Begitu penyu mendarat di pantai para wisatawan sudah sibuk mengarahkan kamera untuk memfoto penyu, belum lagi penyu yang sudah terlanjur membuat lubang untuk menaruh telur-telurnya diganggu dengan suara berisik wisatawan dan blitz kamera ditambah lagi lampu sorot yang menerangi lokasi bertelur.
Seekor penyu sisik yang akan bertelur, akan menggali sarangnya di pasir selama 45 menit. Dibutuhkan waktu 20 - 30 menit untuk meletakkan telur-telurnya. Bertelur dalam 1,5 jam dan menghasilkan telur paling banyak 200 butir, walau ukuran telurnya tergolong kecil dibandingkan penyu-penyu lainnya. Usianya dapat mencapai 100 tahun dan bertelur pada usia 10 - 20 tahun. Selagi bertelur dan menetaskan telurnya, penyu sisik akan bertelur lagi sekitar 2-5 tahun kemudian. Bisa dibayangkan bukan, lamanya waktu yang dibutuhkan penyu untuk bereproduksi? Sangat tidak seimbang dibandingkan dengan cepatnya perburuan telur penyu.
Jangan Membuang sampah ke laut, terutama yang berasal dari plastik, microbeads dan karet. Semua sampah kebanyakan mengalir ke laut kemudian dengan bantuan arus laut, sampah mengalir hingga ke pulau-pulau yang jauh dan terpencil. Pulau-pulau yang menjadi lokasi bertelur dan feeding ground bagi penyu-penyu pun tak luput dari sampah.
Sampah kantong plastik sering dikira ubur-ubur oleh penyu hingga termakan oleh penyu, akibatnya penyu mengalami kegagalan sistem pencernaan dan mati. Dalam nekropsi penyu mati, kebanyakan ditemukan kantung plastik, micro plastik, sedotan, logam, punting rokok, dan microbeads. Semua sampah tersebut berasal dari manusia, oleh karena itu penting untuk tidak membuang sampah di laut.
Lokasi : Papua |
Jadi, tak bosan-bosannya saya mengingatkan, jagalah kelestarian penyu demi kelestarian terumbu karang dan industri perikanan di Negara kita tercinta ini.
Jika ada pengguna sosmed yang memajang foto yang mengganggu pelestarian penyu di habitatnya, tegur dengan sopan dan nasehati sebaik-baiknya.
Laporkan kepada pihak berwenang seperti BKSDA, BPSPL, ProFauna, WWF untuk menindak lanjuti. Kita berharap dapat memberikan efek jera kepada penyiksa penyu, penjual telur penyu, penjual souvenir sisik penyu dan penjualan daging penyu agar tidak lagi mengulangi perbuatannya.
No comments:
Post a Comment