Rabu, 12 September 2012
Hari yang cerah dan mendebarkan karena akhirnya aku &
firman bisa berangkat ke Biduk-biduk. setelah pake acara jam karet karena sang
supir harus menunggu penumpang yg berbelanja di Pasar akhirnya pukul 12.30
siang mobil kijang kami melaju meninggalkan Kota Samarinda. saat itu mobil
kijang tersebut diisi 7 Penumpang ditambah supir.setiap penumpang mebayar
tarif carter mobil Rp.320.000,-/orang untuk 6 kursi dibelakang dan
Rp.350.000,- untuk kursi penumpang disamping supir. Jam 15.00 kami tiba di
Bontang, dan kami pun mampir di rumah makan Mas Gun untuk makan siang
menjelang sore. ternyata!!! harga makan disana mahaaaalllll... 1 porsi menu
lengkap 50 ribu,ngekkzz harga pembunuhan banget so...not recomended for
Backpackers Wallet. berhubung kami bedua doyan makan,jadi...hajar blehhh,makan
ayam goreng dan ikan baronang ya?!kalo ga salah ma es kelapa muda,mantebteb
kenyangnya.udah kenyang lanjutttt on the road.
Jam 17.00 kami melewati Kota Sangatta. jam 20.30 kami
mampir di Desa Bengalon untuk makan malam. Disini harga makanan lebih
murah, 1 porsi mie goreng + es teh hanya Rp.18.000,-. biasanya supir rute
Samarinda-Biduk-biduk berhenti untuk berisitirahat antara 1-2 kali dan 1 kali
berhenti untuk mengantre di ferry penyeberangan menuju Batu Putih.
Jam 22.30 kami tiba di ferry penyeberangan. kapal
penyeberangan yang kami naiki cukup besar sehingga muat 1 mobil dan 8 motor
beserta penumpang yang disediakan tempat duduk di sisi kapal. bener2-bener
perjalanan tengah malam yang hanya diterangi lampu kapal, lama perjalanan
dengan kapal memakan waktu 10 menit. kami sampai di seberang sungai dan
menunggu giliran mobil kami selesai diseberangkan. para penumpang menunggu di
Mess perusahaan kayu setempat. meskipun pmandangan Horor banget tapi
setidaknya ada pemandangan yang membuat kami takjub. segerombolan besar
kunang-kunang menari di semak belukar. benar-benar spektakuler deh
melihat permainan cahayanya, kami berusaha merekamnya tapi mereka tak bisa
terekam dalam kamera.perjalanan dilanjutkan melewati hutan industri oleh
perusahaan logging setempat. Jalanannya
mantebbb!makjlebbb!berbatu,berlubang,berdebu dan gelap gulita,ga kebayang kalo
musim hujan!
Kamis, 13 September 2012 jam 4 subuh teng!!!
Kami sampai di desa biduk-biduk.sesampainya kami dirumah
Pak Anwar, kami dipersilahkan beristirahat dan memeriksa barang bawaan kami.
jam 6 subuh, firman udah bawa kamera untuk mengabadikan pagi & sunrise
pertama kami di Desa Biduk-biduk yang indah. pagi-pagi kami sarapan
bersama keluarga besar kakek rahul. setelah sarapan,kami bergegas utk
mengeksplore seluruh desa biduk-biduk. kami diarahkan untuk ke teluk sulaiman
dan Labuan cermin. kami juga dipinjemin motor tuan rumah,wuih senangnya!ya
eyalah senang, daripada nyewa motor Rp.50.000,-/hari dengan harga bensin
Rp.10.000,-/botol yang ga nyampe 1 liter, ngeeek!!!
Pertama, kami menuju Teluk Sulaiman. sampai disana,
jedeeenggg... cuma pantai dan pengumpulan pasir,ngek!nah, foto dulu ya
kan,kami mengikuti jejak bang iman rabinata dengan berfoto didepan markas TNI
AD disana. kami langsung menuju pelabuhan pemasiran. disitu ada kapal patroli
laut & penelitian Derawan, kami pun tak melewatkan kesempatan berfoto
didepan kapal yang sangat keren itu!sampai di ujung dermaga, kami langsung
terpukau dengan kejernihan air laut teluk Sulaiman. nampak jelas ada ubur-ubur
jumbo berenang bersama ikan-ikan karang yang cantik.wuiiihhhh....langsung deh
take a shoot!sekilat inpoh!diteluk sulaiman ini rame nya saat hari
libur!seluruh warga desa akan berkumpul dipantai teluk sulaiman bersama
keluarga. mereka berpiknik ria dan bagi anak mudanya, mereka menunjukkan
kebolehan mereka ber-free style motor.
Setelah puas menikmati keindahan Teluk Sulaiman, kami
langsung menuju ke Labuan Cermin. kami menuju dermaga yang menyiapkan kapal
carteran untuk menuju labuhan cermin. ya ampun!!!baru dijembatan dermaga-nya
saja udah membuat kami menganga lebar. kami terpukau dengan keindahan warna
hijau biru air di muara Labuan Cermin. kami pun sampai tiarap dijembatan
gegara terhipnotis melihat birunya air laut yang mengalir dibawah jembatan
kayu (ooopsss...sekedar mendramatisir suasana saja kok pemirsaaa). kami mulai
bertanya-tanya dengan warga yang nangkring didermaga untuk menanyakan kapal
yang bisa membawa kami ke labuan cermin. akhirnya kami mendapatkan kapal
dengan membayar Rp.100.000,-. mengapa mahal?tentu saja karena kami cuma
berdua!kata supir kapal, kalau penumpangnya lebih dari 10 orang maka biaya
carter dihitung Rp.10.000,-/orang.
Whatever deh meski mahal carternya, tapi kapal udah ada,
duit juga banyak (ceilee...ni yg disebut backpacker gembel tapi elit), kami
langsung lompat ke kapal dan bersiap menuju Labuan Cermin yang sudah
memanggil-manggil nama kami dari kejauhan. kami terus melaju menuju labuan
cermin yang sudah didepan mata. memasuki sebuah teluk kecil nan indah, kami
merasa memasuki sebuah dunia lain. serasa menemukan surga tersembunyi
pemirsaaah!sampai di dermaga apung sederhana tapi cukup nyaman dengan
fasilitas kamar ganti tanpa WC loh ya!kami langsung mempersiapkan peralatan
snorkeling.
Hajar bleh...langsung nyemplung tapi
Brrrrrrrr......airnya dingin menusuk tulang!padahal lagi cuaca panas. mungkin
karena labuan cermin dikelilingi hutan yang lebat hingga cuaca panas pun
terasa sejuk. kebetulan ada beberapa wisatawan berkeluarga yang sudah datang
duluan, kami pun rame-rame berenang di tepian. berhubung ada live vest kapal
yang nganggur, langsung deh ta pinjem. kemudian aku nyebur dan memberanikan
diri menuju tengahnya labuan cermin. snorkeling di labuan cermin itu
sensasinya luar biasa sodara2!!!bening sampe ke dasar!karena berenangnya
sendirian ga berani sampe tengah.padahal ditengahnya banyak ikan-ikan berenang
sperti kata sopir kapal. rombongan wisatawan yang lebih dulu datang akhirnya
pulang diantar dengan supir kapal yang mengantar kami.
Ternyata pemirsaaaaaaa...kami ditinggal dilabuan cermin
berdua oleh sang supir kapal yang harus mengantar pulang seluruh wisatawan.
sumpah,syerem kuadrattt...mendengar gosip yang beredar 1 bulan yang lalu ada
buaya yang masuk ke labuan cermin. cerita mistis yg beredar di warga desa
Biduk-biduk, buaya tersebut adalah "penunggu" labuan cermin. dia marah karena
pengunjung Labuan Cermin tidak menjaga kebersihan. terutama pengunjung wanita
yang tetap berenang meskipun mengalami menstruasi. kalo dipkir-pikir secara
ilmiah,wajar saja ada buaya yang tertarik dengan darah. tapi warga juga
menenangkan bahwa buaya sudah dikeluarkan dari labuan cermin dengan
mendatangkan pawang buaya,dukun dan Polisi juga disiagakan selama 2 minggu
setelah penampakan buaya tersebut di Labuan Cermin.
Walaupun aman, tapi hati tetap deg-deg syerrrr...karena
otak sudah merefleksikan bayangan dari tengah danau Labuan Cermin akan muncul
Godzilla yang sedang bertarung dengan Ultraman. setelah setengah jam
ditinggalkan oleh supir dan rombongan wisatawan, akhirnya kami mulai menikmati
kesendirian dan kesunyian Labuan Cermin. kesunyian yang mistis namun
benar-benar mendamaikan hati dan memanjakan mata. kami pun tak henti-hentinya
mengucap syukur bisa ke Labuan cermin yang indah ini. angin semilir
benar-benar membuat mata mengantuk. kami merem melek sambil menikmati hembusan
angin di sela-sela pepohonan.
Setelah satu jam lebih,akhirnya supir kapal kami datang
menjemput. si supir kapal mengajak kami menuju danau labuan cermin atas. kami
pun mulai mendaki perbukitan yang pepohonannya rapat diselingi jalan setapak
kurang lebih 10 menit. sesampainya di sebuah Danau yang benar-benar danau
(bukan teluk,pemirsaaaa) kami terpesona dengan warna Hijau airnya. benar-benar
danau tersembunyi di tengah hutan. jadi bagi wisatawan, jangan ragu-ragu untuk
bertanya dengan supir kapal, minta mereka untuk mengantar tanpa dipungut biaya
tambahan. pemandangan danaunya alami meskipun banyak batang pepohonan yang
melintang didasarnya. sebenarnya jika warga berinisiatif utk membersihkan
danau ini juga akan berpotensi wisata bagus. udah puas berfoto-foto ria, kami
memutuskan untuk turun ke bawah (maksutnya dermaga labuan cermin). ternyata
supir kapal mengajak kami mengobrol didermaga lagi sambil menikmati minuman
yang kami bawa.
Setelah puas berlama-lama di Labuan Cermin, akhirnya kami
pun memutuskan untuk pulang meskipun dengan berat hati. take a shoot lagi
diatas kapal yang memutari Labuan Cermin untuk terakhir kalinya. hikzzz...
sedih,terharu,senang bercampu aduk jadi satu saat berbalik menatap Labuan
cermin untuk terakhir kali. dalam hati berkata, tidak cukup sekali ini
mengunjungi Labuan Cermin, itu janji terucap didalam hati. setelah
berkapal kurang lebih 10 menit, tibalah di pelabuhan labuan cermin, kami pun
pulang mengambil motor yang kami parkir di jembatan dermaga. perut lapar kami
mulai konser rock gegara lapar yang ditahan-tahan. kami langsung mencari
warung yang agak susah dicari dan terkadang kurang sesuai selera. akhirnya
kami menemukan warung nasi dan kami memesan ayam goreng lalapan beserta es
teh. makan dengan semangat '45, sambil bercakap-cakap dengan ibu pemilik
warung. setelah selesai makan kami membayar Rp.50.000,- untuk 2 porsi makan
dan minum yang kami pesan.
Kami pun pulang menuju rumah Pak Anwar, karena kami sudah
kelelahan dan ingin beristirahat. perjalanan pulang naik motor sambil
menikmati pemandangan pantai, suasana desa yang indah,dikanan-kiri jalan
banyak pohon kelapa dan merasakan hembusan angin laut yang sejuk benar-benar
bikin betah. sampai dirumah, kami langsung mandi dan tidur. berhubung desa
biduk-biduk memiliki kemampuan PLN yang terbatas, jadi listrik disuplai dari
jam 6 sore sampe jam 6 pagi. oleh karena itu, kalo siang hari didalam rumah
terasa panasnya tanpa kipas angin yang bisa menyala. berhubung capek, tidur
dimana aza boleh deh. aku tidur dikamar tidur, sedangkan firman tidur diruang
tengah (ternyata memang lebih adem diruang tengah yang berlantai marmer).
tiba-tiba aja tanpa terasa udah sore, kami pun menikmati suasana sore didepan
rumah sambil berceritaan dengan keluarga Pak Anwar yang sudah seperti keluarga
kami sendiri. sunset yang indah diselingi azan magrib, rahul bergegas ke
masjid, sedangkan kami melaksanakan shalat magrib dirumah. setelah salat
magrib dan makan malam, kami bermotor untuk mencari toko souvenir. setelah
melihat-lihat souvenir yang kurang menarik minat kami, kami pulang kerumah
karena teman baru kami ingin bermain ketempat kami sementara tinggal. jam
setengah sepuluh akhirnya Irul datang bersama temannya. kami mengobrol seru
hingga jam 11 malam. jam 11 malam waktunya kami berpisah tapi kami dan Irul
janjian akan ke Teluk Sumbang dan Pulau Kayungan bersama-sama. benar-benar
hari esok yang sangat ditunggu-tunggu. end*
Gag berani Gaya Titanic, jadinya Gaya ini aja :D |
Firman yang lagi ngeksis di Jembatan Dermaga Labuan Cermin |
Abis Berenang, Ngadem dulu menikmati semilir angin Labuan Cermin |
Ini nih yang Benar-benar Danau Labuan Cermin atas |
we'e'e'e Gaya dulu kan, We Are Duo Backpackers Elit |
Merenung di tepian Labuan Cermin emang seru banget, liat Firman tuh |